Tantrum

2.6K 171 4
                                        

Alora membuka mata di pelukan hangat Noah lengan besar itu melingkar di tubuhnya,serta bau antiseptik dari perban luka Noah masih samar-samar tercium

Hari ini adalah jadwal kontrol luka Noah, sebenarnya luka itu sudah hampir sembuh tapi Noah masih memakai perban itu setiap hari selama satu bulan ini

Bukan tanpa alasan Noah melakukan itu agar bisa tidur bersama alora karena istrinya tidak bisa menolak saat melihat perban di tubuh Noah

Dan mimpi buruk alora juga semakin sering dia kerap terbangun di tengah malam karena mimpi nya,dia tampak ketakutan dan selalu memaki Noah saat terbangun

Beberapa kali dia menemukan obat tidur dengan dosis tinggi di laci meja alora,dia kerap mengganti isinya dengan vitamin

Alora tidak sadar tapi mimpi buruk terus mengganggu tidurnya, seperti tadi malam dengan wajah pucat dan nafas tersengal-sengal alora terbangun

Noah coba menenangkan nya tapi alora justru berteriak dan memukul nya menyalahkan dirinya karena harus melalui semua penderitaan ini

Noah sebenarnya bingung dan penasaran mimpi seperti apa yang di alami Alora sampai membuat istrinya stres bahkan tidak nafsu makan

Jarang keluar kamar Bahakan untuk sekedar menemui anak-anak, caspian setiap hari menunggu di depan pintu kamar alora berharap hari ibunya akan keluar kamar dan menemuinya

Lingkar hitam di mata alora semakin jelas, wajahnya semakin tirus dan pucat mata Noah tidak berkedip menatap istrinya yang baru saja terbangun

"Setelah dari rumah sakit,mari kita berlibur ke Pulau hanya kita berdua"Noah menatap alora semakin intens

"Anak-anak?" Dengan mata yang kembali menutup alora menimpali perkataan Noah

"Aku sudah memikirkan ini cukup lama,kondisi mu tidak baik-baik saja untuk mengurus anak-anak. Lebih baik kau memulihkan kondisi mu"

"Apa aku memang tidak berbakat menjadi ibu?dulu maupun sekarang aku masih tidak bisa membesarkan mereka dengan baik" wajah alora tampak lelah dan suram

"Tidak,kau sudah hebat membesarkan anak memang tidak mudah semua butuh usaha. Maaf ya aku selama ini acuh dan membebankan semua pada mu sendiri" Noah mencium kening alora lembut

"Tidak,aku tidak membesarkan mereka pengasuh yang membesarkan mereka aku bahkan tidak memberikan mereka ASI,menyuapi makan pertama, mengajarkan bicara atau berjalan aku tidak pernah melakukan itu"

"Baiklah kalau begitu kita perbaiki semua dari awal kita besarkan mereka bersama,oke?"

"Bisakah?"

"Ya tentu, pertama yang harus kita lakukan adalah pemulihan mu dulu setelah itu kita bisa kembali ke rumah dan memulai lembaran baru"

"apa pengobatan apa yang kau rencanakan untuk pemulihan ku?"

"Kau akan tau saat kita tiba di pulau,bersiaplah aku akan bersiap ke rumah sakit dan membicarakan ini pada anak-anak "

Noah keluar kamar untuk bersiap dan menemui anak-anak mereka untuk membicarakan pengobatan Alora

Punggung tegap Noah hilang di blik pintu kamar itu,alora sendirian dan bayangan mimpinya semakin sering muncul saat dia sendiri

Dia segera mandi dan bersiap rasanya lelah tidak bisa tidur dengan baik, kepala nya berdenyut sakit karena kurang tidur

Hari sudah cukup siang sepertinya Noah sudah pulang dan di bawah terdengar suara tangisan caspian,si bungsu membuat kegaduhan

Alora selesai menyiapkan barang yang akan dia bawa dan meminta pelayan di sana membereskan semua barang bawaannya

Dia keluar kamar setelah sekian lama dia Melihat dari atas di ruang tamu tampak seorang anak kecil yang berguling di lantai

Menangis dan berteriak meminta ikut pergi bersama ayahnya, sedangkan Arlo hanya duduk diam menikmati jus nya dia sudah besar dan sudah paham berbeda dengan caspian

Alora menuruni tangga dan mendekati caspian yang masih menangis berguling-guling

"Caspian..." Panggilan alora menghentikan tangisan caspian anak itu duduk dan menatap ibunya dengan penampilan yang sudah kacau

"Ibu...a-aku mau ikuttt hueeeee" tangis anak itu pecah lagi

"Tidak" jawaban singkat alora menghentikan tangisan caspian lagi anak itu berusaha keras menahan tangisannya

"Aku tidak akan merepotkan ibu,aku akan makan sendiri,mandi sendiri,tidur sendiri" caspian terus mengoceh sambil menghapus linangan air matanya yang terus menetes

"Nak .... Ibu sedang sakit ibu tidak mau nanti menyakiti kamu,biar ibu fokus berobat dan nanti saat kembali kita akan sama-sama terus" alora mencoba menasehati caspian dengan lembut

"Aku tidak papa sakit tapi tetap bersama ibu"

"Tidak,jangan pernah mengatakan itu lagi"alora berbalik dan meninggalkan caspian dia tidak habis pikir sedalam apa luka anak itu sampai terbiasa di sakiti fisik dan psikisnya

"Ayah janji akan pulang secepatnya dan ibu pasti segera membaik,kalian di rumah baik-baik ya" Noah menggendong caspian dan mendudukkan nya di kursi bersebelahan dengan Arlo

Arlo mencoba menenangkan adiknya,dia memeluk adiknya dan meyakinkan jika ibu akan segera kembali

"Tenang lah ....ibu pasti segera kembali dan ayah sudah memberikan black card untuk kita belanja sepuasnya"

Tiba-tiba isak tangis caspian berhenti dan dia melepaskan pelukan Arlo
"Baiklah kurasa sebaiknya kita jalan-jalan dan membeli mainan saja untuk menghibur diri"

"Tentu.."Arlo mengusap lembut kepala adiknya dan tersenyum sungguh mudah sekali membujuk anak kecil

Sekarang baik-baik saja tapi entah nanti malam pasti caspian akan kembali merengek dan membuang barang-barang berteriak meminta ikut ibu dan ayah lagi


Guys lama ga update aku kemarin Bru aja libur dan baca ulang beberapa cahpter karena udah banyak lupa alur cerita nya wkwkwkw
BB by
Ternyata banyak typo ya

Aku minta maaf buat ketidak nyamanan dalam membaca tulisan aku yang banyak typo

Aku nulis ini selalu tengah malam dan setengah sadar wkwkwk



wanita antagonis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang