wanita antagonis

ngadepin bocil tua

Noah dan Asher sudah pindah ke ruang perawatan mereka berada di ruang terpisah dan membuat kegaduhan perihal alora harus merawat siapa

Seperti malam ini alora lelah bolak balik ke kamar karena Asher yang tidak mau di tinggal dia merengek karena jauh dari keluarga dan tidak ada yang merawat

Sedangkan Noah bersikeras memonopoli alora untuk dirinya sendiri dengan dalih suami istri

"Asher maaf tapi bisakah sedikit saja hati nurani mu kau gunakan,aku lelah meladeni tingkah kalian berdua"

"Maksud mu aku harus mengalah?"

"Ya kau yang lebih waras kan"

"Tapi aku juga pasien aku terluka parah kau tidak liat perban di tubuhku hah?" Asher terus bersikeras jika dirinya tidak mau sendiri

"Lalu aku harus apa? Apa sebaiknya kamar kalian jadi satu saja maka aku tidak perlu repot kesana kemari"

"Jaga ucapan mu alora aku tidak Sudi sekamar dengan Noah...hah menyebalkan aku kan saudara mu kau tidak lagi menyayangi ku hah!"

"Kau yang tidak menyangka ku Asher sekarang aku yang harus kesana kemari kaki ku sebentar lagi patah"

"Maka dari itu tetap lah disini,matikan ponsel mu agar Noah berhenti menelfon mu"

"Hah.." alora memijat kepalanya yang berdenyut dia benar-benar lelah mengahadapi Noah dan Asher

Ceklekkk...
Suara pintu terbuka membuat Asher dan alora menoleh ke asal suara di tengah pintu sudah ada Noah yang berdiri sambil membawa tiang infus

"Noah...ya ampun " alora segera berdiri mendekati Noah dan menahan tubuhnya yang oleng

"Kenapa ?" Noah tidak menyelesaikan perkataannya

"Apaa?"

"Kenapa kau lama sekali,apa bajingan itu menyusahkan mu"

"Heh siapa yang kau sebut bajingan,dasar brengsek kau yang menyusahkan alora " Asher langsung membalas perkataan Noah yang memanggil nya bajingan

"Siapa lagi.. tentu saja kau"

"Kau..." Belum selesai Asher bicara alora sudah menimpalinya dengan mengatakan jika dia akan pulang

"Lebih baik aku pulang saja"

"Tidak" jawab Asher dan Noah bersamaan

"Ada suster ada bel panggil jika kalian perlu sesuatu,lebih baik aku pulang dan istirahat. Dan kau Noah kembalilah ke kamar mu"

Alora sambil berlalu meninggalkan mereka berdua

"Tapi bagaimana aku bisa kembali ke kamar sendiri aku terluka alora aku butuh bantuan aku pasiennnnn" Noah berteriak karena alora semkain menjauh

"Ya bagaimana kau bisa sampai tentu saja kau harus bisa kembali dengan cara yang sama"

"Aloraaaa aku akan mengadukan mu pada om dan Tante karena tidak merawatku" Asher berteriak mengancam alora agar dia tidak pergi

Seolah tuli alora masih melanjutkan langkah nya dan tidak menoleh pada mereka

"Sialan ini karena kau alora merajuk Noah"

"Bukanya kau yang merepotkan istriku dan membuatnya lelah, sekarang alora muak dan memilih pulang"

"Pergilah mata ku sakit melihat tubuh setengah telanjang mu" Asher merebahkan diri dan menutup dirinya dengan selimut

Noah meraba luka di tubuhnya yang masih terbalut perban,dia sengaja mendatangi alora dengan setengah telanjang memperlihatkan otot dada dan perutnya

"Apa tubuhku tidak menarik lagi sialan kenapa tidak terluka di kaki atau tangan" Noah berjalan di koridor beberapa suster mencuri pandang melihat tubuh Noah yang sangat atletis itu

Otot tubuh nya bagai di pahat sangat sempurna kaki jenjang wajah tampan banyak wanita terpesona padanya dan hanya alora saja yang wanita yang tidak perduli dengan itu

Seperti nya di mata alora tidak ada yang menarik dari Noah dirinya sama seperti laki-laki lain

Sampai di kasur Noah merebahkan dirinya memandang langit-langit angan-angan untuk di manja alora saat sakit sudah sirna

Sampai di rumah alora di sambut oleh mertua dan anak-anak nya,mereka sedang asik menonton tv bersama.

"Loh mama kenapa pulang ayah mati ya?"alora menepuk jidat sungguh caspian benar-benar mirip dengannya suka bicara tanpa berpikir

"Heh..."Layla menepuk pelan mulut cucu bungsunya yang masih duduk di samping nya

"Kenapa apa belum? Lalu kenapa ibu pulang" mata bulat dan wajah polos caspian sulit untuk marah padanya

"Bukan belum caspian"kali ini ayah Noah angkat bicara

"Jadi kapan?"lanjut caspian

"Ayah masih sehat ibu pulang karena ingin istirahat nak"jawab lembut alora

"Apa ayah tidak mengomel dan mengeluh ibu tinggal pulang" Arlo heran bagaimana bisa ibunya pulang

"Entahlah ibu lelah mengahadapi mereka berdua nak,ibu mau mandi dan tidur" alora naik ke tangga menuju kamar nya