Setelah seminggu ku habiskan diriku di markas, kali ini seminggu lainnya ku habiskan diriku di rumah sakit untuk menjaga Ichiro sampai benar-benar pulih.
Tidak banyak yang terjadi, terakhir syok waktu itu, aku tak pernah lagi membiarkan dia berbicara panjang lebar yang ujung-ujungnya membicarakan tentangku yang tak dikenalinya.
Selama aku menjaganya, Tuan Tadashi tak pernah datang ke ruangan Ichi. Tidak tau apa alasannya, dia datang hanya untuk memantau ku dari ruang kontrol.
Dokter menyatakan Ichiro lumpuh sementara, dia hanya tak bisa menggunakan kedua kakinya, itu saja. Jadi Ichiro harus ekstra dijaga, dan pekerjaan babysitter ku menjadi bertambah.
Hari ini Ichiro bisa pulang, namun Tuan Masashi sedang ada urusan penting, jadi ia mengutus Tuan Tomomako untuk menjemput kami. Sementara Tuan Tomomako mengurusi surat program Ichiro dan bagian administrasi, aku masih membereskan beberapa barang di ruangan ini dan memasukkannya ke dalam tas besar, seperti selimut, bantal, dan masih banyak lainnya.
Selesai dari itu, aku menyerahkan tas itu pada para bodyguard untuk di bawa. Ku tarik kursi roda Ichiro yang sudah digunakan sejak beberapa hari terakhir, kadang dia ingin jalan-jalan di taman depan rumah sakit yang selalu ia pandangi dari jendela.
"Kita akan pulang" ucapku sambil menggendongnya, lalu mendudukkannya di kursi roda.
"Apakah kau akan ikut pulang?" Tanyanya.
"Tentu saja, aku ini bodyguard mu" babysitter lebih tepatnya.
Aku mendorong kursi roda ke luar ruangan, diikuti oleh bodyguard lainnya. Kami turun ke loby dan menunggu Tuan Tomomako selesai dengan urusannya.
"Dokter akan datang setiap hari untuk bertemu dengannya, aku mau kau awasi dengan benar" kata Tuan Tomomako setibanya di hadapanku.
"Well, aku tak pernah buat kesalahan" jawabku.
"Tak pernah, katamu?" Sahutnya sambil melirik Ichiro sekali.
"Ya, maksudku dalam tugas jaga-menjagaku ini."
"Sudahlah, ayo kita pulang, Tuan Masashi sedang menunggu. Dia akan segera berangkat ke luar kota" Tuan Tomomako memimpin jalan, dan aku hanya bisa mengikutinya keluar dari rumah sakit, menuju mobil kami.
"Kak Ito ku akan berangkat ke luar kota?" Tanya Ichiro saat aku menggendongnya dan mendudukkannya di kursi mobil. Aku pun menyerahkan kursi roda pada para bodyguard untuk dimasukkan juga ke dalam bagasi, setelah ya aku masuk dan duduk di samping Ichiro.
"Iya, Tuan. Katanya ada pekerjaan mendadak" jawab Tuan Tomomako.
"Begitu..."
Lihat, anak ini tampak sedih seketika. Aku bingung dengan anak ini, kadang dia sedih, kadang dia cerita, padahal itu hanya tentang pekerjaan.
Tak banyak yang dibicarakan di dalam mobil, perjalanan itu menjadi begitu singkat hingga akhirnya kami sampai di mansion tempat pertama kali aku dibawa.
Hal yang membuatku kaget adalah, tempat ini telah banyak berubah sejak 2 minggu terakhir. Tempat ini lebuh hidup. Rerumputan hijau menyelimuti halaman. Pepohonan yang waktu itu mati, kini tampak lebih hidup dengan dedaunan yang tumbuh di antara ranting-rantingnya. Berbagai jenis bunga juga di tanam di sini.
Aku terpaku melihat sekeliling, bingung sekalian. Kenapa orang itu mengubah tempat ini?
"Tuan Muda suka dengan warna hijau, itulah kenapa semua yang berwarna abu-abu dihidupkan kembali" bisik salah satu bodyguard yang menjadi teman dekatku saat di rumah sakit, namanya Ryoma Fukatsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Habromania (BXB)
Teen Fiction░ Omegaverse Series. Status: Completed. Meskipun dibully habis-habisan, tidak membuat Ichiro Masashi berhenti untuk menyukai Keisuke Keitaro. Bahkan pria yang menjadi pemimpin Yugen itupun menghabisi tubuh Ichiro dengan tangannya sendiri. Kejadian i...