bab 32 : terpuruk

6 2 0
                                    

Semesta sengaja membuatmu jatuh terus menerus , namun bukan karena ingin mendengarmu mengeluh. Melainkan semesta menginginkan mu belajar bagaimana kamu bangkit dari rasa sakit tersebut.
~Cantika


Sekarang adalah hari kesekian dimana Gibran hanya mengurung dirinya didalam kamar!! Sungguh menyedihkan , setelah mendengar kabar bahwa mantan kekasih nya telah pergi untuk selama lamanya dia pun langsung menurung diri.

Mengapa? Mengapa Tuhan menjauhkan semua orang yang berada didekat nya? Apa tidak cukup sudah mengambil kedua orang tua dan sahabatnya? Mengapa harus satu satu nya orang yang membuatnya bertahan didunia yang kejam ini di ambil juga?

Dikamarnya , Gibran hanya menghabiskan waktunya hanya untuk menangis! Sungguh , bahkan dia keluar kamar hanya untuk mengisi perut nya saja. Kasihan sekali , di saat saat seperti ini dia membutuhkan dukungan!

Saat sedang meratapi nasib nasib sial nya , hp miliknya pun bergetar tanda ada pemanggil yang masuk. Dengan setengah hati dia mengangkat hp tersebut.

"APA?! " Tanya Gibran dengan nada ngegas + ketus nya , apa dia tidak tahu jika Gibran saat ini sedang bersedih? Tidak bisakah jangan mengganggu dulu? Huh! Batin Gibran dengan nada kesalnya.

" Orang mah salam bukan ngegas , lo kenapa sih? Sakit lo?" Tanya si penelpon dengan nada ngegas nya juga , dia tidak mau kalah!

'udah tau lagi down malah nelpon , gatau apa orang lagi patah hati?' pikir Gibran yang terus merutuki sang penelpon itu.

"Kenapa?" Tanya Gibran dengan nada yang mulai santai , suaranya sudah habis tau akibat menangis!

"Dimana? Gue didepan rumah lo nih , hehe gue mau main ketemen gue. Kasian soalnya gue sama lo"  ujar sang penelpon dengan nada mengejek nya oiya jangan lupa dengan suara tawa tersebut.

Gibran pun membelalakan mata nya , wait?! Bagaimana bisa dia sudah berada didepan rumah nya? Bukannya dia sedang diluar kota? Mengapa dia kembali? Segala pemikiran pun sudah tersusun rapi di otak tampan nya.

Dengan langkah beratnya dia pun melangkahkan kakinya menuju depan , tak lupa dengan segala umpatan untuk sahabat satu satunya yang tersisa itu. ' sumpah Tika , lo nyusahin banget , merusak suasana gue lagi bersedih anjir! Kalau dia kesini buat ngerusuh awas aja gue tendang lo dari rumah gue" rutuk Gibran dalam hati nya , tidak mungkin kan dia langsung didepan nya? Yang ada Gibran dapat tamparan manis dari cewe itu.
( Masih inget Cantika kan? Kalau ga inget coba scrol keatas lagi , author lupa bab berapa dia muncul hehe )

Dengan senyum lebar yang mau tidak mau membuat Gibran bergidik ngeri , itu pun langsung nyelonong masuk tanpa izin. " Gib , kok rumah lo jadi suram ya? Ngeri gue lama lama " celetuk Cantika dengan nada khas nya.

Gibran pun hanya menghela nafas lelah , mengapa dia bisa punya temen seperti Cantika? Gibran saja sampai lupa kalau masih memiliki teman satu ini. Pasalnya nih anak suka ngilang ngilangan sih!

Gibran dan Cantika pun duduk di sofa dengan Cantika yang bergumam tidak jelas. " Oiya , gimana lo sama dekel yang itu? Siapa namanya? Ghea ya? " Tanya Cantika sambil menatap penuh binar kepada Gibran , dia kepo!

Mendengar nama sang gadis pun membuatnya langsung menunduk dalam dalam , apa gadis ini tidak tahu kabar itu?

Cantika yang merasakan suasana menjadi melow pun langsung menatap heran kearah Gibran , 'napa nih bocah? Kesambet apa ya?' pikir Cantika sambil menatap kearah Gibran dengan pandangan bertanya tanya.

"Gue udah putus sama dia , panggilanya Zora bukan Ghea " jawab Gibran setelah beberapa saat terdiam , sungguh apakah dia harus curhat juga? Dia bingung!

"Lho?! KOK BISA?! Pasti lo jahatin dia , ya? Kasian banget sih si Ghea " ujar Cantika dengan nada syok nya. Gibran sendiri menghela nafas lelah , bisa ga sih jangan ngegas? Pengang tau nih kuping.

"Gue ga jahat , jadi gini--" ucapan Gibran terhenti karena keburu terpotong oleh ucapan Cantika yang lagi lagi membuat nya mengelus dada sabar!

"HUH! Emang ya , cowo itu sama aja!" Timpal Cantika dengan nada ngegas nya. " Bisa diem? Gue belum cerita nih , lo mau gue tendang dari rumah gue biar lo balik ke tempat asal Lo?" Ujar Gibran kesal.

Cantika pun langsung mengangguk lalu membekap mulutnya tanda dia diam! Baiklah dia akan jadi anak baik!

Merasa Cantika tidak akan membuka suaranya Gibran pun langsung memulai cerita nya , dari awal segalanya dimulai , dimana dia dan sang gadis mengakhiri hubungan nya hingga meninggalkan nya.

Cantika sendiri tidak bisa menyembunyikan segala ekspresi miliknya , sungguh dia syok berat! Jadi itu penyebab nih cowo satu galau. Oke sekarang tugasnya adalah membuat sahabat satu stau nya yang tersisa bangkit kembali dan anti terpuruk club.

Dia pun bangkit dari duduk nya , dia memegang pundak Gibran yang sedang terduduk dengan tatapan membaranya. " Lo tau , semesta mungkin kasih semua cobaan ini untuk menguji seberapa kuat kamu ngejalanin kehidupan ini , bukan untuk mendengar lo ngeluh! Jadi lo harus semangat , ingat di setiap kehidupan ending bahagia itu pasti ada , kalau belum bahagia berarti ujian dari semesta masih ada jadi lo harus semangat!" Ujar Cantika menggebu gebu , dia akan memberi semangat ke sahabat satu satunya!!

Dia khawatir Gibran akan melakukan tidakan bodoh , apalagi kalau bukan mengakhiri hidup nya?! Jadi dia tidak akan membiarkan itu semua terjadi!

" Kalau gue ga di takdirin bahagia gimana? Apa iya gue bisa bahagia? Gue cape sama semua ini , Tik. " Gumam Gibran dengan tatapan sendu milik nya , namun tak ayal dia mengangguk.

Mungkin benar , dia masih harus menjalani kehidupan pahit ini! Dia akan berjuang untuk bahagia! Jadi dua tidak boleh bersedih.

Dengan senyum lebarnya Cantika ikut mengangguk , dia senang jika Gibran tidak terpuruk kembali. Dia kembali kekota ini karena dia mendengar bahwa Gibran sedang tidak baik makanya dia buru buru kesini , dia tidak ingin kehilangan lagi!

Dia GIBRAN RENALDY [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang