HABROMANIA 2/28: Heated Up.

1.2K 88 2
                                    

Seminggu Ichiro di rawat inap di rumah sakit, dan kemarin waktunya untuk kembali ke rumah, kediaman keluarga Masashi.

Karena kini Keisuke ikut memegang kendali, dia mengatur para bodyguard yang menjaga kediaman rumah itu untuk tak membiarkan siapapun masuk meskipun menggunakan tanda pengenal, kecuali wajah mereka yang datang terklarifikasi langsung olehnya atau Akihito.

Dia meningkatkan penjagaan di setiap dinding besar yang mengelilingi kediaman itu, pada sudut-sudut rumah dan taman. Dia sungguh tak ingin kejadian yang sama berulang kembali.

Meskipun Shoji sudah meninggal dunia, bukan berarti Ichiro sepenuhnya aman. Bagi Keisuke, bahaya bisa saja datang kapan saja, dan itu adalah satu-satunya yang membuat pria itu akhir-akhir ini terjaga saat malam.

Saat ini, dia masih duduk di pinggir kasur dan memperhatikan Ichiro tertidur pulas setelah makan malam dan menghabiskan sisa-sisa jam bersama Keisuke.

Hatinya begitu tak tenang jika meninggalkan Ichiro walau hanay sedetik, bahkan untuk tertidur maupun ke kamar mandi. Keisuke rela telat makan hanya untuk terus bersama Ichiro, padahal dia sendiri telah membuat Ryoma dan Genta menjaga Ichiro setiap saat.

Tiba-tiba, Ichiro bergerak dan ia merasakan kakinya dipegangi sejak lama. Ichiro mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu menyadari Keisuke melihatnya dengan wajah sedih bercampur khawatir.

"Keisuke... Apa yang kau lakukan...?" Gumam Ichiro yang bangun dengan perlahan.

"Kenapa kau terbangun? Apa aku mengganggumu?" Tanya Keisuke.

"Tidak.. Tapi apa yang kau lakukan di jam seperti ini?" Ichiro menoleh dan melihat jam kecil di atas nakas samping kasur yang menunjukkan pukul 2 malam, "Kau belum tidur dari tadi...?"

Keisuke menggeleng, "Aku hanya tak bisa tidur. Ayo, kembali ke bantalmu."

Saat Keisuke membantu Ichiro kembali berbaring, laki-laki berambut pirang itu menarik lengan Keisuke sampai pria itu berada di atasnya, "Kau berbohong... Aku tau, kau sudah seperti ini dari beberapa hari lalu..."

Keisuke menghela nafas panjang, "Apanya yang bohong? Aku benar-benar tidak bisa tidur, Ichi..." Suaranya demakin lembut saat berbicara pada Ichiro, fia tak ingin mengasari laki-laki itu lagi bahkan sampai ke intonasi nada bicaranya.

"Aku tau, seharusnya aku meminta kak Ito untuk meletakkan kasur tambahan di kamarku, untukmu tidur... Daripada kau harus tidur di sofa itu..."

"Haha, tak apa... Itu bukan yang terpenting di sini..."

Ichiro menahan lengan Keisuke saat pria itu hendak menegakkan posisinya, "Keisuke... Tidurlah bersamaku...."

"Seperti yang selalu kau pinta? Baiklah kalau begitu-"

Dia menahannya dan menggeleng pelan dengan kedua mata yang tak sanggup terbuka lama-lama, "Bukan, bukan yang itu... Tapi, tidur di sampingku... Kita akan tidur bersama, di dalam selimut yang sama...."

Keisuke tersenyum, "Kau ini suka bercanda sekarang?"

Dia menggeleng pelan lagi, "Ku mohon, tidurlah bersamaku... Ayolah, Keisuke...."

Pria itu akhirnya mengiyakan permintaan Ichiro dengan anggukan kepala, lalu, dia bangun dan berjalan ke sisi lain kasur. Keisuke melepaskan sepatu dan kaus kakinya, sia juga membuka kemeja hitamnya, meninggalkan celana panjang yang menjadi satu-satunya penutup tubuhnya.

Habromania (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang