Susah ya? Kalo berjuang demi orang yang hatinya sudah berubah terhadap kita
~Gibran Renaldy~Pagi ini Gibran berangkat sekolah tanpa semangat , penyemangat nya sudah tidak ada lagi. Tapi tak apa dia akan berjuang lagi dari nol , semangat Gibran kepada diri nya sendiri.
Saat sudah tiba disekolah dia mencari gadis itu ke seluruh sekolah , masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dan Gibran membutuhkan jawaban itu , dia masih tidak terima akan keputusan sepihak dari gadis itu.
Namun sayang dia tidak bertemu dengan gadis itu , bak di telan bumi gadis itu tidak ada di mana pun. Bahkan sudah dia datangi kelas nya pun dia tidak ada dikelas nya ,
Dimana sih? Apa dia sengaja menjauh? Apa salah nya? Pertanyaan itu terus saja berputar dalam fikiran Gibran.
Karena tak kunjung bertemu dengan Gadis nya Gibran pun akhir nya memilih pergi kekelas nya sendiri , mungkin nanti jam istirahat dia akan bertanya ke teman sekelas gadis nya itu.
"Ra lo marah ya sama gue? Segitu banget menjauh dari gue , gue salah apa Ra?" Gumam Gibran dengan pandangan sendunya berlalu ke kelas nya.
Gibran yang tumben jadi pemurung seperti ini membuat sebagian besar murid merasa aneh , pasal nya Gibran itu orang yang ceria dan murah senyum tapi sekarang malah menjadi pemurung dan suka melamun.
•oOo•
Jam pulang sekolah pun sudah berbunyi , Gibran pulang dengan raut wajah kecewa nya. Pasal nya tadi dia bertanya pada teman sekelas gadis itu malah di jawab bahwa gadis itu hari ini sedang absen.Gibran pun melajukan montor nya dengan kecepatan sedang , dia berhenti di sebuah cafe tempat biasa yang sering dia kunjungi. Biasa nya ketika dia sedang banyak fikiran dia pasti akan mampir ke cafe langganan nya , karena itu kali ini dia mampir ke cafe tersebut.
Seperti nya sebuah kebetulan yang tidak di sengaja , saat memasuki cafe dia melihat seorang gadis yang dia kenal sedang bercanda ria dengan keluarga serta satu sosok laki laki di tengah tengah keluarga bahagia itu.
Sebenarnya dia ragu untuk menghampiri nya , dia takut mengganggu keharmonisan mereka. Namun Gibran juga butuh sebuah penjelasan jadi dia memberanikan diri berjalan menemui gadis itu untuk bicara sebentar.
Dari jarak yang sudah dekat , dapat Gibran dengar suara obrolan dan tawa bahagia dari mereka. Jujur saja hati Gibran rasanya seakan akan diremas begitu kuat saat melihat kebersamaan mereka , terlebih seorang gadis pujaan hati nya yang tertawa dengan begitu manis nya.
"Zora~" panggil Gibran saat sudah sampai dimeja tersebut , semua perhatian dari meja itu langsung menatap kearah Gibran dengan pandangan bingung. Sedangkan Zora gadis itu kaget sendiri melihat keberadaan Gibran.
"Kak Gibran! Kenapa kakak disini?!" Seru Zora agak memekik , Gibran sendiri tersenyum kecil walaupun dia juga agak kaget saat Zora memekik. Biasa nya gadis itu akan berkata lembut , Gibran lalu berkata
"Bisa ngobrol bentar?" Tanya Gibran dengan masih mempertahankan senyum nya itu , senyum yang penuh akan kepalsuan , sebuah senyum yang menahan kekecewaan.
Zora pun mengiyakan permintaan Gibran. Dia langsung membawa Gibran pergi ke area belakang cafe , setiba nya disana Gibran yang tak mau membuang waktu pun langsung saja bertanya ke inti nya.
"Dia siapa? Pacar baru lo?" Tanya Gibran , Zora pu mengangguk dengan pandangan terus kebawah , dia tidak berani menatap Gibran secara langsung.
"Jadi lo putusin hubungan kita karena dia?" Jeda Gibran sambil tersenyum miris akan nasib nya sendiri ,
" Yah lagian gue juga ga pantes kan buat Lo? Gue yang anak broken mana bisa bersanding sama anak dari keluarga Cemara kek lo , apalagi gue anak dari orang kalangan rendah ga kaya lo " ujar Gibran sambil tertawa miris , Zora sendiri menatap sendu kearah Gibran.
Dia dibuat bungkam akan kata kata Gibran , bukan bukan ini maksud nya. Dia tidak berniat menyakiti hati Gibran tidak bukan ini harus nya ,
" Kak bukan--" ucapan Zora terpotong oleh perkataan Gibran yang tidak memberi nya cela untuk berbicara.
"Iya memang harus nya gue sadar , ga seharus nya gue disisi lo" ucap Gibran menjeda kalimat nya lagi
" Tapi apa gue ga bisa berjuang , Ra? " Lanjut Gibran sambil menatap Zora sendu , Zora sendiri sudah mati matian menahan tangis nya. Sungguh dia tidak tega melihat tatapan kecewa sekaligus terluka seperti itu ,
"Maaf kak gabisa , kakak harus lupain Zora dan cari orang yang lebih baik dari Zora" ujar Zora setelah itu melenggang pergi meninggalkan Gibran yang masih setia berdiri di sana ,
Dia tidak bisa apa apa lagi , bahkan dia sudah di tolak sebelum berjuang. Tapi bagaimana dia bisa melupakan Zora? Zora cinta pertama nya? Katakan bagaimana dia bisa mengganti Zora di hati nya?
" Sulit Ra , gue udah terlalu jatuh sejatuh jatuh nya sama cinta gue ini ra" gumam Gibran dengan senyum miris nya , dia kembali menatap mereka ( Zora dan keluarga ) kembali. Hati nya terasa teriris melihat pemandangan itu ,
Gibran pun memutuskan untuk pulang , dia tidak mau gadis nya nanti menjadi risih jika dia masih tetap disini.
Seperti nya juga gadis itu sudah sangat dekat dengan sosok laki laki itu , Gibran harap gadis itu terus bahagia selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia GIBRAN RENALDY [ End ]
Teen Fiction[ karya asli pemikiran sendiri!! ] Mungkin saja aku berusaha keras untuk sesuatu yang aku inginkan bisa tercapai berkat kerja kerasku sendiri , kecuali untuk bersama mu kembali adalah hal yang tak mungkin , yang aku semogakan. Karena sekeras apapun...