🥜 Don't touch ✔

734 27 0
                                    

Halooo, selamat datang kembali di cerita 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca part Aish- belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆

.
.
.
.
.
.
.

Yang lalu itu masa lalu, kalau kamu Insyaallah masa depanku






Ets- berchanda, berchanda





Pagi, hari ini Leno benar-benar menepati janjinya untuk meminta kepada sang Bunda membuat bekal untuk Cilla. Namun karena tak ingin pilih kasih, mereka bertiga akan dibuatkan. Ketika Leno bertanya, sang Ibunda menjawab supaya kalian tidak makan sembarangan.

Memangnya selama ini ia makan sembarangan apa?. Pikir Leno. Bujuk rayu, puppy eyes, dan lainnya mereka keluarkan supaya tidak jadi dibuatkan bekal. Mereka, Leno dan Disa. Sedangkan Cilla fine aja jika memang harus bawa bekal.

Usaha tidak menghianati hasil, usaha Leno dan Disa untuk tidak membawa bekal di setujui oleh sang Ibunda tercinta. Meskipun agak sulit.

"Berarti ini bekal hanya untuk Cilla ya? Awas kalian ngerasa Bunda pilih kasih, tak jitak nanti" ucap Bunda menyiapkan bekal untuk Cilla

"Iya Bunda sayang" jawab Leno dan Disa dengan senyum lebar

Bunda mendengus "Giliran udah dipenuhi, manggilnya sayang" ucap Bunda yang membuat mereka terkekeh pelan

"Terimakasih Bunda" ucap Cilla tersenyum dan menerima totebag hitam yang disondorkan Bundanya

"Sama-sama sayang" jawab Bunda

"Kita berangkat Yah, Bun" ucap trio kembar dan mencium tangan orang tuanya

"Assalamualaikum"

"Waalaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh"


___


7 Jam pelajaran sudah terlewat. Bel istirahat sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Cilla masih berada didalam kelas, karena masih makan siang. Tentunya tidak sendirian, masih ada teman perempuan maupun laki-laki yang juga makan siang dikelas.

Mereka semua membawa bekal, entah paksaan atau keinginan mereka tetap memakannya.

"Widih, perfect ini mah" celetuk salah satu laki-laki_Ciko

Hampir seluruh siswa-siswi dikelas menolehkan pandangannya kearah sumber suara. "Ada apaan Cik?" tanya Divi

"Bekal gue we, kebalik dengan sempurna" jawab Ciko antusias menunjukkan hasil karyanya

"Waah, kayak menara. Tinggi euy" ucap Zeko yang mengundang gelak tawa dari yang lainnya

"Gue gitu loh" ucap Ciko dengan sedikit membanggakan diri

"Sekte mana yang kau gunakan wahai anak muda? Dimana-mana baliknya dari tempat bekal ke tutupnya. Lhah elu, dari cetakan kerucut" ucap Aliandro menggelengkan kepalanya

Mengalah? Gak papa (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang