L ; rapuh

1.8K 245 62
                                    

Pagi di bumantara cukup hening, karena para tetua belum membangunkan anak anak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi di bumantara cukup hening, karena para tetua belum membangunkan anak anak.

Dika menggosok gosokan tanganya dengan tembok, katanya sih gatal.

"Napa lo?" Tanya Jeka.

"Gudikan!" Ketus Dika, dia lanjut menggesek gesekkan tanganya sementara Jeka pergi keluar, mencari sesuatu yg lebih berfaedah.

"Lo ngapain bar?" Tanya Jeka, bara tengah memainkan hp nya di teras sambil beberapa kali mencatat sesuatu di catatan nya.

"Pengeluaran bulan ini"

"LO ITUNGIN?!" teriak Jeka tidak percaya.

"Salah?" Tanya bara heran.

"Ya gapapa cuma kek orang pelit aje lu" kekeh Jeka.

Bara mengangguk acuh, toh dia peduli dengan pengeluaranya bukan berarti dia pelit.

Jeka bersiul sebentar sampai akhirnya mendudukan diri di samping bara.

"OY ZO"

Bara menoleh, Enzo dan Miran mengenakan pakaian yang rapih, ntah mau kemana.

"Hallo jek, hallo baraa" sapa Miran.

Jeka menyapa kembali namun tidak dengan bara.

"Kita mau nganter el ke RS dulu, badanya masih anget" ujar Miran.

Enzo menatap bara hati hati, disambut tatapan teduh dari bara.

"Oke hati hati ya ayah bunda" kekeh Jeka.

Enzo dan Miran segera pergi dari sana.

"Mereka lucu ya?" Tanya Jeka.

Bara meremas pulpen di tanganya "iya.."

"Bar, gue mau ngedate sama Una" Jeka berlari ke dalam kos sambil meneriaki Una.

Kos kembali sepi di karenakan anak anak bumantara sibuk dengan kegiatan masing masing.

Jiho mendudukan dirinya di kursi meja makan dengan anggun "cocok bet gue jadi selir raja Arab" ujarnya.

Dia memegang cermin lalu sesekali membuat wajah konyol.

"KANCUT JIO TERBANG!"

Jiho memekik kaget saat pundaknya di tepuk oleh seseorang.

"KENAPA SI BARAA?" teriak jiho.

Bara terkekeh "Lo bilang kalo gue mau nangis boleh peluk Lo kan ?"

Jiho menatap bara sebentar lalu mengangguk "Lo lagi sedih?"

Setelahnya jiho merentang tangan dengan lebar agar bara merengsek masuk kedalam pelukanya.

Bara terisak pelan, menyalurkan beban yg selama ini ia pikul.

Seseorang menatap semua itu dengan tatapan sedih, tidak percaya dan kecewa.

Seseorang menatap semua itu dengan tatapan sedih, tidak percaya dan kecewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"UDAH YUG!"

Yugi memukul bara dengan membabi buta, sementara jiho terus berteriak menenangkan.

"Lo brengsek tau ga?! LO BRENGSEK!" teriak Yugi.

Bara berdiri lalu memandangi teman temanya heran "kenapa?" Tanya nya dengan santai.

"setelah Lo bikin Miran nangis Lo masih bisa santai?!" Teriak syeril.

Jiho menghela nafas lalu memandangi Miran "gara gara gue sama bara pelukan?! Iya?" Tanya nya.

"JIHO!" teriak syeril.

"Cantik tapi tolol buat apa?!" Ketus jiho.

"Lo pikir jalan sama Enzo, tidur sama Enzo, semua yang lo lakuin sama Enzo ga bikin bara sakit hati?! Trus lo mau playingvictim iya?! Merasa paling tersakiti lo?"

Jiho mendecih "Lo semua gatau kan perasaan dia kaya gimana? lo semua nyudutin dia seakan akan dia itu orang paling egois, bara juga tau batasan! Dia cinta bukan obsesi! Dari awal lo semua ada yg dukung dia sama Miran ga?! Ngga kan? Dari awal kalian mihak Enzo sama Miran! Anjing emang!" jiho pergi dengan tangan terkepal ntah kemana.

Jeffrey menatap bara "bar.."

"Oke kok Sans, jangan nangis lagi mir" bara menepuk pundak Miran lalu menatap Enzo.

"Gue mau ke kamar, sorry buat yang tadi" bara dengan cepat melangkahkan kakinya ke kamar.

Anak bumantara berjalan ke ruang tengah dengan rasa bersalah.

"Kita Setega itu ya?" Tanya dika.

"Urusin tuh gudikan Lo!" Ketus Juli.

"Anjing"

Hari sudah sore, anak anak bumantara udah kumpul lengkap di ruang tengah sambil nyemilin es batu, termasuk bara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah sore, anak anak bumantara udah kumpul lengkap di ruang tengah sambil nyemilin es batu, termasuk bara.

"Mau satu lagi ka" raela menepuk pundak bara agar memberikannya satu es lagi.

Bara mengangguk lalu memberikan apa yg raela minta.

"Kaka" panggil raela.

"Iya el?" Jawab bara.

Raela tersenyum "Kaka okay?"

Bara mengangguk "okay"

Yugi menatap bara nanar "sorry bar" ujarnya.

Bara tersenyum "gapapa, Lo keren kalo berani mukul orang yg udah nyakitin temen Lo" kekeh bara.

Yugi tersenyum "kita yang nyakitin Lo bar"

"Kapan kalian nyakitin gue?  Gapernah, bakal Enzo sekalipun" tekan bara.

"PENGEN PELUK" raela maju akan memeluk bara namun di dahului oleh jiho.

"Ga! Kamu juga jahat ya el" ketus jiho bercanda.

"Jihooooooo" rengek Miran, dia takut raela nangis.

Kenapa ku bilang anak bumantara g ada yg dukung Miran bara? Karena di setiap chapt momen mereka, anak bumantara selalu ngomong gini ke Enzo "tetep Lo yg menang" always gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa ku bilang anak bumantara g ada yg dukung Miran bara? Karena di setiap chapt momen mereka, anak bumantara selalu ngomong gini ke Enzo "tetep Lo yg menang" always gitu... Jadi kesannya mereka cuma dukung enzo

Kalo lupa silahkan baca ulang :)😌

Aku lgi sibuk teriak karena anak Straykids bikin Instagram 😩

bumantara ; 97lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang