"Siapa kau?" Tanya Jisoo sambil membuang jas yang tadi disampirkan Seokjin pada bahunya.
"Kim Jisoo, kenapa kau--"
"Aku bertanya siapa kau?" Sahut Jisoo memotong ucapan Seokjin.
"Hei, Kim Jisoo, sayang--"
"Siapa kau?" Tanya Jisoo lagi dengan nada yang lebih tinggi sehingga membuat Seokjin terkejut.
Lalu Jisoo beranjak dari duduknya dan meninggalkan Seokjin yang masih terkejut dan belum bisa mencerna apa yang sebenarnya terjadi pada kekasihnya ini.
"Kau mau kemana, Kim Jisoo?" Tanya Seokjin setelah menghentikan langkah Jisoo. "Kenaapa kau begini?"
Namun dengan segera Jisoo menepis tangan Seokjin. "Tolong jangan halangi aku!"
"Kim Jisoo, tolong jangan bercanda--" Seokjin tak melanjutkan ucapannya ketika melihat tatapan tajam pada kedua netra Jisoo. Tatapan yang sama persis seperti Kim Jisoo yang dulu sebelum mengalami kecelakaan.
Jisoo kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Seokjin dan berjalan menyusuri trotoar di sekitaran rumah sakit. Seokjin tak meninggalkan Jisoo begitu saja, ia dengan setia mengikuti Jisoo dari belakang agar tak terjadi hal-hal buruk kepada gadis itu.
Dan saat tiba di tempat penyeberangan, Jisoo menghentikan langkahnya sejenak. Namun saat lampu belum berubah menjadi warna hijau, Jisoo hendak melangkah. Dan dengan sigap Seokjin langsung menarik tubuh Jisoo agar tidak tertabrak oleh kendaraan yang sedang berlalu-lalang di jalanan.
"Apa kau mengenalku?"
Dua detik setelah mengucapkan kalimat itu, Jisoo pun tak sadarkan diri dan Seokjin dengan segera menggendong tubuhnya dan membawanya kembali ke rumah sakit.
***
Terkadang karena mengalami pukulan mental, ingatan pasien yang sudah berhasil dikumpulkan akan kembali hilang. Ini bisa saja menjadi proses pencarian seluruh ingatannya yang hilang. Jika pasien berhasil melewati fase ini, kemungkinan ingatannya akan kembali secara keseluruhan.
Begitu yang dokter katakan kepada Seokjin tadi tentang kondisi Jisoo sekarang yang tak mengenalinya.
Setelah berkonsultasi dengan dokter, Jisoo sudah diperbolehkan pulang dan tak perlu menjalani rawat inap.
Kini Jisoo yang sudah kembali sadar sudah dibawa oleh Seokjin kembali ke rumah.
Dengan raut wajah takutnya, Jisoo tetap mau mengikuti Seokjin yang baginya sangat asing.
Meski melangkah dengan berat, Jisoo tetap masuk ke dalam kamarnya sesuai tuntunan dari Seokjin.
Saat di dalam kamar, Seokjin mengambil sebuah figura yang di dalamnya terdapat foto dirinya dan Jisoo. Lalu ia menunjukkannya kepada sang kekasih seakan memberi tahu bahwa mereka berdua memang saling mengenal satu sama lain.
"Kau bohong!" Gumam Jisoo sambil menatap pada foto yang menampilkan wajahnya dengan Seokjin. "Semua ini bohong!"
Praanngg..
Jisoo membuang figura itu hingga kacanya berserakan di lantai. Hal itu membuat Lisa yang tadinya tertidur di kamar samping pun terbangun dan melihat ke kamar Jisoo.
"Oppa ada apa--"
Tak ada jawaban, Lisa malah disambut oleh Jisoo yang membuang semua barang ke lantai. Dari lampu tidur, buku-buku, dan semua barang yang ada di atas nakas semuanya dibuang oleh Jisoo ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awake (END)
FanficKim Seokjin harus merelakan cita-citanya menjadi seorang dokter karena ia lebih memilih berkorban untuk Kim Yoona, wanita yang sangat ia cintai. Tapi sayangnya pengorbanan yang ia lakukan untuk wanita yang ia cintai itu tak terbalas. Bahkan Yoona ki...