21. Who Are You?

12 1 0
                                    

"Aku adalah sukarelawan yang akan terus bertahan walau selalu kamu abaikan "-E

-etnan-

Gatha menghela napas kasar. Berjalan kaki sambil menenangkan pikiran dan melihat-lihat tiap pemandangan yang menarik kedua matanya hanya menjadi bayangannya saja sebelum pulang sekolah.

Kini, ia berada di dalam bus bersama manusia paling menyebalkan dengan tampang tidak berdosa dan pandangan yang seolah tidak pernah capek melihatnya.

Gatha memutar bola matanya malas. Ia ingin sekali mencolok mata lelaki itu agar berhenti menatapnya dan siapa tahu membuatnya jera hingga tidak mengganggu lagi.

Tapi, rasanya tidak mungkin seorang Etnan menyerah hanya karena itu. Pikiran Gatha terus berputar memikirkan bagaimana caranya agar lelaki yang ada disampingnya sekarang berhenti mengejar-ngejarnya.

Kepalanya masih pusing mengingat perdebatan yang terjadi di depan gerbang sekolah dengan Etnan. Lelaki itu terus saja berbicara hingga membuat telinganya sakit dan terpaksa mengalah.

"Berhenti di sini, Pak"

Sentuhan hangat dan lembut ditangan Gatha membuatnya sadar akan lamunannya. Ia tidak mendengar lelaki itu mengeluarkan suara, entah mungkin isi kepalanya terlalu berisik hingga kadang ia pun kewalahan mendengarkannya.

Jalanan yang seharusnya menyambut Gatha untuk menuju rumahnya malah sebaliknya. Sekelilingnya tampak asing dengan tangan Etnan yang masih menggenggamnya.

Gatha berdeham membuat Etnan sadar bahwa cekalannya belum lepas, "Eh. Maaf, Gat"

"Lo mau bawa gue kemana lagi? Kan perjanjian cuma pulang naik bus bareng" Ucap Gatha dengan nada yang tidak ramah.

"Sejak kapan gue janji?"

Gatha langsung menoyor kepala lelaki itu dan melangkahkan kakinya ke depan seolah tahu dengan jalan asing yang sedang ia lalui sambil melihat-lihat.

"Lo tau jalan ini, Gat?"

Pertanyaan Etnan membuat Gatha meneguk ludahnya pelan. Jelas tidak tahu, tapi tidak mungkin juga jujur pada lelaki kadal itu, yang ada dirinya di ledeki.

"Lo mau bawa gue kemana?"

Gatha bernapas lega karena bisa mengucapkan itu untuk menyelamatkannya dari lelaki yang sudah berada persis disampingnya. Langkah mereka pun seirama.

"Ada deh"

"Wah, lo kayaknya udah bosen hidup, ya?" Tanya Gatha sambil menyiapkan tangannya untuk menonjok wajah mulus Etnan. Namun, bukannya takut, Etnan malah tersenyum lalu menghentikan kakinya--diikuti oleh Gatha dan menatap gadis itu.

"Oke. Sebelum sampai di tempat yang akan kita datengin. Kita buat kesepakatan"

Gatha mendengus kesal, "Gue gamau berurusan terus sama lo, jadi jangan mempersulit hidup gue"

"Nggak, kok. Masih mau denger kesepakatan yang gue maksud, nggak?"

Anggukan kepala sebagai jawaban Gatha. Ia terpaksa mengiyakannya agar bisa cepat-cepat lepas dari kadal ini.

etnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang