Kamu itu luka sekaligus obat untukku
~Gibran Renaldy~Hari ini Gibran masuk sekolah seperti biasa nya , walaupun keadaannya sedang down tapi dia harus tegar. Dia harus fokus belajar karena sebentar lagi dia akan lulus.
Oh iya dia juga sudah mengundurkan diri dari osis karena masa jabatan nya juga sudah selesai , sekarang dia hanya fokus pada ujian nya saja.
Jam pelajaran berlalu begitu saja , Gibran pun langsung ke halaman belakang sekolah pas jam istirahat. Dia ingin merilekskan otak nya!! Sungguh kejadian kejadian itu membuat kepala nya hampir meledak.
Dia juga bertanya tanya , kenapa sih perlahan lahan mereka meninggalkan Gibran? Sendirian? Tanpa teman? Sungguh dia juga manusia normal yang merasakan kesepian!
Saat tengah asik meratapi nasib nya , Gibran di kaget kan dengan sentuhan dingin di pipi nya.
Itu ice coffee kesukaan nya!! Dia pun langsung mendongak menatap siapa pelakunya.
"Hai kak , apa kabar? Em mau ditemani sebentar? Kakak bisa curhat kok ke Zora" ucap Zora dengan ceria nya , tapi sebenarnya dia gugup!! Dia menekan kegugupan nya kuat kuat. Dia harus bisa walaupun mungkin ini akan jadi yang terakhir!!
" Jangan! Nanti ada marah" tolak Gibran mentah mentah walaupun hati nya menyuruh untuk mengiyakan.
Gadis itu pun tersenyum tipis , lalu duduk di samping Gibran dengan senyum yang masih bertahan itu..
" Gapapa kak! Cerita aja semua nya kalau bikin kakak lega , Zora dengerin kok" jawab gadis itu mengabaikan tolakan dari Gibran tadi.
Oke Gibran nyerah , jujur dia butuh tempat sandaran untuk kali ini. Dia terlalu lelah dengan takdir nya sendiri.
"Boleh peluk? Sebentar saja" izin Gibran dengan nada yang lembut , gadis itu pun tersenyum lalu mengangguk.
Tanpa sepatah kata lagi Gibran langsung menubruk tubuh gadis itu , dia peluk erat erat seakan bisa hilang kapan saja jika dilepaskan.
" Gue udah coba kuat Ra , tapi apa? Lagi lagi tuhan mempermainkan takdir gue. Lagi lagi harapan gue buat bertahan harus lenyap gitu aja , gue benci takdir gue Ra. Orang yang gue sayang selalu pergi , pergi jauh tanpa bisa gue gapai lagi" ucap Gibran mencurahkan semua isi hati nya , dengan menggebu gebu dia mengeluh tentang takdir tidak adil pada nya.
Gadis itu hanya bisa mengelus pungguh Gibran , dia juga tidak bisa apa apa. Dia terlalu lemah....
" Gapapa kakak kuat , buktinya kakak masih bisa bertahan Sampai sekarang kan? Kakak pasti bisa melewati ini buat akhir yang bahagia" ucap gadis itu menyemangati Gibran ,
Dia tidak tau harus bagaimana mana lagi. Mungkin dengan ini bisa membuat Gibran bangkit kembali.
" Lo salah Ra , gue selama ini bisa bertahan karena ada lo dan temen temen gue yang nyemangatin gue terus! Dan sekarang lo dan mereka sudah pergi dari sisi gue"
" Gue gatau harus kayak gimana lagi Ra , gue terlalu lemah buat bangkit sendiri tanpa dukungan dari kalian" ucap Gibran dengan nafas memburu nya , dia berkata jujur bahwa selama ini dia bisa sampai saat ini karena mereka jika tidak sudah pasti mungkin Gibran akan menyerah untuk hidup nya sendiri.
" Gapapa , kakak itu kuat. Ayok kali ini pasti bisa , kata nya mau ngewujudin impian orang tua kakak? Jadi kakak ga boleh nyerah" gadis itu masih terus menyemangati Gibran , bagaimana pun dia tidak tega melihat keadaan Gibran yang seperti sekarang ini.
Gibran pun melepas pelukan nya lalu menatap netra sang gadis , dia menatap dengan sendu nya.
Kenapa? Kenapa saat gadis ini menyuruh nya pergi malah kembali memberi nya semangat? Menyebalkan. Dia jadi semakin tak rela kehilangan sosok gadis ini.
Merasa sudah cukup menghibur Gibran , gadis itu pun bangkit hendak pergi dari situ. Tapi ucapan Gibran membuat hati nya menjadi sakit seketika mendengar nya , dia jadi merasa jahat untuk laki laki tersebut.
" Ra ,lo selalu bisa jadi obat buat gue tapi lo juga jadi luka yang ga pernah bisa gue lupain" ucap Gibran dengan lantang , dia mencurahkan isi fikiran nya.
Memang gadis itu selalu bisa menjadi obat untuk nya namun..... Dia juga menjadi luka di waktu yang bersamaan, sangat lucu bukan? Takdir selalu bisa mempermainkan hati nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia GIBRAN RENALDY [ End ]
Teen Fiction[ karya asli pemikiran sendiri!! ] Mungkin saja aku berusaha keras untuk sesuatu yang aku inginkan bisa tercapai berkat kerja kerasku sendiri , kecuali untuk bersama mu kembali adalah hal yang tak mungkin , yang aku semogakan. Karena sekeras apapun...