ketakutan

18K 978 8
                                    

Alora langsung menuju ruang makan mencari anak-anak itu,dia harus melihat wajah iblis yang akan membunuh nya 10 tahun lagi nanti

Brakkkkkkkk

Semua pelayan melihat ke arah pintu ruang makan yang di buka dengan keras,dan di sana nampak sosok wanita cantik yang hanya menggunakan gaun tidur tampak berantakan sedang menatap dua sosok anak kecil di meja makan

"Apa-apaan ini?" Spontan Alora berbicara dengan suara tinggi dia marah melihat anak-anak nya makan tidak sesuai etika

Anak pertama masih menatap ibunya dia sosok yang lembut dan manis, Arlo sangat dewasa dan berkepribadian tenang tidak bersikap seperti anak seusianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak pertama masih menatap ibunya dia sosok yang lembut dan manis, Arlo sangat dewasa dan berkepribadian tenang tidak bersikap seperti anak seusianya

Sedangkan sang adik langsung menunduk dan gemetar mendengar suara sang ibu dia sangat takut jika mendapat hukuman dari ibunya

Luka di punggung nya belum sembuh dia tidak mau menambah luka baru rasanya sakit, sekarang pun dia demam karena luka-luka di punggung nya

"Ma-maaf nyonya.... Maaf kan kesalahan tuan muda mereka masih kecil" mendengar itu alora terkejut dan heran kenapa luci meminta maaf pada nya untuk anak-anak nya sendiri

Bahkan luci terlihat lebih dekat pada anak-anak nya dan selalu membelanya,tunggu alora merasa janggal kenapa seoalah luci bertindak sebagi ibu

"Apa yang kau lakukan?"

"Maafkan kami" suara Arlo terdengar sedikit gemetar

Alora mengangkat tanganya dan anak-anak nya menutup mata karena takut di pukul, Arlo bahkan mengeratkan giginya bersiap menerima tamparan di wajahnya

Plakkk

Terdengar suara tamparan tapi anehnya wajahnya tidak sakit atau pukulan itu mengenai caspian dia segera membuka mata dan melihat adiknya ternyta sang adik masih menutup rapat matanya

Lalau dia menoleh ke samping dan mendapati pelayan ibunya tercengang karena mendapat pukulan di tanganya dia seperti tidak percaya

Begitu juga dengan Arlo dia tidak percaya ibunya akan memukul lusi yang sangat dia sayangi bahkan melebihi anak-anak nya

Lusi selama ini juga ikut meghukum dan memukul mereka karena perintah ibunya,tapi sekarang pelayan itu di pukul sendiri oleh ibu

"Nyonya?"

"Apa? Apa kau ingin mengeluh dengan perlakuan ku" para pelayan lain melihat kejadian itu sudah biasa bahwa nyonya mereka tegas dan suka memberi hukuman fisik tapi ini aneh karena Lusi yang mendapat kanya

"Dan kau Arlo Dawson jangan mudah menundukan kepala mu lain kali"
Dia menyentuh rambut anak sulungnya lembut membuat sang anak membeku dengan perlakuan ibunya

"Ib-ibu bisa kah menyentuh kepala ku juga?" Caspian menatap alora memelas berharap mendapatkan perhatian ibunya

"Hem... Tentu" alora menyentuh pelan rambut anak bungsunya dia merasakan perasaan aneh saat bersama anak-anak itu

"Bisa kita makan bersama?" Arlo memberanikan diri dia sangat ingin merasakan makan bersama orang tuanya

"Tidak... Lain kali saja" alora merasa pusing dia harus menenangkan diri setelah mengalami mimpi buruk,dia segera meninggalkan anak-anak itu untuk kembali ke kamar

"Apa ini?" Noah tampak kaget melihat penampilan istrinya yang berkeliaran di rumah dengan pakaian tidur tipis

"Apa aku hanya menemui anak-anak ku" alora dengan malas menjawab pertanyaan suaminya

"Apa kau memukul mereka lagi?"

"Apa perduli mu" menyebalkan selama ini dia tau aku memukul anak-anak tapi tidak menghentikan ku atau mencoba menyelamatkan mereka

Tindakan dan sikap dingin mu lah yang membuat ku selingkuh di masa depan,bahkan aku harus mati di tangan anak mu yang ku lahirkan susah payah

"Masuklah ke kamar penampilan mu memalukan" sebenarnya Noah hanya tidak suka jika tubuh indah istrinya di lihat laki-laki lain

"Kau hanya bisa memberi perintah, menyebalkan" Alora pergi meninggalkan Noah yang terkesiap dengan kejadian barusan

Biasanya alora bahkan tidak pernah repot-repot melihatnya tapi sekarang dia bahkan menjawab pertanyaan darinya

"Harsen panggikan dokter untuk Alora,kurasa dia kurang sehat"

Harsen menatap bosnya bingung bukankah nyonya terlihat sangat sehat dia juga penuh energi membalas perkataan tuanya dan menemui anak-anak di pagi hari

Dan wajah apa itu apa bosnya tersipu bukankah tidak ada kata romantis sama sekali,hanya pertengkaran di pagi hari

"Baik tuan" harsen memilihbpergi memanggil dokter dan membiarkan bosnya masuk ruang makn menmui anaknya ini kejadian langka

wanita antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang