Aku bener2 dibikin nangis 😭😭
Aku udah nulis draft 2 chapter cerita ini tapi ilang. Dan nggak cuma draft cerita ini yg ilang, tapi draft buat cerita khusus ultahnya mas ganteng juga ilang 😭😭
Jadi ngga tau bisa publish short story kyk tahun kemarin atau nggak. Tapi aku usahain bisa nyelesaiin ceritanya biar bisa publish pas tgl 4 desember.
Dah gitu aja curhatnya 😅Sebelum baca Jangan lupa klik bintangnya 😉
Di bawah guyuran air hangat, Seokjin membersihkan badannya. Setelah bangun tidur, ia bergegas mandi sekaligus bersiap-siap untuk berangkat ke kantor.
Setelah selesai mandi dan mengeringkan badannya dengan handuk, Seokjin yang tubuhnya hanya terbalut handuk sepinggang itu berkaca sambil menggunakan body spray.
Seokjin menulis nama Kim Jisoo pada kaca wastafel yang berembun sambil tersenyum layaknya pria yang sedang dimabuk cinta.
Tak hanya satu, Seokjin menulis beberapa nama kekasihnya itu pada kaca wastafel yang masih berembun. Sambil menulis nama Jisoo, Seokjin juga membayangkan wajah cantik sang kekasih yang akhir-akhir ini selalu memenuhi ruang di kepala dan hatinya.
Jika di dalam kamar mandi Seokjin sedang menikmati masa kebucinannya, Jisoo sejak tadi sudah berkutat di dapur membuat sarapan.
Bermodalkan video tutorial dari youtube, Jisoo mengikuti tahap demi tahap cara membuat Dakjuk, bubur ayam tradisional Korea yang terbuat dari beras ketan.
Setelah memasukkan beberapa bahan ke dalam panci, Jisoo mengaduknya dengan api kecil agar tidak cepat gosong.
Sambil mengaduk Dakjuk di atas kompor, Jisoo kembali mengingat ucapan dokter saat ia check up beberapa hari yang lalu.
Ayo coba buka matamu lebar-lebar, Kim Jisoo! Cobalah mengingat salah satu memori yang menurutmu sangat membuatmu terpuruk, membuat hidupmu sangat menderita, coba kau gali itu. Menurutku hambatan kembalinya ingatanmu itu ada disitu. Semuanya dimulai dari situ.
Jisoo menutup kedua matanya mencoba mengingat apapun yang mungkin terlintas di kepalanya.
Dan berhasil.
Saat ini di kepala Jisoo sedang mengingat kejadian saat dirinya sebelum mengalami kecelakaan. Di dalam ingatannya itu, ia melihat dirinya yang mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan berada di jalur yang salah.
Tak hanya itu, Jisoo juga melihat ada mobil di depannya yang sepertinya tak mau menghindar meski tau jika mobilnya akan bertabrakan dengan mobilnya.
Ia melihat ada seorang pria di dalam mobil itu. Tapi sayangnya ia tidak bisa mengingat siapa pria itu.
Ingatan Jisoo hanya berhenti disitu. Ia kembali mencoba mengingat-ingat lagi namun tepukan tangan Seokjin pada bahunya membuyarkan semua konsentrasinya.
"Buburnya nanti gosong, sayang." Ucap Seokjin yang kini berdiri di belakang Jisoo sambil membantu mengaduk bubur di atas kompor.
Tangan Jisoo pun ikut mengaduk bubur dengan arahan Seokjin.
"Ternyata kau pandai memasak Dakjuk," ucap Seokjin tepat di telinga Jisoo membuat bulu kuduk Jisoo sedikit meremang. "Aku ingin segera mencicipinya. Aku ingin tau bagaimana rasanya masakanmu. Pasti sangat enak."
"Aku tidak yakin jika rasa masakanku akan enak." Sahut Jisoo. Meski raganya disini, pikirannya masih tertuju pada memori yang terlintas di ingatannya tadi.
"Dimana Lisa dan Jungkook?" Tanya Seokjin, namun Jisoo yang memikirkan hal lain tak menyadari jika Seokjin bertanya kepadanya. "Sayang.."
"Ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Awake (END)
FanfictionKim Seokjin harus merelakan cita-citanya menjadi seorang dokter karena ia lebih memilih berkorban untuk Kim Yoona, wanita yang sangat ia cintai. Tapi sayangnya pengorbanan yang ia lakukan untuk wanita yang ia cintai itu tak terbalas. Bahkan Yoona ki...