Halooo, selamat datang kembali di cerita 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca part bukan ilusi belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆.
.
.
.
.
.
.Setelah kepergian maka kita akan melihat ketulusan
Keesokan paginya, setelah sholat subuh Cilla turun untuk membantu bibinya beres-beres dan menyiapkan sarapan. Dirinya melihat-lihat pintu kamar para abangnya yang masih tertutup. Apa mungkin abangnya sudah turun? Atau masih tidur?
Tak ingin ambil pusing, perlahan ia menuruni tangga. Di dapur ia tak melihat bibinya, yang ada hanya mbok Meli orang yang membantu bibinya mengurus pekerjaan rumah.
"Mbok, bibi belum turun?" tanya Cilla pada mbok Meli yang memotong sayuran
Mbok Meli menoleh ke belakang lalu tersenyum "Belum non, biasanya nyonya turun jika sudah waktunya sarapan" ucap mbok Meli yang membuat Cilla mengangguk
Mbok Meli merupakan orang asli Indonesia. Beliau sudah menjadi maid sejak keluarga Nurada masih di Indonesia. Mengapa mbok Meli ikut ke luar negeri, karena beliau sebatang kara setelah di tinggal oleh suami dan anaknya karena kecelakaan.
"Cilla bantuin ya mbok" ucap Cilla yang sudah berada di samping mbok Meli
"Nggak usah atuh non, non duduk saja" ucap mbok Meli menolak halus tawaran Cilla
"Em- Cilla mau bantuin mbok" kekeh Cilla
"Nggak usah non, mbok bisa sendiri" jawab mbok Meli
"Jadi mbok nggak mau ngajarin Cilla masak ya. Padahal Cilla mau belajar masak biar nanti kalau punya suami bisa berpengalaman dalam memasak" ucap Cilla melas dan menundukkan kepalanya
Mbok Meli gelagapan sendiri melihat Cilla yang menunduk pasrah.
"Ya sudah, non Cilla tolong potongin sayuran dan bawang putih. Oke" ucapan mbok Meli membuat Cilla tersenyum senang dan segera melakukan apa yang diperintahkan
Mbok Meli diam-diam sering melirik Cilla yang sedang memotong wortel. Beliau hanya tersenyum ketika tertangkap basah sedang memperhatikan Cilla.
"Mungkin jika anak mbok masih hidup usianya sama seperti non" celetuk mbok Meli menatap Cilla dalam
Cilla menghentikan aktivitasnya dan memeluk mbok Meli dari belakang yang berdiri tepat di sampingnya.
"Dan pasti anak mbok juga akan sering meluk mbok" ucap Cilla tersenyum simpul. "Mbok juga bisa anggap Cilla seperti anak sendiri" lanjutnya
"Ya ndak e non, non kan majikan mbok" ucap mbok Meli yang membuat Cilla menggeleng pelan
"Memang kenapa? Mbok kan juga ikut ngerawat Cilla. Nah itu sama saja mbok adalah orang tua Cilla setelah Ayah Bunda dan Paman Bibi" ucap Cilla melepas pelukannya
Mbok Meli hanya terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya. Ada-ada saja nonanya ini.
"Sudah-sudah kita harus cepat menyiapkan sarapan sebelum nyonya, tuan dan aden turun" ucap mbok Meli dan diangguki oleh Cilla
Mereka berdua kembali melanjutkan acara memasaknya. Masing-masing melakukan pekerjaan yang berbeda dengan Cilla yang dibimbing mbok Meli.
06.00
Jam sudah menunjukkan pukul enam tepat. Mbok Meli dan Cilla segera menyiapkan sarapan di meja karena pasti sebentar lagi paman bibi dan para abangnya turun.
Benar saja saat masakan sudah tersaji, bunyi ketukan sandal dan sepatu bersamaan menuruni tangga. Mereka adalah paman yang sudah siap dengan tas kerjanya, bibi yang sudah rapi dengan pakaiannya, dan para abangnya yang juga sudah rapi.
