37. I Hate You, but...

326 39 9
                                    

Mumpung masih suasana lebaran, aku mau ngucapin minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin
Maaf jika akhir-akhir ini aku jarang update, karena lebih fokus ke rl ✌
Tapi aku pasti sempetin kok buat nulis dikit2 meski lama juga sih updatenya😭

Semoga kalian masih mau nungguin updetan dariku yang ngga tentu ini ya..
Sekali lagi selamat lebaran 🥰

Sebelumnya jangan lupa klik bintangnya
Happy reading









"Jika sebenarnya aku orang yang pernah menyakitimu, apa yang akan kau lakukan kepadaku?"

"Tentu saja aku tidak akan memaafkanmu!" Jawaban Jisoo tentu saja membuat Seokjin terkejut, namun dengan segera Seokjin mengatur mimik wajahnya agar terlihat biasa saja. "Bagaimana pun kau telah menyakitiku."

Seokjin tersenyum membuat Jisoo mengernyitkan dahinya. "Kenapa kau tersenyum? Apa ada yang lucu?"

Seokjin tak menjawabnya, ia malah terkekeh melihat wajah penasaran Jisoo.

"Ada apa? Ayo katakan!" Jisoo pun tak sabar.

"Apa yang kau lakukan itu benar," akhirnya Seokjin berucap. "Jangan pernah memaafkanku jika aku menyakitimu. Jangan berlembut hati. Dan jangan pernah mengampuniku. Kau harus begitu, Kim Jisoo."

Memori itu tiba-tiba saja terlintas di kepala Seokjin setelah melihat Jisoo yang pergi meninggalkannya dan lebih memilih pulang bersama dengan Namjoon.

Seharusnya Seokjin sudah tau bagaimana akhir ceritanya jika Jisoo sudah kembali mengingat semuanya. Ia bahkan meminta Jisoo untuk tak memaafkannya. Namun ketika semuanya benar-benar terjadi, ia tetap saja merasa sedih dan kecewa yang seharusnya perasaan itu tak boleh dimiliki oleh seorang pria yang telah menyakiti seorang wanita.

Di dalam mobil, Seokjin masih membayangkan saat-saat bersama dengan Jisoo. Saat ia menghabiskan waktu bersama dengan sang kekasih-- mungkin yang saat ini sudah menjadi mantan kekasih. Kedua sudut bibirnya pun tertarik ke atas mengingat hal-hal indah yang sudah ia lalui bersama dengan Kim Jisoo. Namun senyuman itu tak bertahan lama ketika ia mengingat kenyataan bahwa kini Kim Jisoo yang sebenarnya sudah kembali dan sangat membenci dirinya.

Bolehkah seorang Kim Seokjin yang dulu pernah menyakiti seorang Kim Jisoo berharap bisa kembali pada sang pujaan hati?

Jika Seokjin masih enggan untuk pergi dari tempat dimana ia berada sekarang, lain halnya dengan Kim Jisoo yang kini sudah berada di sebuah hotel bersama dengan Namjoon.

Setelah perdebatan panjang dengan Jisoo, Namjoon akhirnya membawa Jisoo ke hotel alih-alih ke rumah Seokjin, rumah dimana Jisoo sebelumnya tinggal. Jisoo tentu saja tak ingin kembali ke rumah pria yang sudah memanfaatkannya. Dan ia tak ingin lagi kembali ke rumah itu. Bahkan ia juga sudah meminta tolong kepada Jennie untuk mengemasi barang-barangnya yang ada di rumah Seokjin.

Agar Jisoo aman, Namjoon pun memutuskan membawa Jisoo menginap di sebuah hotel. Tadinya Namjoon berencana membawa Jisoo ke apartemennya, namun Jisoo menolak.

Namjoon menyamakan langkah gontai Jisoo menuju ke salah satu kamar hotel. Langkahnya benar-benar tak seperti langkah Jisoo seperti biasanya. Langkah yang nampak jelas langkah kecewa sekaligus putus asa. Pandangannya pun juga kosong.

Awake (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang