Habromania (BXB)

HABROMANIA 1/12: Talking All Night Long.

Keisuke POV

Setelah makan malam, hingga akhirnya waktu tidur datang. Aku masih berdiri di sudut ruangan, sementara Ichiro duduk di kasurnya. Dia tampak begitu kesepian, kasihan sekali.

"Keisuke..." Panggilnya dengan nada lirih seperti itu. Meskipun aku memaksa keras untuk tak terbawa suasana, namun nada bicaranya yang seperti itu berhasil membuatku mengalihkan pandangan.

"Apa kau ingin sesuatu?" Tanyaku menghampirinya. Biasanya dia akan meminta susu hangat dan kukis coklat.

"Aku mau ditemani tidur... Jangan berdiri di sana terus..."

Sebelum aku menyakitinya, aku sudah lebih dulu ingin dia menjauh dariku. Tapi meskipun dia amnesia saat ini, aku masih saja tak bisa membuatnya jauh. Seberapa keras aku mencoba, dia tak pernah menghilang dari hadapanku.

Kalau sudah begini aku terlihat begitu kejam saja. Selalu ujung-ujungnya aku yang salah.

"Tugasku untuk menjagamu, bukan untuk membuatmu tertidur" kataku.

Lalu dia terdiam dengan menundukkan kepalanya. Sial, aku merasa bersalah lagi karena mengatakan hal itu dengannya.

"Tolong antarkan aku ke kak Ito" ucapnya.

"Ini hampir tengah malam.."

"Kalau begitu dengarkan permintaanku dan duduk di sini."

Berani sekali dia memerintahku seperti itu. Kalau bukan karna aku adalah bawahan kakaknya dan ini demi keselamatan kakakku, aku tidak akan mau.

Akhirnya aku mendudukkan diriku lagi di kursi rodanya, "Sekarang tidurlah."

"Ceritakan aku tentang dirimu, Keisuke. Aku selalu menceritakan tentang diriku, tapi kau selalu diam saja" katanya.

"Kau seharusnya tidur-"

"Ayolah... Ku mohon.."

Ku pikir tak ada satupun majikan di dunia ini yang akan memohon pada bawahannya, anak ini benar-benar sakit atau apa?

"Aku berasal dari Tokyo, aku sekolah di tempat yang sama denganmu, di kelas yang sama pula."

"Eh... Tapi aku tak pernah melihatmu..."

Lihatlah, aku telah membuat anak ini amnesia akan diriku. Tapi tetap saja, aku masih dalam masa sulit dan malah bertemu dengannya setiap detik.

"Ya.. Karena aku tak begitu terkenal dan.. Aku sering tak masuk kelas."

Bohong, aku ini begitu terkenal sebagai pemimpin Yugen. Sayang sekali takdir berkata lain dengan menggulingkan ku menjadi bawahanmu, Ichiro.

"Oh.. Begitu... Apa kau pernah jatuh cinta, Keisuke?"

"Tak pernah, cinta itu payah."

"Kau tau, aku jatuh cinta pada seseorang. Tapi aku tak tau siapa dia" ucapnya.

"Apakah dia mencintaimu juga?" Tanyaku malas, hanya sekedar membuat anak ini puas dengan permintaannya.

"Dia... Sepertinya tak pernah menginginkanku jatuh cinta padanya..."

Dan kau benar, Ichiro. Aku tak pernah menginginkanmu ada di hidupku.