"Pagi" sapa mereka serentak
"Pagi juga" jawab Cilla antusias
"Sayang, kamu ikut masak?" tanya bibi Rika tersenyum
"Iya bibi, bibi nggak marah kan?" jawab Cilla menatap bibi Rika
"Ngapain bibi marah, bibi malah senang Cilla mau belajar masak" jawab bibi Rika
Cilla tersenyum lega dan segera ikut duduk bersama mereka. Sedangkan mbok Meli pamit untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Kayaknya sudah siap nih jadi menantu" celetuk Alec yang membuat mereka tertawa kecuali Cilla tentunya
"Sudah-sudah kasian tau Cilla, mukanya sampai merah" ucap paman Andra yang membuat Cilla reflek menutup kedua pipinya
Tak lama mereka memulai sarapan dan dipimpin doa oleh paman Andra. Selama sarapan tidak ada pembicaraan.
___
Jakarta (13.00)Dua remaja berbeda gender sedang memilih bahan masakan untuk acara bakar-bakar nanti malam. Troli mereka baru terisi oleh sosis dan kawan-kawan. Mereka membeli banyak karena tiga keluarga akan mengadakan di tempat yang sama.
Karena takut waktunya kemakan banyak, mereka akhirnya berpencar untuk membeli bahan-bahan.
Tak terasa hampir satu jam mereka mencari dan mencari. Akhirnya bahan-bahan dan perlengkapan sudah lengkap, lalu mereka pergi ke kasir dan membayar.
"Totalnya 950 ribu kak" ucap mbak kasir
"Uangnya Len" ucap perempuan yang berada di samping laki-laki yang di panggil Len
Laki-laki itu segera menyondorkan uang pecahan senilai satu juta kepada mbak kasir.
"Mbak yang satunya nggak ikut kah?" tanya mbak kasir karena biasanya customernya ini sering bertiga
"Nggak mbak, hehe" jawab perempuan itu terkekeh di akhir kalimat
"Kalau nggak salah namanya Cilla, iya?" ucap mbak kasir menebak
"Iya mbak" jawab Leno mendahului saudaranya
"Ini kembalinya, terima kasih telah berbelanja di sini" ucap mbak kasir menyerahkan kembalian ke Leno
Kedua remaja itu pun keluar dari toko dengan menenteng kresek besar. Itu tadi adalah Disa dan Leno. Mengenai ketiga keluarga yang ikut acara adalah keluarga Harsa, keluarga Cerlin, dan keluarga Zeyn.
Di tempat lain.
"Halo"
"Halo"
"Gimana keadaan di sana?" tanya seorang pria kepada seseorang yang ada di telpon
"Aku ada kabar yang kurang mengenakan"
"Apa?" tanya pria itu penasaran
"Cilla di pindahkan ke rumah keluarga Nurada"
"HAH, sudah ku duga" ucap pria itu menggeram marah
"Oke, saya akan pantau dari sini, setidaknya keberadaannya di sana lebih baik" lanjutnya menetralkan emosi
Jangan bingung ya guys
Bukannya mempersingkat waktu tapi memang ada perbedaan jam antara keduanya.
Menurut pencarian London dan Jakarta berbeda 7 jam 🧐
Btw, kalian ada agenda apa nih malam tahun baru? 🤗
Sampai jumpa di part selanjutnya. Saya ucapkan terima kasih telah bergabung di cerita 'Mengalah? Gak papa'
Semoga kita bisa bersilaturahmi disini.
Dukung penulis dengan memberikan Vote dan Follow juga.
Follow instagram
@d_peopl
@ydistaniIkan lele ikan nila
Selamat malam tahun baru readers ku tercinta❤Sampai berjumpa lagi teman-teman😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengalah? Gak papa (END)✔
General Fiction"Mengalah itu tidak mudah, makanya orang yang bisa mengalah itu hebat" ___ Note. Judul awal "Keluarga Harsa" yang sekarang author ganti menjadi "Mengalah? Gak papa" Mungkin masih ada teks yang masih menggunakan Keluarga Harsa, jadi mohon dimaklumi...