Habromania (BXB)

HABROMANIA 1/5: Expecting an Opportunity.

KEISUKE KEITARO
POV

PLAK

Kakak menampar pipiku dengan keras, tepat saat dia dan orang yang membawaku ke tempat ini menyeretku ke ruang bawah tanah. Aku dimasukkan ke sel bersama teman-temanku yang lain.

"Hans-"

"Oda, ku mohon... pergilah.."

Pria itu pergi bersama orang-orangnya, meninggalkan kami di ruang bawah tanah. Ku beranikan diri untuk menatap kakak, dia benar-benar terlihat kecewa dan ketakutan sekaligus.

"Kau... Kau sadar apa yang telah kau lakukan, Kei?" Tanyanya sambil menarik kerahku.

"Aku berharap, aku kembali ke kota ini dengan damai. Tapi bukannya aku senang melihatmu..."

"Kau sungguh tidak berguna!"

"Kau lebih tidak berguna! Kau meninggalkanku enam tahun demi bekerja di bawah tangan pria itu?! Apa yang kau lakukan kak? Apa yang kau lakukan dengan bekerja bersamanya!"

Kakak menampariku lagi sampai aku terjatuh, mulutku sudah berdarah sekarang.

"Aku lakukan ini semua demi kau! Kalau bukan karna orang yang kau lukai itu, aku dan kau, kita sudah lenyap sejak dulu!"

Apa maksudnya itu? Kalau bukan karna Ichiro Masashi, aku dan kakak sudah lenyap?

"Kau sungguh... kau malah merusaknya! Aku membelamu dan memohon pada Akihito, karena aku tak mau kehilanganmu! Di mana harus ku letakkan wajahku ini sekarang?"

Memangnya kenapa jika dia membelaku? Kenapa dia harus malu? Apakah aku ini seburuk itu?
Kakak jatuh terduduk, dia tampak lemas dengan terus menangis.

"Tapi apa maksudnya, jika bukan karna adik pria itu, kau dan aku lenyap sejak dulu?" Tanyaku.

"Waktu itu... ayah dalam masalah. Dia punya jumlah uang yang besar yang harus ia tuntaskan pada Akihito. Tapi, ayah hanya bisa membunuh dirinya dan meninggalkan aku dan kau yang tak tau apa-apa. Akihito datang bersama Ichiro kecil yang usianya sama denganmu. Saat itu kalian masih kelas 3 sd" cerita kakak.

"Kau dan Ichiro bermain di halaman belakang rumah, sementara aku harus bersujud di bawah kakinya untuk memberikan ku kesempatan agar bisa membayar hutang-hutang ayah. Namun, dia hendak membunuhku dan membunuhmu juga karna dia tak mempercayai perkataanku. Aku tak mengerti apa yang terjadi pada kalian berdua, tapi Ichiro menarikmu masuk ke dalam rumah dan berkata, 'Kak, aku ingin bermain lebih lama lagi dengan Kei!' pada Akihito."

Aku terus mendengarkan, meskipun aku sama sekali tak mengingat kejadian yang di ceritakan kakak.

"Permintaan Ichiro membuat Akihito membatalkan niatnya untuk membunuh kita. Namun, dia masih tak menjamin aku bisa melunaskan semua hutang-hutang ayah. Karena itu, dia merekrutku menjadi anak buahnya sejak usiaku 18 tahun waktu itu. Itulah kenapa aku meninggalkanmu saat kau kelas 6 sd."

Selama ini, itulah yang kakak lakukan. Menjadi pelayan pria itu demi diriku.

"Aku tak tau apa yang akan terjadi padamu, tapi yang jelas, sekali lagi aku membuatmu mendapatkan kesempatan kedua."