Sebelum membaca chapter ini, mari kita panjatkan doa untuk saudara-saudara kita yg ada di Palestina sesuai dengan agama dan keyakinan kita.
Semoga semuanya bisa segera berakhir dan tidak ada korban jiwa yg berjatuhan lagi.."Kekuatan cinta memang hebat, ya?" Ucap Jennie kepada Namjoon. Kini keduanya sedang berada di sebuah kafe yang letaknya tidak jauh dari gedung Hansen Grup. Mereka sedang menikmati waktu istirahat mereka.
Namjoon yang tak paham dengan apa yang diucapkan Jennie pun menoleh ke arah Jennie
"Maksudku Kim Seokjin.." Jennie memberi jeda pada kalimatnya. "Hal yang tidak bisa kita lakukan selama satu tahun, semuanya bisa dilakukan oleh Kim Seokjin seorang diri hanya dalam waktu tiga bulan."
"Aku melihat, semenjak tinggal bersama Kim Seokjin, Kim Jisoo lebih bersemangat menjalani hidupnya," lanjut Jennie. "Cinta dari Kim Seokjin berhasil membuat Jisoo bisa berdiri di hadapan orang banyak seperti tadi."
Namjoon pun setuju dengan ucapan Jennie bahwa perubahan yang dialami Kim Jisoo pascakecelakaan adalah berkat Kim Seokjin. Namun untuk permasalahan cinta, Namjoon tak setuju begitu saja. Ia masih saja teringat pada saat bertemu dengan Seokjin beberapa waktu yang lalu.
"Berikan separuh Hansen Grup kepadaku setelah Kim Jisoo berhasil merebut kembali Hansen dari Kim Yoona. Jika tidak, aku tidak akan bersedia membantu Kim Jisoo."
Setelah berucap, Seokjin beranjak dari duduknya. Ia tidak ingin lebih lama lagi bersama dengan Namjoon yang membuatnya cukup muak.
Namun baru dua langkah meninggalkan meja Namjoon, Seokjin berhenti karena Namjoon kembali bersuara. "Aku setuju, aku akan melapor kepada Kim Jisoo mengenai persyaratanmu itu."
"Aku yakin Kim Jisoo juga akan menyetujuinya," lanjut Namjoon. "Karena ia akan melakukan apapun agar Hansen tidak jatuh ke tangan Yoona."
"Baiklah, aku setuju." Sahut Seokjin agar Namjoon tak lebih banyak lagi berkata omong kosong yang membuat telinganya sangat panas.
Dan setelahnya Seokjin benar-benar pergi meninggalkan Namjoon.
Hal itulah yang membuat Namjoon masih ragu atas perasaan Seokjin terhadap Kim Jisoo. Entah kenapa ia belum bisa percaya sepenuhnya kepada Seokjin.
***
Sekertaris Yoona sedikit memekik ketika pintu lift akan tertutup. Beruntung seseorang di dalam lift menghalangi pintu tepat waktu hingga Yoona bisa ikut masuk ke dalam lift tanpa harus menunggu lagi.
Namun Yoona sedikit terkejut ketika ia melihat siapa yang ada di dalam lift bersama dengannya.
Kim Seokjin dan Kim Jisoo.
Keduanya nampak sangat serasi. Seokjin yang tak sedikit pun jauh dari Jisoo dan Jisoo yang juga nampak nyaman berada di dekat Seokjin.
Meski merasa canggung berada di dalam lift yang sama dengan Seokjin dan Jisoo, Yoona sebisa mungkin menata raut wajahnya.
"Kim Jisoo.." Panggilan dari Yoona membuat sang empunya nama pun menoleh ke arahnya.
"Bukankah sebaiknya kau pulang ke rumah?" Tanya Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awake (END)
FanfictionKim Seokjin harus merelakan cita-citanya menjadi seorang dokter karena ia lebih memilih berkorban untuk Kim Yoona, wanita yang sangat ia cintai. Tapi sayangnya pengorbanan yang ia lakukan untuk wanita yang ia cintai itu tak terbalas. Bahkan Yoona ki...