Sebuah mobil lamborghini baru saja berhenti tepat di depan lobi sebuah resort di Aomori. Seorang pria berkebangsaan Inggris keluar dari mobil hitam tersebut dan langsung disambut oleh beberapa orang yang memang menyambut kedatangan orang itu.
"Welcome, Chris." Sapa Yoona dengan ramah. (Selamat datang, Chris)
"Halo, Yoona." Pria asing itu memeluk Yoona sebagai salamnya. "I can't believe that you are the owner of this lovely resort, Kim Yoona." (aku tidak percaya jika kaulah pemilik resort yang menyenangkan ini)
"From now on, this lovely resort is yours, Chris." Balas Yoona. "So, please take good care of this." (Mulai sekarang, resort yang menyenangkan ini akan menjadi milikmu. Jadi tolong jaga tempat ini)
"Yes, I will." (Ya, aku akan menjaganya)
"We have prepared a buffer in the restaurant." Sahut Hoseok. "Let's go inside." (Kami telah menyiapkan makanan. Mari ke dalam)
"Okay.."
Lalu Yoona, Hoseok, Chris, dan pendamping lainnya masuk ke dalam resort dan menikmati jamuan yang sudah disediakan oleh pihak resort.
Di saat yang bersamaan datang sebuah taksi yang menghentikan lajunya dan berhenti tepat di belakang mobil lamborghini tadi.
Beberapa saat kemudian keluar seorang pria dari dalam taksi tersebut. Kim Seokjin melangkahkan kakinya menuju ke resepsionis. "Aku mencari Kim Jisoo." Ucap Seokjin dalam bahasa Jepang.
Setelah diarahkan oleh seorang bellboy, Seokjin kini berada di halaman kamar yang Jisoo tempati. Seokjin memeta seluruh pekarangan yang ada di depan kamar itu yang nampak hijau. Disana ada juga sebuah kolam yang membuat suasana lebih asri.
Seokjin tiba di depan pintu dan di pintu tersebut bertuliskan Jangan ganggu dalam tiga bahasa. Bahasa korea, Jepang, dan Inggris. Akhirnya Seokjin tak jadi mengetuk pintu itu dan lebih memilih menunggu di luar kamar sambil menikmati suasana disana.
Tanpa terasa Seokjin menunggu hingga hari mulai gelap. Dan belum ada tanda-tanda Jisoo akan keluar dari kamar itu.
1 jam..
2 jam..
3 jam..
Hingga total delapan jam Seokjin menunggu Jisoo di luar kamar. Dan saat waktu menunjuk pukul dua dini hari, Jisoo akhirnya keluar dari kamar.
Dari tempat Seokjin duduk, ia memerhatikan Jisoo yang terlihat meregangkan tubuhnya dengan menarik kedua tangannya ke atas. Lalu gadis itu duduk beralaskan rumput.
"Eomma, sepertinya aku akan gagal kali ini." Gumam Jisoo yang terdengar samar oleh rungu Seokjin.
Jisoo membaringkan tubuhnya ke atas rumput dengan kedua tangan sebagai alas kepalanya.
Jisoo mendesah pasrah. "Eomma, maafkan aku tidak bisa mempertahankan tempat ini."
Detik demi detik berjalan, akhirnya Jisoo tak tahan lagi menahan rasa kantuk yang sejak tadi sudah menyerangnya. Hingga akhirnya Jisoo menutup kedua matanya dan tertidur di luar kamar dengan hanya beralaskan rumput hijau.
Saat Jisoo sudah terlelap, Seokjin pun menghampirinya lalu duduk di samping Jisoo dan menatap pada wajah lelah gadis yang hendak ia manfaatkan itu.
Seokjin memastikan jika Jisoo benar-benar terlelap. Kemudian pria itu masuk ke dalam kamar Jisoo, membantunya mendapatkan tambahan dana dari beberapa aset dan saham yang dimiliki oleh Hansen grup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awake (END)
FanfictionKim Seokjin harus merelakan cita-citanya menjadi seorang dokter karena ia lebih memilih berkorban untuk Kim Yoona, wanita yang sangat ia cintai. Tapi sayangnya pengorbanan yang ia lakukan untuk wanita yang ia cintai itu tak terbalas. Bahkan Yoona ki...