bab 1 : awal kisah

86 21 7
                                    

Disebuah rumah sederhana , ada keluarga yang sedang merayakan hari ulang tahun pangeran kecil nya. Dikamar milik sang anak , mereka mendekor ruangan itu secara sederhana untuk merayakan hari ulang tahun anak nya.

Anak kecil yang baru saja pulang bermain mencari kedua orang tua nya , namun karena tidak menemukan mereka dia pun berfikir bahwa kedua orang tua nya sedang pergi. Saat masuk kedalam kamar nya sendiri dia dibuat terkejut oleh sambutan dari kedua orang tua nya , sebuah nyanyian ulang tahun sederhana dengan kue sedang di tangan mereka.

Sang anak pun langsung tersenyum bahagia mendapatkan kejutan yang tidak pernah terpikirkan oleh nya , Sang bunda yang telah berhenti bernyanyi itu pun langsung menyodor kan kue di tangan nya kepada sang anak.

"Selamat ulang tahun anak bunda , pangeran ya bunda selamat ulang tahun ..."

"Selamat ulang tahun... Gibran prince nya ayah "

Handycam yang sedari tadi di bawa yang pun di nyalakan oleh sang bunda , dia tidak akan melewat kan nya. Ini termasuk kenang kenangan pertumbuhan sang anak , tentu saja dia tidak akan melewatkan nya , Apalagi ini adalah hari ulang tahun anak nya yang ke 6 tahun.

Meskipun hanya perayaan kecil kecilan tanpa kehadiran sahabat nya , ataupun perayaan mewah seperti tetangga nya , Gibran bahagia karena bisa merayakan nya bareng keluarga yang dia sayangi.

" Hm ayo bun yah , Gibran mau buat kotak waktu untuk masa depan. Nanti 12 tahun kedepan Gibran buka lagi kotak nya bareng ayah bunda " ucap anak laki laki itu dengan tatapan berbinar nya.

Kedua orang tua anak laki laki itu pun saling pandang lalu tersenyum , mereka mengiyakan permintaan sang anak.

"Baiklah bunda akan tulis surat , 12 tahun kemudian Gibran harus jadi orang yang bisa membantu orang lain , dan tidak semena mena sama orang "

"12 tahun kemudian  , Gibran harus jadi jagoan yang bisa ayah banggakan "

"12 tahun tahun kemudian , Gibran harus jadi anak baik jangan jadi anak nakal "

" 12 tahun kemudian , Gibran harus dapet montor impian Gibran "

"12 tahun kemudian , Gibran harus jadi anak pandai biar ayah bunda bangga "

Setelah menuliskan semua impian impian itu langsung di masukan ke sebuah kotak , kotak itu lalu di simpan oleh sang anak di tempat yang aman.

Sebuah memori masa kecil yang tiba tiba teringat kembali ,  namun tidak bertahan lama karena sebuah suara yang membuyarkan lamunan nya. " Kak Gibran ngapain ngelamun terus? Ga takut kesambet? Udah bel kakak ga masuk kelas? Emang nya ga di hukum?" Tanya beruntun dari seorang siswi adik kelas nya yang membuyarkan lamunan nya , siswi itu tidak sengaja melihat Gibran yang sedang duduk termenung di bangku taman saat hendak ketoilet.

"Engga , ini mau masuk kelas." Jawab Gibran setelah tersadar dari lamunan nya. Dia pun lantas menoleh kearah siswi yang menegur nya tadi , seorang siswi dengan rambut sebahu , wajah yang manis dan terkesan ramah , cukup cantik.

"Oh kakak emang sering ngelamun gini ya?" Tanya gadis itu.

"Engga juga si , cuman buat nyantai doang" jawab Gibran seadanya.

"Kak , kakak itu osis kan? Kalo nanti aku daftar jadi osis kakak jangan galak ya? Nanti mentang mentang kakak kelas trus ketua osis kakak jadi galak kaya temen kakak yang cewe itu " ucap Gadis itu lagi dengan menggebu gebu , tetap saja dia berbicara sopan dengan kakak kelas nya. Padahal dia biasa nya akan menggunakan lo-gue tapi kosata itu dia ubah jadi aku-aku untuk bentuk kesopanan.

"Emang gue keliatan galak?" Tanya Gibran heran.

"Engga si , malahan menurut Zora nih ya kakak itu keliatan ramah plus keren gitu. Makanya nanti Zora mau daftar osis biar ketemu kakak terus " jawab gadis itu dengan senyum manis yang mengembang.

Gibran pun hanya menanggapi dengan deheman saja sebelum merespon perkataan gadis itu.

"Kalo ketemu gue nanti lo juga bakalan ketemu cewe galak kata lo itu " jawab Gibran dengan senyum meledek nya.

Gadis itu pun langsung cemberut , memang sudah pasti dia akan bertemu dengan gadis galak itu secara kan dia wakil nya si ketos. Huhh tapi tidak apa apa dia akan berjuang , toh dia juga tidak mudah ditindas gini gini dia bisa karate.

Merasa tidak bisa berlama lama lagi gadis itu lalu langsung pamit pergi ke senior nya itu ,

"Oh yaudah kalo gitu kak , aku pergi dulu mau ketoilet. " ucap Gadis itu terburu buru langsung meninggalkan Gibran yang masih berdiri disana.

Gibran menatap kepergian gadis itu dengan biasa saja , ah dia ingat name tag gadis itu kalau tidak salah Stevy Gheazora murid angkatan kelas X.

Gibran baru tau bahwa ada siswi kelas X yang menurutnya cantik plus manis , ingat ya baru muji doang ngga suka. Nnti dikira suka lagi

Setelah itu Gibran pun pergi dari area tersebut menuju kelas nya , dia ingat bahwa hari ini dia ada ujian harian jadi dia tidak boleh melewat kan nya. Jika terlewat nanti bunda nya pasti akan mengomel.

•••

Gimana untuk awalan nya bagus ngga?

Ini cerita terbaru aku kuharap kalian suka ya mwehehe , mungkin ada banyak typo harpa maklumi ya.


Di publish pada....
Selasa 4 Juli 2023

Dia GIBRAN RENALDY [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang