HABROMANIA 1/8: The Sleeping Beauty.

2.5K 155 11
                                    

Aku tak berlama-lama di rumah sakit, sebab Tuan Tomomako langsung membawaku ke sebuah tempat yang mereka sebut dengan markas itu.

Saat aku sampai bersama teman-temanku di sana, rasanya aku ingin gantung diri saja. Tempat itu adalah mansion, namun tak sebesar kediaman Tuan Masashi. Mansion ini memiliki dua bangunan yang berbeda, bangunan depan adalah tempat tinggal Tuan Masashi dan antek-anteknya, laku bangunan belakang adalah tempat seluruh orang-orangnya tinggal.

Memang, aku diterima di sana. aku dan teman-temanku sekamar, dan kamar itu kayak pakai pula. Kamarnya cukup besar dengan fasilitas yang memadai.

Namun, aku di bedakan di sini.

Mereka memperalatku, seperti budak saja. Kadang mereka menyuruhku untuk bersih-bersih, kadang pula menyajikan apapun yang mereka inginkan. Sial, aku direndahkan seperti sampah di sini.

Sudah seminggu lebih aku dan teman-temanku tinggal, selama itu pula aku tak mendengar kabar apapun dari kakakku. Aku mengkhawatirkan keadaannya.

"Hey, apa yang kau lamunkan? Masih tentang Tuan Keitaro?"

Aku menoleh saat orang yang paling membuatku kesal di temoat ini berbicara. Dia adalah orang yang suka mengatur. Bahkan, seakan semua orang di tempat ini di atur olehnya.

"Bukan urusanmu" jawabku, lalu kembali mencabuti rerumputan kecil di bawah kakiku. Saat ini aku sedang membersihkan halaman samping bersama orang-orang lainnya.

"Kau ini menyusahkaj semua orang, pertama Tuan Masashi, lalu kakakmu sendiri. Jangan sampai kau menyusahkan seisi mansion ini-"

"Bisakah kau tak menggangguku? Aku sedang melakukan perintahmu untuk membersihkan halaman ini! Lebih baik kau diam atau ku sumpalkan mulutmu dengan rumput di tanganku!"

Dia langsung mengernyitkan dahinya dan mencengkram kerah bajuku hingga aku hampir tam menyentuh tanah, "Apa yang kau-"

"Ohsino!"

Aku dan pria yang bernama Ohsino di depanku ini menoleh, melihat Tuan Tomomako yang berjalan ke arah kami.
Dengan sigap, Ohsino melepaskanku dan kami semua menunduk sekali atas kedatangannya.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Tuan Tomomako.

"Anak ini, bisanya hanya melawan saja" kata Ohsino.

"Kau seharusnya tak semena-mena itu pada anak baru, tak bisakah kau lebih dewasa?"
Aku terkekeh pelan saat Tuan Tomomako menceramahi Ohsino.

"Dan kau, Keisuke. Ingatlah ini adalah kesempatan kedua untukmu. Jangan membuat masalah lagi."

Kali aku diam. Sialan aku juga yang kena.

"Aku datang untuk menjemputmu, Keisuke. Bersiaplah dan datang mansion utama dalam 5 menit" ucapnya lalu pergi meninggalkan kami.

Dia menjemputku? Untuk apa? Apa aku sudah diperbolehkan melihat kak Hansuke? Atau... Ada hal lain..

Segera aku masuk ke dalam mansion dan mengganti pakaianku. Dengan cepat pula, seperti yang di perintahkan pria tua itu, aku datang ke mansion utama dan menemukan dia sedang menelpon seseorang.

"Masuklah" ucapnya.

"Tunggu, aku akan dikemanakan?"

Tuan Tomomako tersenyum, "Tuan Masashi menyuruhku untuk menjemputmu, karena kau akan diberikan tugas pertama dan terakhirmu."

Dia masuk lebih dulu ke dalam mobil, jadi aku ikut masuk untuk membicarakan hal itu. Mobil pun melaju keluar dari halaman dan menyusuri jalanan.

"Apa artinya itu? Tugas pertama dan terakhirku? Apa aku akan dihabisi setelahnya?" Tanyaku.

Habromania (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang