Keisuke Keitaro
POVTadi pagi, saat aku terbangun dari tidur tak nyenyakku, aku mendapati Ichi yang tiba-tiba demam. Sekujur tubuhnya terasa begitu panas. Aku panik, tentu saja, dan setelah dokter datang ia mengatakan kalau Ichi sakit karena syok yang ia alami.
Aku tak terkejut mendengarnya, sebab Ichi memang begitu ketakutan tadi malam. Entah apa yang ada di otak kecilnya itu sampai-sampai sakit begini. Dia tak bangun sedikitpun bahkan ketika di periksa, dia benar-benar tertidur sangat lelap.
Tak ingin sekalipun aku meninggalkannya, bahkan untuk mengalihkan perhatian mataku saja. Hingga pukul 9 pagi ini aku masih terbaring di sampingnya, kali ini aku tak egois untuk memeluknya, aku hanya meletakkan tanganku di atas kepalanya, mengusap-usap rambutnya yang lembut dan halus itu agar membuatnya nyaman.
Begitu juga aku yang terlarut dalam pandanganku, sedari tadi aku terus memperhatikan wajah damainya yang terlelap dengan kedua matanya yang agak bengkak karena terus menangis semalaman.
Aku bergerak menyudahi kegiatan mengelusku, ku ambil kain yang ada di keningnya dan mencelupkan kain itu pada baskom berisikan air tak terlalu dingin. Lalu, aku menguras kain itu dan kembali mengompres kening Ichi.
Kenapa ini harus terjadi? Sudah dua kali pria itu merencanakan hal ini. Aku yakin, ia mendengar kabar kalau Ichi selamat waktu itu, jadi dia kembali untuk melanjutkan aksinya. Tapi kenapa? Hal ini benar-benar mengangguku, aku jadi tak tenang sebelum semuanya menjadi normal untuk Ichi.
Tiba-tiba pintu diketuk dari luar, aku pun menyuruh siapapun itu untuk langsung membukanya. Ternyata Tuan Tomomako yang datang. Dia tak masuk, dia hanya berdiri di ambang pintu sambil melihat kondisi Ichi, lalu matanya mengarah padaku, "Kau dipanggil Akihito, dia mau menanyakan beberapa hal mengenai tadi malam."
"Tapi Ichi?"
"Tak apa, hanya sebentar saja."
Aku berdecak kesal, karena aku sebenarnya tak ingin meninggalkan Ichi sekalipun. Namun mau bagaimana lagi, aku harus menghadapinya Tuan Masashi. Aku turun dari kasur, dan melangkah ke pintu. Sebelum aku menutup pintu kayu ini, ku lihat sekali lagi Ichi yang tertidur di sana. Lalu ku tutup pintu dan berjalan mengikuti Tomomako ke seberang sisi lantai 2 untuk ke ruangan pribadi Tuan Masashi.
Setibanya aku di sana, ku lihat Tuan Masashi yang baru saja selesai dengan teleponnya. Di ruangan ini tak ada siapa-siapa kecuali kami bertiga. Aku hanya berdiri tegak menghadap Tuan Masashi yang duduk di kursi kerjanya.
"Kau sudah interogasi bait itu?" Tanya Tuan Masashi yang tak melihatku sama sekali, kecuali layar monitornya.
Aku mengangguk, "Aku perlu sedikit menyiksanya. Dia bekerja untuk Tsundoku."
Tuan Masashi melototkan kedua matanya, "Tsundoku?"
"Ya, ada yang salah?"
Dia menggeleng pelan, "Tsundoku... Tsundoku... Tsundoku... Aku yakin organisasi itu tak berpusat di Yokohama, namun Sagamihara... Tapi kenapa mereka ada di sini?" Gumamnya.
"Apa kau tau siapa ketua mereka?"
Tuan Masashi menggeleng, "Aku tak mengenali sedikitpun organisasi Tsundoku, sebab mereka bukan bagian dari Yokohama jadi kurang ku ketahui, lagipula organisasi itu tak begitu berkembang, entah jika mereka bergerak secara diam-diam."
"Tuan Masashi, aku telah memikirkan ini semalaman, bukan hanya bait itu yang menjadi penyusup kejadian tadi malam. Dia hanya mengalihkan perhatian penjaga lantai 2, hingga Ryoma dan Genta meninggalkan tempat mereka. Orang yang sebenarnya masuk ke dalam kamar Ichi dan... telah terjadi banyak hal..." Aku menunjuk mata bagian kiriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Habromania (BXB)
Teen Fiction░ Omegaverse Series. Status: Completed. Meskipun dibully habis-habisan, tidak membuat Ichiro Masashi berhenti untuk menyukai Keisuke Keitaro. Bahkan pria yang menjadi pemimpin Yugen itupun menghabisi tubuh Ichiro dengan tangannya sendiri. Kejadian i...