14. Is it Possible?

347 54 19
                                    

Ayo kita akhiri saja hubungan kita!

Setelah melihat dan mengetahui jika Seokjin dulunya adalah kekasih Yoona, Jisoo memilih memutuskan hubungannya dengan Seokjin.

Cinta?

Tentu saja jauh di dalam lubuk hati Jisoo, ia masih sangat mencintai pria yang bernama Kim Seokjin itu. Tapi Jisoo adalah wanita yang bisa berpikir dengan logika. Ia tak akan pasrah begitu saja kepada Kim Seokjin setelah tau apa yang direncanakan Seokjin selama ini.

Urusan hati, Jisoo yakin suatu hari nanti perasaannya akan menguap seiring berjalannya waktu.

Dengan wajah pucatnya, Jisoo melangkahkan kakinya dengan perlahan di sepanjang trotoar. Rasa pusing karena demam dan alkohol bercampur menjadi satu membuat tubuhnya lemas. Tapi ia tetap memaksakan diri agar bisa berjalan kemana pun kakinya membawanya.

Saat berjalan sempoyongan, ia melihat Yoona kini berdiri tepat di hadapannya.

"Akhirnya aku menemukanmu," ucap Yoona. "Ayahmu menyuruhku untuk mencarimu. Ayo kita pulang!"

Namun tiba-tiba saja penglihatan Jisoo semakin kabur dan beberapa detik kemudian tubuhnya limbung ke atas trotoar.

"Jisoo-ya.." pekik Yoona panik melihat Jisoo pingsan di pinggir jalan. Yoona menepuk-nepuk pipi Jisoo berharap anak tirinya itu bangun. "Kim Jisoo!"

Sedangkan di tempat lain, Seokjin yang baru saja ditinggalkan oleh Jisoo itu masih setia duduk di tempat tadi saat ia masih bersama dengan Jisoo dengan pandangan lurus menghadap pada pemandangan malam jalanan kota Seoul yang masih padat. Seokjin meneguk satu per satu botol soju yang dibawa Jisoo tadi. Dan terhitung sudah tiga botol ia habiskan sendiri.

Setelah diputuskan oleh Jisoo, seharusnya Seokjin merasa marah karena rencana untuk balas dendam kepada Yoona menjadi terhambat. Namun entah kenapa ada satu kelegaan di dalam hatinya.

Ada satu ruang di hati Seokjin merasakan kelegaan karena Jisoo mengetahui rencananya lebih awal. Ia pikir akan lebih baik jika Jisoo mengetahuinya sekarang daripada nanti, agar rasa sakit yang dirasakan Jisoo tidak begitu dalam.

Setelah puas memandangi jalanan malam kota Seoul, Seokjin beranjak dari duduknya. Meski sudah minum tiga botol soju, Seokjin tak merasa mabuk sama sekali karena tingkat toleransi alkoholnya cukup tinggi.

Langkah demi langkah Seokjin berjalan menuju ke rumahnya. Dan kini ia tiba di depan pagar rumahnya. Namun saat hendak masuk ke dalam rumah, suara seseorang menginterupsinya.

"Kim Seokjin-ssi.."

Seokjin hendak menoleh ke sumber suara, namun..

Bughh..

Seseorang memukul kepala Seokjin dengan menggunakan balok hingga pria berbahu lebar itu limbung dan tubuhnya terkapar di atas tanah.

***

"Bawa Jisoo pulang!" Titah Myungsik kepada Yoona.

"Nde?" Sahut Yoona yang membuat sang suami langsung menatap ke arahnya. Dengan segera Yoona mengontrol mimik wajah tak terimanya itu agar sang suami tak menyadarinya. "Baiklah, akan kubawa Jisoo pulang."

Awake (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang