Meski belum rame kayak story sebelumnya, aku tetep update ya..
Hope you enjoy this
Sebelumnya jangan lupa klik bintangnya
Happy reading.."Apa kau sendiri tidak merasa canggung jika bertemu dengan Jisoo disini bersamaku?" Yoona menjeda sejenak ucapannya. "Bagaimana kalau kita menghancurkan diri kita bersama di hadapan Kim Jisoo?"
Tanpa menunggu jawaban dari Seokjin, Yoona segera mendekat dan mengikis jarak di antara mereka.
Yoona mencium bibir Seokjin. Seokjin sama sekali tak menolaknya dan juga tak membalasnya.
"Ciuman adalah penjelasan yang terbaik, bukan?" Ucap Yoona setelah mengakhiri ciumannya. "Ayo lakukan itu saat Kim Jisoo tiba."
"Saat dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam sini dan melihat kita begini," lanjut Yoona. "Situasi seperti ini, alasan dan bagaimana dia diperalat akan langsung terjawab tanpa kita perlu repot untuk menjelaskannya, bukan?"
Seokjin masih terdiam mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh Yoona.
"Baiklah, kita lakukan saja," lanjut Yoona. "Kita lakukan seperti tadi. Mari hancur bersama, Kim Seokjin!"
Seokjin tersenyum miring. Dengan ibu jarinya, ia mengusap bibir tebalnya yang tadi baru saja dicium oleh Yoona.
Tanpa berbicara, Seokjin langsung mendorong tubuh Yoona hingga punggung ibu satu anak itu menabrak dinding di belakangnya. Tanpa aba-aba, Seokjin langsung melumat bibir Yoona dan mengambil beberapa foto mereka dengan ponselnya.
Yoona yang tau jika Seokjin mengambil foto mereka saat ini, langsung mencoba menghentikan aksi Seokjin yang menciumnya itu. Namun tenaganya kalah besar. Beruntung pada percobaan kedua, Yoona bisa mendorong tubuh Seokjin hingga pagutan bibir keduanya terlepas.
"Apa yang kau lakukan?" Pekik Yoona. Ia sangat kesal karena Seokjin mengambil foto mereka saat berciuman tadi. Ia takut jika foto itu bisa sampai ke tangan suaminya dan rencananya akan gagal. "Apa yang baru saja kau lakukan, Kim Seokjin?"
"Ini baru namanya menghancurkan diri, Kim Yoona." Ucap Seokjin sambil menunjukkan hasil fotonya tadi, foto dirinya mencium Yoona.
Yoona hendak merebut ponsel milik Seokjin, namun dengan segera Seokjin menjauhkan ponselnya dari jangkauan Yoona.
"Bagaimana jadinya kalau foto ini terkirim ke suamimu?" Lanjut Seokjin. "Aku yakin--"
Seokjin tak melanjutkan ucapannya ketika Yoona berhasil menepis ponsel miliknya hingga terlempar ke lantai.
Seokjin lantas memungut ponselnya yang terjatuh itu sambil tersenyum kecut. "Dari dulu kau memang otak udang, Kim Yoona."
Yoona mengernyitkan dahinya tak paham dengan apa yang diucapkan oleh Seokjin.
"Dari dulu kau melakukan apapun tanpa kau pikir terlebih dahulu," lanjut Seokjin. "Kau terlalu ceroboh."
Sudah bersama sejak lama dengan Yoona, Seokjin banyak tau tentang kebiasaan Yoona yang memang ceroboh saat melakukan apapun. Dan kini ia mengingatkan Yoona lagi.
Setelah berucap, Seokjin langsung pergi menjauh dari Yoona. Namun baru beberapa langkah, ucapan Yoona membuatnya menghentikan langkahnya. "Kau bilang ingin naik ke atas untuk membawaku turun, kan?"
Seokjin langsung menoleh ke arah Yoona.
"Meskipun kau sudah berada di atas, kau tidak akan bisa dengan mudah membawaku turun, Kim Seokjin," lanjut Yoona. "Kau butuh usaha lebih untuk bisa melakukannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Awake (END)
FanfictionKim Seokjin harus merelakan cita-citanya menjadi seorang dokter karena ia lebih memilih berkorban untuk Kim Yoona, wanita yang sangat ia cintai. Tapi sayangnya pengorbanan yang ia lakukan untuk wanita yang ia cintai itu tak terbalas. Bahkan Yoona ki...