bab 26 : penulis Dia Gibran

3 1 0
                                    

Cerita ini aku buat untuk menceritakan semua tentang kamu , ku harap kamu akan bahagia ketika melihat ini
~ Gheazora ~

Ditaman rumah sakit Zora , gadis itu kini tengah bergelud dengan fikiran nya sendiri. Dia sedang memiliki ide untuk cerita yang dia janjikan pada seseorang , seseorang yang amat sangat berarti untuk dia.

"Ughh apa lagi ya? Duh kok jadi bingung sih "gumam gadis itu dengan memandang tulisan nya yang sudah hampir selesai itu.

Tiba tiba saja ada yang memasuki ruangan nya tersebut , dengan senyum manisnya dia menyambut kehadiran sang kakak kesayangannya itu!

"Woah anjay bang epan Dateng juga , yuhu bang epan Dateng guys setelah berabad abad pergi " Sapa Zora dengan nada tengil nya.

Evan pun hanya mendengus keras , haduh adik nya ini gemesin sampai pengen buang deh. Sambil menaruh bawaan nya di meja dia pun berjalan mendekat kearah sang adik yang tengah fokus kembali ke tulisannya tersebut.

"Dek ga cape nulis terus? Jangan terlalu dipaksakan , ingat kamu juga harus jaga diri kamu sendiri. Katanya pen balik ke si sial-ekhem cowok itu " ujar Evan sambil mengelus pucuk kepala sang adik , huh hampir saja dia keceplosan nyebut tuh cowo sialan.

Dia sangat amat khawatir akan kondisi sang adik yang semakin hari semakin menurun , dia khawatir adik nya akan kenapa Napa.

"Ga kok bang! Zora mah sehat , liat nih Zora masih bisa senyum ke Abang" canda gadis itu sambil tersenyum lebar kearah sang abangnya , Evan pun mendengus pelan.

"Buat apa sih dek nulis terus? Kamu bisa lanjutin nanti , sekarang fokus ke kamu sembuh dulu ya!" Ucap Evan sambil menggenggam erat tangan sang adik , Zora pun menghela nafas lelah.

Ia tau kalau dia harus sembuh , namun dia tidak yakin akan sembuh. Terlebih dengan perkataan dokter yang kemungkinan nya hanya kecil untuk dia sembuh , maka dari itu dia ber ambisi menyelesaikan cerita nya sebelum dia pergi untuk selama nya! Dia sudah berjanji kepada Gibran akan memberikan ceritanya untuk laki laki itu!

Jadi setidak nya dia bisa meninggalkan sedikit kenangan untuk laki laki itu , laki laki yang membuat hari hari nya berwarna , laki laki yang dia patahkan hati nya , laki laki yang tegar menghadapi pahit nya hidup.

"Tenang aja bang , Zora pasti sembuh kok! Tapi Zora ga bisa berenti nulis , ceritanya sebentar lagi selesai. Zora juga udah janji sama kak Gibran buat kasih ini cerita secepatnya!" Ucap Zora dengan mengebu gebu , dia mengatakan semua itu dengan nada semangat khas nya.

"Ra , kamu harus istirahat sejenak , jangan terlalu di paksakan" nasehan Evan yang dibalas anggukan oleh gadis itu , tapi batin gadis itu menjawab kembali

" Iya Zora nanti bakalan istirahat kok buat waktu yang lama , Zora juga bakalan ketemu orang tua kak Gibran , jadi untuk sekarang Zora belum bisa istirahat dulu sebelum selesai ceritanya!"  Batin gadis itu tersenyum getir , dia harus mengubur mimpi nya dalam dalam untuk bersatu dengan laki laki pujaan hati nya.

"Iya iya bang epan , tenang aja oke? " Gadis itu menenangkan sang kakak yang tengah menatap nya penuh dengan kekhawatiran.

"Udah ah bang epan sana pergi , Zora mau tidur dulu bentar " usir Zora yang dibalas dengusan oleh Evan namun tak ayal dia pun menuruti kemauan sang adik

Dia GIBRAN RENALDY [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang