XIX ; cuddle >> explain

2.9K 322 31
                                    

"Disini senang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Disini senang"

"Disana senang"

"Dimana mana hatiku senang YEAHHHH!" Dika bernyanyi sambil menyiram tanaman di sekitaran kosan, dia tersenyum saat menyadari lagunya selesai dengan baik tidak seperti sebelum sebelumnya.

"Kira kira kemana siluman uler itu Yach, tumben tidak mengganggu eyke" Dika menaruh kembali selang airnya lalu berjalan dengan gaya bencong nya ke dalam kosan untuk mencari syeril atau mungkin mengganggu?

"Udah nyiram tanamanya?" Tanya Jeffrey pada Dika.

"Udah! Jef Jef! Liat si Medusa ga?" Tanya dika.

Alis Jeffrey mengkerut, medusa?

"Ituloh si Medusa! Masa gatau? Aduh gue lupa namanya lagi" Dika tampak berpikir.

Jeffrey mendelik malas "Lo aja gatau, tolol!" Kesalnya.

"MINGGIR GUE MAU MASUKIN BAYEM!" Syeril berjalan dengan sempoyongan ke arah Jeffrey dan Dika yg berada di depan kulkasnya.

"NAH INI SI MEDUSA!" tunjuk Dika pada syeril.

Syeril melotot "NGOMONG APA LO ANJING? ULANG?" Gas nya.

"hehehehe maksudnya gue b-bidadari i-iya bidadari, kan Jeff?" Dika menyenggol lengan Jeffrey agar mengiyakan perkataanya.

"Ga, dia ngatain lo Medusa" ucap Jeffrey lalu pergi dari sana.

"PENGHIANAT!" teriak Dika sebelum nyawanya melayang oleh oknum bernama syeril anjelina asgerta.

"Oy jeff!" panggil Enzo.

Jeffrey menoleh "ya?" Sahutnya.

"Ada kelas ga Lo?" Tanya Enzo.

"Free" jawab Jeffrey.

Enzo mangut mangut ngerti "oke jagain raela, kita ada kelas"

Jeffrey menoleh ke arah raela "ok" lalu memberikan jempolnya pada Enzo.

Raela terkikik pelan, ntah kenapa ada sedikit rasa senang kita ia dan sang kekasih hanya di tinggalkan berdua saja di kosan.

"WOY TUNGGUIN GUEEE!" Dika berteriak sambil berlari dengan baju berantakan mengejar bara dan Enzo untuk meminta tumpangan.

Sebelum keluar dia sempat menatap Jeffrey dengan tatapan sinis.

Syeril menyusul dengan sama berantakanya lalu pergi keluar, sebelumnya dia menyempatkan diri mengecup dahi raela.

"Jeff!" Raela mencolek lengan Jeffrey.

"Apa?" Tanya Jeffrey.

"Cuddle yu?" Pinta raela dengan cengiran polosnya.

Jeffrey mendelik malas "ga ada, kita banyak tugas" tolaknya lalu mendorong raela ke kamarnya agar mengerjakan tugas.

"JEFF IH!" rengek raela namun tetap ia turuti.

Jeffrey mengunci pintunya dari luar, kalo gagitu pasti raela bakal lari ke kamarnya dan nubruk dia yg lagi nugas kaya Minggu lalu.

"BUNDA"

Jeffrey yg mau ke kamarnya berhenti Trus melotot, dia balik lagi buat buka pintu kamar raela.

"NGADUAN" Jeffrey ngambil handphone yg raela pegang lalu menarik gadis itu ke kamarnya.

Mendorong raela ke kasur lalu di susul olehnya yg berbaring memeluk raela erat.

"Dah tidur" Jeffrey memeluk raela bak guling dengan erat.

"Aku pas bangun langsung ada di akhirat Jeff" dengus raela.

"Nanti gue nyusul" gumam jeffrey, matanya sudah terpejam kala mencium aroma lavender yang menguar dari leher gadisnya.

"Ngawur! Kamu ketabrak Truk aja ga mati!"

"Iya nyesel gue nabrakin diri, harusnya biarin aja Jayden yg pikun, nanti tinggal di taro di panti asuhan" gerutu Jeffrey aslinya dia mana tega.

"Ngaco ah!" Dengus raela.

"Kalo misalkan gue masih lupa sama Lo, Lo mau sama Jayden?" Tanya Jeffrey.

"Ngga, aku bakal teriak di telinga kamu gini JEFF GUE PACAR LO, LO PIKUN KIRA KIRA DONGG! gituu hehe"

Jeffrey mendengus gemas, menarik kepala gadisnya lalu ia kecup ranum merah merona itu dalam dalam.

"AH JEFF JADI BENGKAK!" teriak raela kesal.

"ELLL! KAKA BAWA DONAT"

Raela dan Jeffrey melotot, itu suara Miran.

Jeffrey langsung loncat ke kamar mandi sementara raela keluar kamar.

"Loh? El kenapa ada di kamar Jeff?" Tanya Miran.

Mampus, raela gugup sekarang, dia bukan Jeffrey yang gampang banget nyari alesan.

"Aku-"

"Dia abis bantuin gue beresin kamar" Jeffrey keluar dengan pakaian yang lebih casual dan rapi.

"Kalian ga pinter boong-" kekeh miran, dia berjalan ke arah raela lalu mengusap bibir yg lebih muda perlahan.

"Bengkak" gumamnya.

Jeffrey terkekeh "shut up Miranda" katanya dengan penuh tekanan.

"Miran, i'm so sorry" cicit raela.

Miran hendak menarik tangan raela namun di tahan oleh Jeffrey.

"She's my girl, doesn't that explain everything?"

Miran termangu, dia shock, apa maksud Jeffrey? Gadisnya?

"Aku bakal ceritain ini tapi tolong Keep the secret" ujar raela.

"Oke el, please explain"

Mereka berdua pergi dari sana menuju kamar raela, sementara Jeffrey duduk di ruang tengah membiarkan keduanya berbicara.

Enzo dan bara sampai di kosan, mereka masuk dengan wajah lelah.

"Dimana el sama Miran jeff?" Tanya Enzo.

"Di kamar" jawab Jeffrey sekenanya.

Miran keluar dengan raela di belakangnya "kalian udah pulang?" Tanya Miran.

"Kita makan bareng yuyuyu!" Raela berjalan ke arah dapur dengan semangat.

Bara, Jeffrey, Enzo dan Miran hanya terkekeh di belakangnya dan mengikuti yg paling muda ke dapur.

Bara, Jeffrey, Enzo dan Miran hanya terkekeh di belakangnya dan mengikuti yg paling muda ke  dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bumantara ; 97lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang