11. Queen

21 2 0
                                    

"Nggak semua yang berdua berarti sama-sama"

-etnan-

"Gatha, please..."

Gatha memutar kedua bola matanya malas dan berpura-pura tidak mendengar apapun.

"Gatha.. sekali lagi, aja? Ya? Ya? Ya? Janji nggak akan lama-lama!"

Gatha pun menulis kata 'NO' di sebuah kertas dan menunjukkannya tepat didepan wajah lelaki menyebalkan itu.

Etnan beranjak dari duduknya---berdiri dengan pandangan yang tidak lepas dari Gatha, "Beneran nggak akan lama, Gatha!" Ucapnya sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah secara bersamaan.

Rine yang sedari tadi menutup telinga mulai kehabisan kesabaran, "Aduh, Tha! Udah turutin aja! Berisik banget dari tadi nggak berhenti ngomong, minta gue jait mulutnya!"

Mendengar itu Etnan langsung tersenyum sambil mengangkat jempol pada Rine karena telah membantunya. Lebih tepatnya, terpaksa membantunya.

Gatha menghela napas pasrah, "Oke! Tapi, jangan lebih dari satu jam! Kalau lebih, gue nggak akan pernah mau jalan lagi sama lo. Dan lo harus jauh-jauh dari gue"

Etnan langsung mengangkat sebelah tangannya--memberi hormat pada Gatha dengan senyuman yang menampilkan deretan giginya, "Siap, Queen!"

***

"Nih"

Etnan memberikan es krim pada Gatha. Namun, Gatha hanya melihatnya, tidak mengambilnya.

"Kenapa, Gat? Suka coklat, kan? Apa mau rasa lain?"

Gatha pun menggeleng lalu mengambil es krim yang berada ditangan lelaki itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Kini mereka sedang berada ditaman. Tapi, bukan taman yang bisa dikunjungi tiap orang. Taman itu seolah dibuat hanya untuk Gatha.

Gatha berdiri menghampiri ayunan besi yang jaraknya hanya 15 langkah dari mereka duduk. Ayunan besi tersebut ada dua. Jelas hanya untuk mereka. Namun, Gatha tidak menyadari hal tersebut. Bahkan, ia pun malas bertanya kenapa taman ini tertutup dan jauh dari jalan besar.

Etnan tentu mengikuti gadis itu sambil memakan es krimnya lalu duduk diayunan sebelah Gatha.

"Kalau kurang, bilang" Ucapnya sambil melihat Gatha dengan senyuman kecil.

Gadis itu tampak mendengus, "Nggak"

"Apa perlu gue beli toko es krim dulu biar lo mau temenan sama gue?"

Gadis itu hanya diam sambil menikmati es krimnya. Biar lelaki itu yang terus berbicara.

"Atau lo maunya kita nggak cuma temenan?"

Gatha yang mendengar itu langsung melotot dan berhenti memakan es krimnya, "Gila ya, lo?"

Etnan pun terkekeh, "Ya.. Gapapa. Jujur aja kali, Gat. Gausah malu gitu"

"Bisa diem, nggak?!"

"Bisa"

"Bagus"

"Lo, bisa juga nggak?"

"Bisa!"

"Oke, sekarang kita udah temenan" Jawab Etnan sambil tersenyum puas dengan es krim yang sudah habis.

Gatha sontak mengerutkan dahinya, "Lo bener-bener gila, ya? Gue jawab 'bisa' maksudnya gue bisa diem, bukan bisa jadi temen lo!"

Etnan pura-pura berpikir, "Oh, berarti lo nggak bisa jadi temen gue, ya?"

etnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang