Hidup itu antara tinggal dan di tinggal kan tidak ada yang akan selama nya bersanding bersama mu , itu semua hanya pemanis
~Gibran Renaldy~
Pagi ini Gibran mendapatkan kabar yang mengejut kan , kabar yang seperti mimpi untuk nya. Sebuah kabar dari kedua sahabat nya yang tiba tiba.Dengan buru buru dia langsung pergi menuju tempat kedua sahabat nya , dengan perasaan khawatir dia mengendarai montor nya dengan kecepatan tinggi.
Sesampai nya dia disana , dia langsung menghampiri kedua orang tua dari dua sahabat nya itu.
" Om , Tante , gimana? Mereka baik baik aja kan?" Tanya Gibran dengan nada khawatir nya , sedang kan kedua orang tua dari sahabat nya itu hanya menggeleng lemah.
Gibran pun menatap kosong kearah pintu ruang ICU itu , tadi pagi saat diri nya hendak berangkat sekolah. Dia dikagetkan dengan kabar buruk bahwa kedua sahabat nya itu mengalami kecelakaan beruntun saat akan kerumah nya ,
Kecelakaan yang membuat kedua sahabat nya itu kritis. Bahkan kemungkinan kecil akan selamat karena luka yang di derita oleh kedua sahabat nya itu cukup parah.
Gibran merasa ini semua hanya mimpi semata , dia ingat semalam masih asik telponan bersama kedua teman nya itu dengan biasa saja.
Bahkan mereka bertiga sempat merencanakan untuk berkemah di alam terbuka , namun takdir berkata lain mereka berdua malah mendapatkan musibah dengan kecelakaan beruntun yang tidak bisa dihindari.
Lama menunggu akhirnya dokter pun keluar dari ruangan tersebut membawa sebuah kabar ,
"Dok gimana keadaan nya?" Tanya Gibran dengan perasaan nya yang berkecamuk itu.
" Dok gimana keadaan anak saya?" Tanya kompak dari kedua orang tua tersebut.
Dokter pun menghela nafas berat , hal tersebut membuat mereka menjadi was was. Fikiran negatif memenuhi fikiran mereka semua sekarang.
"Maaf karena luka yang diderita oleh mereka cukup parah , dan sepertinya tuhan juga lebih sayang ke mereka. Mereka telah berpulang" ucap sang dokter dengan berat hati menyatakan perkataan itu , dia merasa gagal karena tidak bisa menyelamatkan pasien nya.
Degg
" ENGGA!! gamungkin mereka meninggal , engga pasti ini bohong kan? Katakan cepat ini bohongkan? Mereka tidak akan mati secepat itu kan? Me-mereka pasti masih hidup. Me-mereka udah janji mau sama sama terus sama cantik dan yang lain , mereka pasti cuman bohong kan? KATAKAN INI BOHONG KAN!! ". Teriak histeris dari Cantika yang baru saja tiba , dia juga sama seperti Gibran yang mendapat kan kabar yang mendadak.
" Gibran katakan ini bohong kan? Plis bilang ini bohong , me-mereka ga akan ninggalin kita kan? Mereka udah janji , RAN KATAKAN INI HANYA BERITA PALSU. PLISS INI PASTI CUMAN PRANK KAN RAN?! " Bentak Cantika kearah Gibran , dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa Kenzie dan Viko pergi secepat itu.
Cantika adalah teman masa kecil mereka , Gibran , Viko , Kenzie , dan Cantika adalah teman masa kecil yang tumbuh bersama. Teman yang sudah seperti keluarga , bahkan Cantika menganggap mereka semua adalah kakak nya.
Dengan pandangan kosong nya , Gibran membuka suara nya. " Ngga can , mereka pergi. Mereka nyusul kedua orang tua gue , pergi untuk selama lama nya" jawab Gibran dengan nada tegas nya , dia juga sama masih tidak menyangka kepergian mereka. Dengan air mata yang sudah meluruh itu Cantika langsung menangis sejadi jadi nya.
Gibran sendiri pun langsung meluruh kelantai , ini hanya mimpi kan? Tidak mungkin mereka berdua meninggalkan diri nya juga? Tolong siapapun bangun kan Gibran dari mimpi buruk ini.
Lagi lagi dia kehilangan orang terpenting dalam hidup nya , apa tuhan membenci diri nya sehingga semua orang tersayang nya meninggalkan diri nya?
"Kalian juga pergi~" gumam Gibran dengan senyum miris nya.
Kedua orang tua dari sahabat nya pun langsung menghampiri anak mereka , dengan tangis tersedu sedu yang menyayat hati.
Mereka juga segera menyiapkan pemakaman untuk almarhum anak mereka , dengan berat hati mereka harus mengikhlaskan nya.
Sedangkan Gibran langsung pergi dari rumah sakit itu , dia tidak bisa berlama lama disana hati nya terlalu sesak menerima kenyataan ini.
Mereka yang berjanji tidak akan meninggalkan kan diri nya pada ujung nya mereka juga pergi sama seperti yang sebelum nya , mereka meninggalkan Gibran seorang diri tanpa ada tempat untuk bercerita , dan mengeluh.
Dari kejauhan ada sosok perempuan yang sedari tadi memperhatikan Gibran , hati nya juga ikut sakit melihat kondisi Gibran sekarang. Bahkan rasa nya dia ingin memeluk lalu menenangkan pria itu , namun diri nya tidak bisa dia terlalu takut untuk sekedar mendekatkan diri.
" Kak Gib pasti kuat " gumam nya menyemangati Gibran dari kejauhan , dengan mata nya yang ikut berkaca kaca dia berbalik keruangan nya sendiri setelah melihat kepergian Gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia GIBRAN RENALDY [ End ]
Teen Fiction[ karya asli pemikiran sendiri!! ] Mungkin saja aku berusaha keras untuk sesuatu yang aku inginkan bisa tercapai berkat kerja kerasku sendiri , kecuali untuk bersama mu kembali adalah hal yang tak mungkin , yang aku semogakan. Karena sekeras apapun...