XXXVII ; Jay mati >> undangan

1.8K 242 74
                                    

Kegiatan di kos pagi ini cukup tenang, mungkin karena ada Nanda jadi mereka mau ngasih kesan yang bagus ke cowo itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kegiatan di kos pagi ini cukup tenang, mungkin karena ada Nanda jadi mereka mau ngasih kesan yang bagus ke cowo itu.

"Baraaa!" Una berlari dengan tergesa gesa ke arah teras.

"Kenapa na?" Sahut bara khawatir, Nanda dan Enzo yang berada disana juga ikut kawathir.

"P3k mana?" Tanya Una.

Bara mengambil kotak p3k yang berada di bawa laci ruang tengah.

"Siapa yang luka?" Tanya bara.

Raela menyusul lalu memberikan terarium yang berisikan kecoa milik mereka.

"Jay kakinya keseleo!" jawab Una.

Nanda ketawa sampe jongkok saking ngakaknya, kecoa keseleo :)

Bara cuma senyum gemes sementara Enzo udah pergi, gakuat banget sama kelakuan dua bocah gendeng ini.

"Oke Trus mau di apain?" Tanya bara.

"Kaka bisa urutin kakinya ga?" Tanya raela.

"HAHAHA ANJING" Tawa jeka serta jeffrey yang berada di ruang tengah meledak saat itu juga.

"Gabisa dong el" bara mengusap wajahnya frustasi.

"IH! YAUDAH!" raela dan Una berlalu dari sana sambil membawa kecoa milik mereka serta minyak urut, ntah apa yang akan mereka lakukan.

"IH! YAUDAH!" raela dan Una berlalu dari sana sambil membawa kecoa milik mereka serta minyak urut, ntah apa yang akan mereka lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa mir?" Jundi heran melihat Una yang menangis serta raela yang sepertinya kehilangan semangat hidup.

"Jay nya mati" bisik Miran.

Jundi serta yang lain bersorak dalam hati, akhirnya mereka gaperlu lagi kena teror hama satu itu.

"ATUH KAN AKU MAU NOLONGIN TADINYA!" teriak Una tiba tiba.

"Emang kamu apain na?" Tanya Enzo.

"Aku siram minyak urut!"

"Kok di siram minyak urut?" Tanya jiho.

"KAN KAKINYA KESELEO! MAU AKU URUT EH KESIRAM DIANYA!"

"Iya ka soalnya kalo di olesin gabisa" ujar raela sedih.

"Allahuakbar" ucap mahen.

Mereka menepuk jidat pasrah dan frustasi, aneh aneh aja kelakuan mereka.

"AKU PULANGGGG!" Dika loncat loncat dari pintu kos Trus nubrukin dirinya ke badan Yugi.

"Berat anjing" desis Yugi.

Dika nyengir "gue abis makan ketoprak 3 bungkus"

"INI PEMAKAMAN JAY NYA GIMANA?!" teriak raela tiba tiba.

Mereka terperanjat kaget.

"Minta sholatin ke mahen" jawab Jeka sambil nahan ketawa.

"Jay nonis! Udah el baptis" jawab Una.

Jeka yang sibuk ketawa langsung diem "oke..."

"Dah el sini Kaka kuburin Jay nya" bara mengambil terarium yang berisikan kecoa mati.

"Ka Enzo! Bantu do'ain!" teriak raela.

Enzo mengangguk lalu pergi bersama bara untuk menguburkan kecoa sialan itu.

"BAPA IBUUU!" Cerry berteriak di rumah Suho untuk mengambil beberapa keperluan kos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"BAPA IBUUU!" Cerry berteriak di rumah Suho untuk mengambil beberapa keperluan kos.

"Ya Allah neng ayo masuk" Irene menarik tangan cerry agar masuk kedalem kos.

"Padahal kan kita bisa beli keperluan sendiri bu!" ujar cerry.

Irene terkekeh "sapu udah patah aja kalian ga ganti ganti! Ibu kesono, Miran lagi nyapu sambil ngesot!"

"Mana ada ngesot" cibir cerry.

"Mahen sama Miran kemana? Biasanya mereka yang ngambil, ibu mau titip Seno tadinya" ujar Irene.

"Miran tadi kalo gasalah pergi ke supermarket nah kalo mahen ada kelas, sisanya pada di luar, Seno nya nanti aku bawa ke kos aja Bu gapapa" Jawab cerry.

"Loh si bungsu?" Tanya Irene.

"El pulang kerumahnya, besok baru kesini lagi Bu" jawab cerry.

Irene Tampak berpikir sejenak "ce ibu mau ngasih tau sesuatu"

Cerry yang sedang menegur Seno menoleh pada Irene "apa Bu?" Tanya nya.

Irene memberikan undangan pada cerry, cerry mengambilnya dengan semangat karena dia pikir Seno bakal khitanan.

"Bu?" Cerry menoleh pada Irene dengan raut kagetnya.

"Ibu juga kaget, ibu bingung mau ngasih tau kalian apa ngga, tapi menurut kamu mahen harus tau ini ga?" Tanya Irene.

Cerry kembali melihat undangan itu.

Cerry meremas undanganya hingga menjadi bulatan.

"Saya pamit Bu, Seno nya saya bawa, makasih alat alatnya"

Cerry menggendong Seno lalu berlalu dari sana, mahen harus tau ini.

Cerry menggendong Seno lalu berlalu dari sana, mahen harus tau ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bumantara ; 97lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang