🥜 MPLS Kedua ✔

1.4K 48 0
                                    

Halooo, selamat datang kembali di 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca part MPLS Pertama belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆

.
.
.
.
.
.
.

"Bukan ka, bukan saya"

~Arcilla Farta Harsa













Selasa Pagi, hari kedua MPLS SMK 2 NABASTALA yang akan dimulai pada jam seperti kemarin. Seperti biasa, trio kembar diantar oleh kedua orang tuanya. Hari ini mereka memakai baju Osis dengan ikatan pita merah putih yang ada di pergelangan tangan sebelah kiri. Tak lupa juga masker yang melekat seperti hari kemarin.

Barang-barang yang dibawa lebih sedikit jika dibandingkan kemarin. Hari ini mereka hanya membawa tas, satu buku, bolpoin, dan cocard sebagai kalung.

And ... wajib membawa satu tangkai bunga mawar

Why? Mereka pun tak tahu

06.10

Mobil yang dinaiki Keluarga Harsa sampai di depan gerbang. Trio kembar menyalami Ayah dan Bunda selanjutnya mereka turun dan melambaikan tangan sebelum mobil melesat pergi.

"Nanti Ayah sama Bunda mau ke kebun, nanti dijemput Pak Jaki ya. Kalau mau apa-apa izin dulu" ucap Bunda dari balik jendela depan, sedangkan trio kembar menghentikan gerakan tangannya

"Siap Bunda" ucap trio kembar tersenyum lebar sambil  meletakkan jarinya dipelipis seperti sedang hormat

Bunda tersenyum dan melambaikan tangan untuk berpamitan. "Semangat semua. Ayah dan Bunda pamit" ucap Bunda

"Iya Bunda, dada Ayah Bunda hati-hati" ucap serempak trio kembar dan membalas lambaian tangan sang Ibunda.

Setelah mobil hilang dari pandangan, mereka melangkah masuk dan berjalan menuju lapangan untuk pembinaan. Posisi sudah sesuai kelompok masing-masing, dan terdapat plang kecil nomor kelompok didepan. Karena kelompok 3 belum ada yang mengisi, jadinya mereka berada dibarisan paling depan.

Sambil menunggu pembinaan dimulai, mereka memainkan handphone yang mereka bawa. Mereka berani bermain handphone karena hari ini diperbolehkan, bahkan wajib membawa. Jika kemarin mereka hanya membawa untuk jaga-jaga saja tanpa memainkannya sampai diperbolehkan pulang sekolah.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00, kakak Osis sekarang sudah berada didepan dan disekeliling mereka semua. Saat mengedarkan pandangan, Cilla melihat beberapa anak Osis membawa beberapa kardus yang bisa dipastikan itu adalah barang-barang yang mereka tinggalkan kemarin. Ia juga melihat kakak pembimbing kelompoknya di deretan paling belakang.

Perlu diketahui bahwa setiap kelompok terdapat kakak pembimbing sekitar 6 orang campuran antara laki-laki dan perempuan.

"Selamat pagi adik-adik" sapa salah satu anggota Osis yang tengah berdiri di depan

"Pagi juga kakak" jawab semua bersamaan

"Okey, hari ini langsung saja saya beritahu agenda yang akan kalian tempuh. Barang-barang yang kalian kumpulkan kemarin akan dibagikan kembali sesuai nama yang tertera. Dibawah nama yang kalian tulis sudah ada sebuah nama dan nomor WhatsAap yang akan menjadi kakak pendamping pribadi kalian selama hari ini. Setiap orang akan menerima nama dan nomor yang berbeda-beda.

Mengalah? Gak papa (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang