Pada akhir nya kau pun sama seperti mereka , meninggalkan ku sendirian
~Gibran Renaldy~
Hari ini mereka memutuskan untuk menghabiskan kan waktu berdua , mereka memutuskan untuk ke pantai terdekat."Kak Gibran sini sini" teriak Zora dari jauh , Gibran pun datang menghampiri Zora yang tengah bermain air. Dengan gaya cool nya dia berjalan dengan santai ,
Zora yang melihat itu mengerenyitkan dahi nya aneh , dih mau sok keren ya? Padahal raut wajah nya jauh dari kata cool malah terlihat lucu.
"Kenapa hm?" Tanya Gibran saat sudah berada di samping Zora ,
"Dih sok kul , sini mainan air sama Zora. Zora jadi ngerasa kaya anak yang lagi di jagain tau ga?" Kesal Zora pada Gibran , memang dia seperti anak kecil bermain sendirian.
Setiba nya mereka di pantai Gibran hanya terus memandangi nya saja tanpa mau ikut bermain , padahal cowo itu duluan yang ngajak.
"Mang eak?" Seru Gibran mengejek gadis itu , Gadis itu pun semakin kesal di buat nya.
Dengan senyum mengembang nya , Zora pun langsung men ciprat kan air laut itu ke arah Gibran.
" Mampus , rasain tuh makanya jangan ngeselin. Wleee" ledek balik Zora sambil menjulur kan lidah nya ke arah Gibran , setelah itu pun dia berlari menjauhi.
" Jangan lari lo , sini gantian" teriak Gibran tidak terima , oh tidak bisa dia harus membalas nya.
Gibran pun berlari menyusul Zora yang kini sudah mulai menjauh , mereka terus bermain kejar kejar an tanpa merasa lelah.
Tak butuh waktu lama Gibran pun akhir nya bisa menangkap Zora , dia gantian membawa Zora ke laut yang agak dalam."Jangan kak nanti aku jadi mermet" teriak Zora histeris penuh drama , Gibran pun hanya memutar kan bola mata nya malas. Pacar nya penuh drama!!
"Gapapa biar bisa ketemu teme lo nanti di laut , " sahut Gibran tak kalah nyeleneh , Zora pun menatap Gibran dengan pandangan aneh nya.
"Emang siapa?" Tanya Zora dengan raut wajah penasaran nya , emang dia di laut punya temen nya? Kok aneh sih?
"Dugong" jawab asal Gibran dengan wajah polos nya , polos polos minta di lempar ke laut sih.
Zora sendiri sudah menahan kekesalan nya , tahan tahan ga boleh esmoci eh maksudnya esmosi , ga boleh ngumpat harus stay kalem. Tapi gabisa!! Nih cowo satu ngeselin banget.
Dengan sekuat tenaga dia pun mencoba kabur dari gendongan Gibran , setelah berhasil dia mendorong Gibran hingga seluruh bada Gibran basah.
Zora pun tertawa lepas , rasain tuh salah siapa ngusilin dia. Tidak sadar diri padahal dia duluan yang ngusilin si Gibran , Gibran pun hanya menghela nafas pasrah. Lihat saja nanti bakalan dia balas!!
Mereka pun terus menghabis kan waktu bersama nya hingga sore mendatang , semburat warna jingga dengan matahari yang akan tenggelam membuat ke indahan sendiri di mata mereka.
Gibran dan Zora pun tak ingin melewatkan momen ini , mereka berdua merekam setiap kegiatan mereka berdua yang mereka lalui sedari tadi.
Kini mereka tengah duduk sambil memandang langit senja yang terlihat indah itu , Zora sendiri ragu untuk membuka pembicaraan.
Apalagi melihat Gibran yang sedang bahagia itu , dia takut akan membuat luka untuk nya. Dia itu sungguh sayang sama Gibran hanya saja dia tidak bisa untuk terus bersama nya , dengan keberanian yang dia miliki dia pun mencoba membuka suara.
"Kak~ Zora mau ngomong" cicit Zora dengan nada gugup nya , sungguh dia sangat gugup sekarang!!
"Kenapa?" Tanya Gibran sambil menoleh ke arah Zora , Zora pun masih tetap menatap langit dia tidak berani menatap Gibran. Dia terlalu takut melihat raut wajah nya untuk sekarang.
"Kita akhiri hubungan ini ya? Maaf kalau buat kakak kecewa" ucap Zora dengan nada lirih nya di akhir , Gibran sendiri langsung terdiam seribu bahasa. Apa ini? Ini pasti dia salah dengar bukan?! Ga mungkin Zora mengakhiri hubungan mereka yang baru terlewat beberapa bulan itu.
"Lo pasti bohong kan?! Gue pasti salah dengar kayak---" ucapan Gibran pun terhenti karena ucapan Zora.
"Engga!! Kakak ga salah dengar , ini murni permintaan Zora. Zora harap kak Gibran bisa ngertiin Zora! " Ucap Zora dengan lantang , Gibran sendiri memandang tak percaya kepada Zora. Raut wajah kecewa nya begitu terlihat dengan jelas.
"Kenapa Ra? Gue salah? Apa salah gue sampai lo mau akhiri hubungan ini?!" Tanya Gibran masih dengan tidak percaya nya.
"Kakak ga salah! Zora cuman mau akhiri hubungan ini!!" Ucap Zora lalu meninggalkan Gibran yang masih menatap tidak percaya ke arah nya , Zora pun menitik kan air mata nya lalu segera menghapus nya.
Gibran sendiri merasa sakit hati , batin nya bertanya tanya apa kesalahan nya?! Kenapa Zora sampai meninggalkan nya?
Langit senja itu menjadi saksi bisu perpisahan kedua nya , perpisahan yang tidak pernah Gibran bayangkan dan ingin kan. Dia masih tidak bisa terima jika Zora meninggalkan nya begitu saja tanpa alasan yang jelas.
Dia harus berjuang kembali bukan? Iya dia akan berjuang kembali , dia tidak rela jika hubungan mereka berakhir begitu saja tanpa alasan.
Gibran pun pulang dengan kekecewaan yang dia bawa , hari yang seharus nya menjadi hari yang indah malah berubah menjadi hari penuh dengan kekecewaan yang tidak dilupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia GIBRAN RENALDY [ End ]
Fiksi Remaja[ karya asli pemikiran sendiri!! ] Mungkin saja aku berusaha keras untuk sesuatu yang aku inginkan bisa tercapai berkat kerja kerasku sendiri , kecuali untuk bersama mu kembali adalah hal yang tak mungkin , yang aku semogakan. Karena sekeras apapun...