wanita ular

15.7K 973 15
                                        

Pagi ini alora bangun lebih awal dia melihat wajah caspian yang manis itu terlelap dalam tidurnya dengan damai,dia sempat merutuki dirinya di masa lalu yang tega mengabaikan anak semanis caspian

Sementara di sisi lain ada seorang anak yang mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan wajahnya"apa ibu begitu menyukai wajah caspian yang mirip dengan mu"

Alora menoleh melihat si sulung yang malu dan berusaha menyembunyikan wajah nya di bantal "ya tentu wajahnya cantik seperti ku"

Bahu kecil itu bergetar alora tidak menyangka si kulkas ini bisa merasa sedih karena cemburu pada adiknya

"Tapi kau juga beruntung memiliki nama yang mirip dengan ku arlo"

Anak itu mengangkat wajahnya dan menatap ibu nya heran karena memanggil namanya dengan hangat,selama ini dia kira wanita cantik di depanya ini tidak tau namanya

"Ibu tau namaku?"mata bukat dan jernih itu berkaca-kaca

"Tentu,dan berhenti lah jangan menangis kau adalah anak tertua yang harus kuat agar bisa melindungi ku dan caspian"

Jantung alora berdegup dia meminta perlindungan dari pembunuhnya di masa depan

"Hemm...tentu ibu"

Alora bangkit dan turun dari ranjang dia berjalan meninggalkan kamar anak-anaknya dan bersiap untuk sarapan

Di lorong alora bertemu Noah yang menatap nya dengan tatapan aneh"apa yang kau lihat?"

"Bagaimana keadaan anak-anak?"

"Jika kau penasaran maka lihat sendiri" alora melenggang pergi meninggalkan noah sendiri yang masih terdiam

"Tuan....tuan! Sadarlah"

"Hah...tidak bisa tolong panggilkan dokter jantung ku berdetak terlaku cepat rasanya sesak" noah gugup karena alora berbicara dengan mendekatkan wajahnya

"Hah.... Mulai lagi"

"Apa? Apa yang mulai lagi?"

"Entahlah" harsen meninggal kan noah dengan frustasi karena bosnya benar-benar lambat menyadari perasaan nya sendiri

"Luci siapkan air aku akan mandi dan siapkan pakaian ku"

"Baik saya kerjakan"

Alora merebahkan dirinya tubuhnya pegal karena tidak bebas saat tidur di kamar caspian mereka memeluknya erat sampai tidak bisa bergerak dan mengubah posisi

Luci terlihat selesai menyiapkan air hangat untuk mandi alora dia keluar dari kamar mandi,alora bangkit dan segera masuk untuk mandi

"Luci bangunkan caspian dan bawa kemari aku ingin sarapan bersamanya"

Luci mengagguk dan menjalankan tugasnya sementara alora menikmati berendam air hangat merilekskan tubuhnya

Arlo membangunkan caspian yang masih terlelap tapi saat adiknya bangun wajahnya tampak cemberut karena melihat sang ibu sudah pergi

"Mandilah"

"Tidak"caspian menolak perintah kakaknya

"Terserah kau saja aku akan mandi dan bersiap sekolah,asal kau tau wajah manis saja tidak cukup menyenagkan ibu kau tidak akan berguna jika bodoh"

"Kakak cemburu kan karena ibu lebih suka pada ku!"

"Tidak"

"Bohong kakak bohong"

"Untuk apa aku cemburu,bahkan nama ku saja sangat mirip dengan ibu apa kau masih berpikir jika ibu lebih sayang pada mu?" Arlo sengaja mengatakanya karena dia ingin menyombongkan bahwa dia juga memiliki kesamaan dengan ibunya dama seperti caspian yang mirip alora

"Akh... Pergi kakak menyebalkan"

Caspian melempar bantal arlo dan saat kakaknya memebuka pintu di depan sana sudah ada luci dengan wajah sombongnya itu

Arlo benar-benar muak melihat wanita ular ini tapi dia tidak punya kesempatan menunjukkan kejahatan yang luci lakukan selama ini

Sebenarnya dia yakin jika ayah nya tau bagaimana luci selalu merendahkan dan memaki mereka saat tidak ada alora, bagaimana luci selalu meghukum caspian dengan dalih perintah ibu nya untuk mendisiplinkan adiknya

"Tuan bangunlah anda pikir jam berapa ini,tolong lebih disiplin dan segera bersiap nyonya menunggu anda di kamar" luci memerintah caspian tanpa sopan dia bahkan tidak menghiraukan keberadaan arlo di depanya

"Ya aku akan bersiap"

Luci masuk dan menunggu caspian di dalam sementara arlo memperhatikan tingkah kurang ajar wanita itu

Caspian tidak sengaja memecahkan vas di meja samping tempat tidur luci menatap malas dan beranjak

"Tolong lebih berhati-hati dan jangan menambah pekerjaan saya,lebih baik anda bereskan kekacauan yang anda buat" caspian berjongkok dan memegang pecahan vas tapi matanya menatap kakaknya yang masih berdiri di depan pintu

Arlo mengangguk dan segera menuju kamar ibunya,melihat kesempatan ini dan kode dari caspian dia tidak ingin menyia-nyiakanya

"Ah... Kenpa harus aku bukankah ini tugas pelayan?"

"Apa? Maksud anda saya harus membereskan kekacauan yang anda perbuat?"

"Ya bukankah kau pelayan dan ini tugas mu"

"Sepertinya pendidikan kedisplinan anda masih kurang,mari ikut saya"

Capian menolak dia bertahan dan sengaja memegang pecahan vas membuat tanganya berdarah luci yang melihat panik karena mereka akan bertemu dengan alora jangan sampai ada luka pada caspian

"Apa yang anda lakukan?" Luci menarik tangan caspian berusaha membuatnya berdiri tapi caspian masih bertahan

Melihat ibunya berlari dari jauh dia sengaja menarik tangan luci membuatnya terjatuh mendorong caspian

Lengan kecil itu terluka akibat pecahan vas yang menacap dan luci semakin emosi dengan tingakah keras kepala caspian dia mengagkat tangan dan bersiap memukul nya

"Apa yang kau lakukan luci!" Suara alora berteriak dan bergetar dia syok melihat apa yang di lakukan luci pada anaknya

Alora datang dan menarik luci dengan segera dia melihat luka di lengan caspian"panggil ayah mu arlo katakan padanya untuk menghukum luci segera dan pecat dia tanpa pesangon

"Baik ibu" arlo berjalan menuju ruang kerja ayahnya saat melewati luci dia tersenyum licik membuat luci semakin marah karena di permainkan dua anak kecil

wanita antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang