Prolog

73 6 3
                                    

Ya. Sudah tahu. Kupukul dindingnya. Kuhancurkan waktu. Kata yang menikah dengan makna tetap tidak seharusnya menuhankan halaman.

Coba tebak. Dimana letaknya. Hirup butuh hidup. Hidup kadang butuh hirup. Jadi siapa yang paling butuh?

Paragraf sunyi. Mendengarkan mati. Memalsukan diri. Lama berdiri lupa duduk.

Haduh. Sudah. Sudah tahu kan? Lihat burung-burung itu. Ia punya sayap. Kita punya harap. Hanya itu.

Hati memberi nyawa pada senyap. Maka dari itu, sudah tidak perlu ada pertanyaan. Tapi jika masih mempertanyakan, sejak awal sudah digariskan.

Tidak. Tidak digariskan. Kita hanya memberi titik lalu membiarkannya pergi. Dan Tuhan memberinya kendaraan.

Jika baik. Jika tidak, Tuhan tidak akan membiarkannya berjalan.

Ya. Kita tahu Dia suka bercanda, tapi nggak ada yang main-main sama candaan-Nya.

Kanan, kiri. Bercanda punya pendamping. Dan ia adalah...

Tubuhnya tiba-tiba mematung. Mulutnya tidak lagi bersuara. Sajaknya belum selesai. Seolah ada tombol off yang terhubung pada dirinya. Ya. Tentu saja ada yang menekan tombol off itu.

***

ANNOUNCEMENT

Karya ini adalah sebuah challenge dengan 2 teman saya dan harus menyelesaikannya dalam waktu yang sudah ditentukan. Apabila ada yang tidak dapat memenuhi target, akan diberi hukuman.

Baca juga cerita 2 teman saya dibawah ini :

1. Sejuta Rasa by Beelasweezle

 Sejuta Rasa by Beelasweezle

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


2. Titik by schatzibr

Btw, my username has been changed

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw, my username has been changed. Please stay here!

Thankyou and see you!😼

etnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang