bab 16 : langit senja

7 5 1
                                    

Dia berhak bahagia dan mendapatkan yang jauh lebih baik daripada aku yang banyak kekurangan nya , yang mungkin hanya akan menjadi beban nya jika aku terus berada disisi nya
~Gheazora~


Pada suatu hari Gheazora gadis itu tengah menikmati pemandangan sore hari di pinggir laut , dia menikmati masa masa matahari yang akan tenggelam. Sangat indah dan mempesona untuk nya yang pencinta senja.

Selain pencinta langit malam , gadis itu juga pencinta langit senja. Dia mulai suka langit senja karena dulu sang pujaan hati nya adalah penyuka senja , bagi gadis itu menatap langit senja sama saja dengan menatap sang pujaan hati nya tersebut.

Sesosok pria pun datang menghampiri gadis itu yang tengah menikmati langit senja , laki laki itu duduk disebelah gadis itu dengan senyum manis nya yang terpancar diwajah nya.

"Masih suka senja?" Tanya lelaki itu kepada sang gadis , gadis itu pun menoleh sambil tersenyum tipis.

" Banget , apalagi saat senja kenangan nya selalu terbayang" ucap gadis itu dengan diakhiri dengan lirihan nya , jujur saja dia merasakan sesak di dada nya saat mengingat momen bersama seseorang yang berarti untuk nya.

"Walaupun keberadaan nya hanya sebentar namun senja berjanji akan kembali lagi jika sudah waktu nya " lanjut gadis itu yang masih stay menatap langit senja itu.

" Kamu tau ada masa nya kita akan meninggal kan atau di tinggal kan , namun jika kamu belum siap kembali lah kepada nya dan jelaskan semua nya." Nasehat lelaki itu , cowo itu merasa prihatin atas nasib yang dialami oleh gadis itu.

Sosok perempuan kuat yang dia tau , sosok perempuan yang selalu berjuang untuk hidup nya sendiri. Bahkan dia rela di benci orang tersayang nya hanya karena tidak ingin menyakiti nya saat hari itu tiba.

Gadis itu tersenyum miris , nasib nya selalu tidak beruntung. Tapi dia bersyukur karena bisa menikmati momen momen itu dulu. Walaupun hanya dalam waktu singkat namun dia sangat menikmati waktu itu.

"Tapi....... Zora gamau jadi beban untuk nya , apalagi dengan keadaan Zora saat ini. Zora gamau dia sedih kembali" lirih gadis itu sambil menatap langit senja dengan pandangan kosong nya.

Cowo itu pun ikut menatap langit senja dengan pandangan sulit , dia tau gadis ini tidak ingin melukai seseorang apalagi itu orang yang berarti untuk nya. Namun tanpa sadar dia sudah menyakiti orang itu lebih dulu tanpa dia sadari.

"Kamu gamau jelasin ke dia? Dia kayak nya masih berharap sama kamu" ucap sang cowo menatap gadis itu kembali , dia penasaran dengan jawaban apa yang akan terlontar dari mulut gadis itu.

Gadis itu menghela nafas berat , sungguh melihat tatapan kekecewaan itu membuat hati nya ikut sakit. Tapi dia harus melakukan nya!

" Engga , Zora takut kalau kekecewaan nya akan semakin besar kalau Zora kasih tau. " Ucap Zora sambil menggelengkan kepala nya pelan , tidak dia tidak bisa membuat luka kembali untuk orang itu.

Cowo itu pun menggeleng kecil , tidak ini tidak benar fikir nya. Seharus nya tidak seperti ini , seharus nya gadis ini bahagia bersama pujaan hati nya bukan malah menjauh seperti ini.

" Tapi Ra... Dia berhak tau keadaan kamu  sekarang , atau kamu akan menyesal seumur hidup kamu! Aku gamau kamu sedih Ra! " Ucap cowo itu dengan nada sedikit kesal , kenapa gadis ini keras kepala? Kenapa? Apa sesusah itu? Pikir cowo itu.

"Ga! Zora tetep akan diam , kamu bisa kasih kotak ini buat dia nanti saat ulang tahun nya. Ulang tahun nya tidak akan lama lagi!! " ucap gadis itu tetep keras kepala , dia tidak ingin memberitahu kan dia untuk sekarang. Biar lah waktu yang akan menjawab nya walaupun terlambat. Setidak nya dia sudah memenuhi janji nya dulu sewaktu masih bersama sama waktu itu.

Zora pun menyerahkan sebuah kotak dengan senyum manis nya kearah cowo itu , dia yakin bahwa pujaan hati nya akan senang menerima hadiah dari nya. Hadiah yang sudah dinanti sejak lama.

Cowo itu hanya menatap kotak itu dengan pandangan rumit , tapi tak ayal dia menerima nya. Dia janji akan kasih kotak hadiah ini kepada sang pemilik nya.

Untuk sesaat mereka sama sama terdiam menatap langit senja yang sudah mulai berganti dengan langit malam , mereka sibuk dengan fikiran nya masing masing.

"Hari sudah malam ayok kembali " ajak cowo itu sambil mengulurkan tangan nya kearah sang gadis , gadis itu pun menganggukkan kepalanya setuju.

"Kuharap kau selalu bahagia walau bukan bersamaku" gumam gadis itu sambil melangkah kaki nya pergi dari area pantai tersebut.

Dia GIBRAN RENALDY [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang