Hujan masih saja menyelimuti Kota Yokohama, hingga malam hari menjelang. Bulan dan Bintang di atas sana menghilang, sebab langit dipenuhi oleh kumpulan awan-awan yang tampak terang. Sementara jalanan ramai di gunakan oleh pengendara mobil dari kecil hingga besar.
Salah satu mobil hitam yang berhenti akibat lampu merah itu adalah tamu yang sedang menuju ke kediaman keluarga Masashi. Seorang pria sedang duduk tegap di dalam sana, menunggu lampu bertukar menjadi hijau. Dia terus menatap ke arah depan, dengan wajahnya yang kaku.
"Jangan kaku seperti itu, Tuan Rinamoto" ucap seseorang yang duduk belakangnya.
Pria itu diam, dia tak menjawab appaun yang di lontarkan seseorang di belakangnya. Dia hanya mengikuti saran, dan tampak mulai merileks kan dirinya. Selang beberapa saat, lamput telah bertukar dan mobil itu kembali melaju di tengah hujan deras.
Sementara di kediaman keluarga Masashi, di ruang tengah tampak beru ah menjadi ruang perjamuan dengan meja panjang dan banyak bantal duduk yang mengelilinginya. Seperti perjamuan penduduk Jepang yang di mereka sebut dengan kaiseki. Di sana, belum ada satupun orang yang duduk, bahkan makanannya belum di sajikan. Sebab, seperti yang biasa perjamuan dimulai, Akihito akan mengundang semua tamunya untuk mandi bersama di onsen pribadi miliknya yang ada di bagian belakang rumah.
Beberapa antek-anteknya yang telah datang berkumpul di ruang tamu, Akihito juga di sana untuk menyambut kedatangan mereka dan menunggu yang belum tiba.
"Hujan, jadi kendala" ucap salah satu di antara mereka.
"Tapi zaman sekarang sepertinya semua sudah punya mobil" sahut yang lain.
"Ah itu dia Tuan Yamaguchi."
Akihito menyelesaikan tobacco yang ia hisap, lalu berdiri untuk menyambut kedatangan pria agak tua bersama beberapa orangnya. Semua orang di ruangan itu ikut bangun, lalu menundukkan kepala sekali atas kehadirannya. Akihito menghamorinya dan menjabati tangannya, mereka berpelukan sebentar, kemudian mempersilahkan Tuan Yamaguchi untuk duduk. Dua pria yang sama derajatnya itu duduk bersebelahan.
Tuan Yamaguchi kaget melihat keberadaan Junichi di antara antek-antek Akihito, "Ku rasa permasalahan di antara kalian sudah mereda?"
Akihito terkekeh sebentar, "Itu sudah lama. Bagaimana keadaanmu, Tuan Yamaguchi?"
Pria tua itu menunjuk ke arah punggung belakangnya, "Aku sudah bisa beraktifitas seperti biasa lagi. Ya.. Meski sebentar lagi aku harus berhenti mengurusi berbagai macam hal, putraku yang akan menggantikan posisiku nanti."
Yang lain tampak terkejut mendengar perkataan Tuan Yamaguchi, sebab Tuan Yamaguchi telah menjadi sekutu di Yokohama yang punya relasi kuat dengan Kishi Kaisei. Kabar bahwa Tuan Yamaguchi akan turun, membuat mereka sedikit sedih.
Di sisi lain, tepatnya di luar gerbang kediaman Masashi, mobil hitam tadi akhirnya tiba. Mobil itu diberhentikan di ambang gerbang seperti aturan yang telah dibuat.
Salah satu penjaga oun bersuara, "Mohon untuk dibuka kaca jendrlanya, Tuan... Dan perlihatkan identitasmu.."
Kaca jendela bagian tengahpun terbuka, di sana dengan jelas para penjaga bisa melihat Tuan Rinamoto di dalam sana sedang duduk tegap melihat mereka. Dia pun memberikan kartu identitasnya.
Setelah di periksa, para penjaga kembali memberikan kartu identitas Tuan Rinamoto. Namun, sebelum Tuan Rinamoto menutup kaca jendelanya lagi, dia mengatakan, "Akan ada badai malam ini, kalian harus bersiap. Bukankah kalian penjaga yang baik?"
Para penjaga itu tersenyum dan mengangguk sekali, "Baik, terimakasih atas peringatannya Tuan Rinamoto.."
Akhirnya Tuan Rinamoto kembali menutup jendela dan mobilnya pun berjalan menuju parkiran. Dia tak turun lebih dahulu, dia masih duduk di dalam sana, hanya menatapi jendela ke arah luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Habromania (BXB)
Teen Fiction░ Omegaverse Series. Status: Completed. Meskipun dibully habis-habisan, tidak membuat Ichiro Masashi berhenti untuk menyukai Keisuke Keitaro. Bahkan pria yang menjadi pemimpin Yugen itupun menghabisi tubuh Ichiro dengan tangannya sendiri. Kejadian i...