Setelah selesai menyantap makanan yang dibelikan Seokjin untuknya, kini Jisoo menatap pada layar ponselnya. Ia masih menatap pesan dari nomor asing.
Kim Seokjin dan Kim Yoona sedang di Vila Gimpo
Sudah sekitar lima menit Jisoo hanya menatap pada pesan itu. Tadinya Jisoo ingin abai. Namun semakin ia abai, semakin dirinya ingin tau apa benar Seokjin bersama dengan Yoona sekarang.
Tak ingin menyia-nyiakan waktu lebih banyak lagi, Jisoo pun mengambil kunci mobilnya hendak menyusul Seokjin dan Yoona yang berada di vila milik ayahnya yang ada di Gimpo.
Jisoo mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia hanya ingin memastikan jika memang Seokjin dan Yoona sedang bersama. Ia sudah tidak lagi memikirkan bagaimana hatinya nanti jika ia benar-benar melihat mereka berdua bersama.
Jisoo baru saja memakirkan mobilnya di halaman vila itu. Disana ia juga melihat ada mobil Yoona yang sudah terparkir disana.
Pikiran Jisoo semakin kalut ketika melihat ada mobil Seokjin juga ada terparkir disana.
Beberapa saat Jisoo hanya duduk di balik kemudi sambil berpikir apa yang harus ia lakukan saat ini. Hal yang tepat yang harus ia lakukan.
Setelah berpikir, akhirnya Jisoo pun keluar dari mobilnya dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam vila itu.
Pintu vila yang terbuka membuat Jisoo bisa melihat keadaan di dalam vila yang sangat kacau. Dan samar-samar ia juga mendengar dua orang sedang berbincang. Seokjin dan Yoona.
"Kau terlalu memahamiku, Noona," ucap Seokjin. "Bahkan kau memahamiku lebih baik daripada diriku sendiri."
"Seokjin-ah.."
"Kau tau aku pasti akan datang jika kau memintaku datang," lanjut Seokjin. "Apalagi mendengar kau sedang dalam kesulitan, aku pasti akan segera berlari kepadamu--"
"Aku akan meninggalkan semuanya," sahut Yoona dengan suara bergetar. "Maafkan aku telah mengkhianati kepercayaanmu. Maafkan aku. Aku ingin kembali bersamamu."
Mendengar percakapan antara Seokjin dan Yoona, membuat hati Jisoo terasa sakit. Ia pikir dengan memberi kesempatan untuk Seokjin akan membuat pria itu berubah dan akan benar-benar mau menerimanya.
Tapi apa kenyataannya? Kini yang Jisoo dengar, Yoona akan kembali lagi kepada Seokjin.
Jisoo tak ingin sakit lebih jauh lagi. Ia lebih memilih pergi dari sana tanpa ia tau apa yang dikatakan oleh Seokjin kepada Yoona setelahnya.
"Kim Seokjin.." Yoona memanggil Seokjin lagi ketika pria itu tak kunjung bersuara.
"Maaf, Noona, tapi aku mencintai Kim Jisoo.."
Hati Yoona mencelos begitu saja setelah mendengar pengakuan Seokjin. Ia pikir pria yang usianya lebih muda dua tahun di bawahnya ini masih mencintainya. Jadi selama ini Yoona agak berbesar kepala karena ia pikir di hati Seokjin masih ada tempat untuknya.
"Seokjin-ah, apa tidak ada lagi tempat untukku?" Tanya Yoona memastikan. "Aku bersedia meninggalkan semua yang aku miliki saat ini. Meskipun aku tinggal di tempat yang kumuh sekalipun jika bersamamu aku akan bersedia. Kumohon--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Awake (END)
Fiksi PenggemarKim Seokjin harus merelakan cita-citanya menjadi seorang dokter karena ia lebih memilih berkorban untuk Kim Yoona, wanita yang sangat ia cintai. Tapi sayangnya pengorbanan yang ia lakukan untuk wanita yang ia cintai itu tak terbalas. Bahkan Yoona ki...