🥜 Marah ✔

804 31 0
                                    

Halooo, selamat datang kembali di cerita 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca part hujan belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆

.
.
.
.
.
.
.

Marah boleh, tapi jangan mempermalukan









Kak Leno
Online

Anda.
Kakak, Cilla pulang terlambat ya


Melihat kakaknya online, Cilla tidak melanjutkan chatnya. Ia akan memberitahu keberadaannya ketika Leno menanyakannya. Tadi ia juga sudah memberitahu Ayah Bunda jika pulang terlambat, tapi ia tidak bilang jika tadi dirinya ditinggal sendirian.

Dirinya sekarang berada di Musalla dekat rumah Vitore. Tadi ia diantar oleh Vitore, sedangkan sang empu menunggu di depan gerbang. Hal ini karena semua keluarga Vitore non muslim.

Ia tersenyum tipis ketika Leno mengetik, namun itu hanya sementara sebelum akhirnya

  Kak Leno
Online

Anda.
Kakak, Cilla pulang terlambat ya

Kak Leno
Terserah

Senyumnya seketika luntur melihat jawaban Leno yang singkat dan bodoamat. Cilla menghela napas lelah, padahal harusnya dirinya yang marah karena ditinggal. Ini malah Leno yang marah. Sudahlah, yang penting dirinya sudah memberitahu.

Kemudian ia membereskan mukena dan keluar dari musalla. Ia tadi melaksanakan sholat Magrib.

"Sudah sholatnya?" tanya Vitore melihat Cilla keluar dari gerbang

Cilla mengangguk dan tersenyum, setelah itu mereka kembali ke rumah Vitore. Sesampainya dirumah, mereka disambut dengan pertanyaan

"Kalian dari mana?" tanya papa Vitore

"Unyil sholat pa" jawab Vitore yang membuat papanya mengangguk paham

"Unyil mau langsung pulang?" tanya Vitore menoleh kearah Cilla

"Iya bang" jawab Cilla

"Cepet banget, papa baru aja pulang. Saudara Vitore juga belum pulang" ucap papa Vitore

Cilla tersenyum canggung, dirinya tak tahu harus menjawab apa.

"Lain kali aja pa ngenalinnya, ini sudah malam" bukan Cilla melainkan Vitore yang berkata

"Ya udah deh, unyil hati-hati. Ohya Bu Na lagi di dapur, kamu kesana aja" ucap papa Vitore mengalah

"Iya om" jawab Cilla

Belum sempat melangkah, papa Vitore kembali berkata "Ets- panggil saya papa, not om"

"Iya pa" ucap Cilla yang membuat papa Vitore tersenyum

Vitore dan Cilla berjalan kearah dapur, dan benar saja Nadira sedang berkutat dengan alat masak. Vitore menoleh kearah Cilla dan mengisyaratkan untuk berpamitan sekarang.

Mengalah? Gak papa (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang