Sebelumnya, chapter ini agak panjang sekitar 3500 kata. Kalo kebanyakan bisa dijeda bacanya asal nggak diskip biar nggak bingung..
Jangan lupa klik bintangnya dulu
Happy readingWaktu baru menunjuk pada pukul enam pagi, namun Kim Seokjin sudah sibuk berkutat di dapur membuat sarapan untuk seluruh penghuni rumahnya.
Setelah semalam rasa sakit di kepalanya kembali kambuh, Seokjin tak bisa tidur hingga matahari mulai bersinar. Karena itu Seokjin lebih memilih untuk membuat sarapan sebelum nanti ia pergi ke kantor.
Beberapa saat berkutat dengan peralatan dapur, tiba-tiba saja sepasang tangan melingkar pada perutnya.
"Apa tidurmu nyenyak semalam?"
Itu suara Jisoo. Tangan yang melingkar pada perutnya juga Jisoo.
Hati Seokjin menghangat kala mendapati sang gadis yang sudah kembali mengingatnya setelah semalam ada sedikit insiden. Ia tidak menyangka jika Jisoo yang tak mengenalnya seperti semalam hanya berlangsung sebentar. Ia kira akan membutuhkan waktu cukup lama untuk membuat Jisoo kembali mengingatnya. Namun nyatanya pagi ini Jisoo sudah kembali seperti biasanya.
Seokjin lantas menggenggam tangan sang kekasih yang masih melingkar pada perutnya. "Tidurku nyenyak," dusta Seokjin. Nyatanya Seokjin semalaman tak tidur sama sekali karena menahan rasa sakit pada kepalanya. "Apa tidurmu nyenyak?"
Seokjin dapat merasakan jika gadis yang sedang memeluknya dari belakang itu mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaannya.
"Duduklah dulu!" ucap Seokjin sambil melepaskan tangan Jisoo yang melingkar pada perutnya. "Kau mau kusiapkan apa? Susu atau jus?"
"Apa saja." Jawab Jisoo yang kini sudah duduk.
"Aku buatkan jus tomat." Kata Seokjin yang mendapat anggukan dari Jisoo.
Seokjin pun mengambil buah tomat dari dalam kulkas lalu mencucinya sebelum ia masukkan ke dalam juicer.
"Aku semalam bermimpi panjang." Ucap Jisoo dengan tatapan yang fokus ke juicer.
"Mimpi apa?"
"Mimpi tentang Kim Seokjin."
Seokjin sekilas menatap kedua netra Jisoo sebelum ia mematikan juicer.
"Di dalam mimpiku, kau menjadi orang yang berbeda." Jisoo mulai menceritakan tentang mimpinya semalam.
"Apa maksudmu aku menjadi orang yang berbeda?" Setelah menuangkan jus tomat ke dalam gelas, Seokjin memberikan jus itu kepada Jisoo. Lalu ia melanjutkan acara memasaknya tadi yang sempat tertunda.
"Di dalam mimpiku, kau adalah orang yang jahat," ucapan Jisoo. "Kau menipuku, menyakitiku, dan berbuat jahat kepadaku."
Ucapan Jisoo itu membuat Seokjin menghentikan kegiatannya sejenak yang sedang mengoleskan selai pada selembar roti tawar. "Saat ingatanmu kembali, apa yang akan kau lakukan jika aku memang orang yang seperti itu?" Tanya Seokjin tanpa melihat pada Jisoo dan meneruskan kegiatannya mengoles selai pada roti tawar.
Jisoo yang mendengar pertanyaan dari Seokjin terdiam seketika. Ia bahkan sama sekali tak berpikir jika Seokjin memang orang yang jahat.
"Jika aku memang benar-benar orang yang jahat seperti yang ada di dalam mimpimu, apa yang akan kau lakukan?" Tanya Seokjin lagi ketika Jisoo tak kunjung menjawabnya.
"Aku tidak akan memaafkanmu," akhirnya Jisoo menjawab. "Bagaimana pun, karena kau aku tidak berada di sisi ayahku di saat-saat terakhirnya. Jadi kalau kau benar-benar begitu, aku tidak akan memaafkanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Awake (END)
FanficKim Seokjin harus merelakan cita-citanya menjadi seorang dokter karena ia lebih memilih berkorban untuk Kim Yoona, wanita yang sangat ia cintai. Tapi sayangnya pengorbanan yang ia lakukan untuk wanita yang ia cintai itu tak terbalas. Bahkan Yoona ki...