Orang-orang yang tadi berdatangan, kemudian mulai meninggalkan pemakaman. Mereka pergi bersama kawanan masing-masing, termasuk Kishi Kaisei yang berniat pergi sejak lama.
Akihito menutup pintu mobil setelah memasukkan Hansuke ke dalamnya. Dia melihat Keisuke yang sedang mengenakan helm, hendak berangkat dari sana, "Langsung ke markas?" Tanyanya.
"Untuk apa? Orang itu sudah mati, jadi tak perlu membahas permasalahan itu lagi" jawab Keisuke yang menyalakan motornya.
"Ku pikir kau tak akan menyerah."
Dia menggeleng, "Aku hanya sedang menunggu orang selanjutnya menunjukkan diri."
"Jadi, kau mau kemana?"
"Menjenguk adikmu, tentu saja. Kau tak ikut, Tuan Masashi?"
Akihito menggeleng pelan, "Ada seseorang yang harus check-up rahimnya, dan jadwalnya siang ini. Katakan pada Ichi aku akan segera datang."
Keisuke mengangguk dan menggas motornya, dia pergi dari tempat itu, diikuti oleh pemotor lainnya dari belakang.
Sudah seminggu lebih, hujan masih saja menemani kehidupan para pejalan kaki di Kota Yokohama. Namun, hujan tak menghalangi 7 pengemudi motor besar yang berhenti saat lampu merah. Orang-orang bingung melihat mereka, lantaran tak ada pengemudi motor lain yang mau menguasai jalanan saat itu, kecuali mereka.
Saat lampu bertukar menjadi hijau, Keisuke si pemimpin pengemudi motor itu kembali menggas motornya hingga mengeluarkan suara yang begitu besar, membuat gema dimana-mana. Dia pun melaju dengan begitu cepat, diikuti oleh 6 pemotor lainnya dari belakang.
Para pengendara motor itu melaju di jalanan, hingga setelah beberapa menit mereka berhenti ke pinggir jalan. Keisuke membuka kaca helm dan melihat orang-orang di belakangnya, "Kalian mau ikut ke rumah sakit?"
Mereka pun ikut membuka kaca helm dan melihat Keisuke. 6 orang itu adalah; Noa, Enmei, Kaede, Genta, Ryoma dan Ohsino. Pemotor itu adalah kelompok Yugen dan dibentuk oleh Keisuke dengan tujuan untuk membantu pekerjaan dan menjaga Ichiro.
"Kau yakin?" Ragu Kaede, sebab selama ini dia dan yang lainnya hanya di markas saja. Mereka tak pernah bertemu dengan Ichiro sejak terakhir kali di gudang sekolah. Itulah kenapa seketika wajah mereka bertiga terlihat tegang dan gugup.
"Setidaknya kalian akan merasa lega karna telah berjumpa dengannya. Aku tau masa lalu tak bisa dilupakan, tapi anak itu bahkan tak ingat kenapa dia bisa ada di runah sakit atas perbuatan kita, namun mulailah dengan hal yang baru. Lupakan kejadian itu, dan bantu aku untuk menjaganya" jelas Keisuke yang meyakinkan teman-temannya.
Mereka mengangguk dan tersenyum, "Aku akan berusaha untuk Masashi" kata Enmei.
"Aku juga."
"Aku juga."
Keisuke mengangguk, "Bukan aku, bukan kau, bukan kalian. Tapi, kita. Kita akan sama-sama menjaganya."
Setelahnya, kelompok Yugen itu mengambil belokan di kanan, dan melaju ke sebuah rumah sakit yang sudah tak asing di kepala Keisuke. Mereka masuk ke dalam besmen dan memarkirkan motor besar berwarna hitam di sana. Mereka semya langsung turun dan membuka helmnya.
Keisuke membuka jaket hitam miliknya yang basah, dan membentangkannya di atas kepala motor. Dia berbalik sesudah meletakkan helmnya dan masuk ke sebuah pintu yang terbuka, diikuti oleh kelompoknya.
Mereka terus berjalan lurus untuk ke kamar mandi, di dalam sana mereka membersihkan diri sebelum masuk lebih jauh ke dalam rumah sakit.
"Aku tak bisa menunjukkan jariku padanya, jadi kalian pergilah lebih dulu. Kamarnya ada di lantai 3, lorong D di sebelah kanan" jelas Keisuke pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Habromania (BXB)
Novela Juvenil░ Omegaverse Series. Status: Completed. Meskipun dibully habis-habisan, tidak membuat Ichiro Masashi berhenti untuk menyukai Keisuke Keitaro. Bahkan pria yang menjadi pemimpin Yugen itupun menghabisi tubuh Ichiro dengan tangannya sendiri. Kejadian i...