VOTE SEBELUM MEMBACA
SELAMAT MEMBACAALSEN memang tak bercanda ketika mengatakan ingin kerumahnya kemarin malam. Buktinya laki-laki itu memang menepati ucapannya.
Entah itu mau bertemu mami atau dirinya. Sepertinya dua-duanya.
Sayang sekali Alsen tidak dapat mengobrol banyak dengan Mami Tessa karena mami harus pergi lantaran punya urusan mendadak. Wanita itu pun berat hati meninggalkan Alsen, malah menitipkan Trisya kepada laki-laki itu.
"Mau nonton film aja ngga? Daripada bosen." Alsen menyarankan ide agar mereka tidak kebosanan dirumah selagi menunggu mami pulang.
Trisya malah memalingkan wajah sambil melipat tangannya didada. "Sengkokolan mami dilarang ngomong sama gue."
Alsen mengulum tawa, segera meralat. "Mungkin maksud lo sekongkolan?"
Trisya mengerjabkan matanya, tidak sadar sudah salah pengucapan, akhirnya jadi malu sendiri meskipun tetap mempertahankan wajah pongahnya. "Engga, gue sengaja kok. Gue emang lagi pengen bilangnya sengkokolan, mau apa lo?"
"Oh, begitu ya..." Alsen tertawa pelan menampilkan sederet gigi putihnya. "Yakin bukan mulutnya yang typo?"
Trisya meringis pelan, memutar otak agar percakapan ini tidak berlanjut.
"Oh iya lo tadi ngajak nonton kan? Yaudah ayo. Gabut juga soalnya." Alih gadis itu.
Alsen menarik sudut bibirnya semakin lebar. Sebenarnya tau kalau Trisya mencoba mengalihkan topik, tetapi Alsen juga tidak akan mengkoreknya lebih lama. Ia memutuskan untuk menyambung topik baru ini.
"Oke. Dimana? TV atau laptop?"
"Di TV aja. Ayo ke ruang tengah." Trisya beranjak dari ruang tamu, mengajak Alsen pindah ke ruang tengah dimana tepatnya televisi berada.
Mereka duduk disofa depan TV sambil mulai menyalakan TV dan login ke aplikasi film berbayar.
"Mau nya yang genre apa? Horor ngga?" Tanya Alsen sebelum mengetikkan judul film disebuah aplikasi di TV.
Trisya langsung merinding, lantas menggelengkan kepalanya deras. "No. Bukan ide bagus."
Sebenarnya dia tidak sepenakut itu. Hanya saja malam ini udara terasa lebih dingin dari biasanya dan agak berbeda, maka dari itu nyalinya pun tak seberani itu.
"Yang romance aja, lagi pengennya genre yang itu." Sarannya kemudian.
Alsen mencari film bergenre romance dan mulai memilih satu-persatu. "Mau yang mana?"
Trisya menyipitkan matanya, mencoba melihat judul televisi yang agak blur dipandangannya. "Coba scroll lagi."
"Yang ini aja mau ngga?"
"Iya. Yang itu aja." Angguk Trisya setuju. Ia berangkat dari duduknya ketika hujan langsung turun dengan lebatnya menghantam bumi sehingga membuat suara gemersik yang berisik. Trisya menoleh pada Alsen. "Tunggu bentar ya."
Selang beberapa menit, Trisya kembali membawa sejumlah persiapan. Dia membawa beberapa snack dan juga selimut karena perkiraan cuaca akan dingin karena turun hujan.
![](https://img.wattpad.com/cover/324902753-288-k822004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Abyss of Love [REVISI]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ⚠️ : 🔞 ( harap bijak memilih bacaan) Jatuh cinta itu, seperti jatuh kedalam jurang yang dalam. Terjebak didalam lembah gelap tanpa penerangan. Kelam dan dingin. Sunyi dan sepi. Tersesat dijalan yang akan membawa perjalan...