🥜 2 Tembakan ✔

1.3K 37 1
                                    

Halooo, selamat datang kembali di cerita 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca part mereka banyak belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆

.
.
.
.
.
.
.


Tulus, sampai nggak tahu
kenapa mencintainya











Cilla berusaha sekuat tenaga untuk tetap berlari guna menghindari mereka. Terlintas pikiran untuk menelpon seseorang. Meskipun sempat ragu jika tak diangkat, dirinya memberanikan diri untuk menelpon. Tak ada pilihan lain.

"Ayo tolong angkat" gumamnya pelan

"Hallo Za"

Cilla bernapas lega, setidaknya ada yang bisa Ia hubungi.

"Zion, mereka ngikutin. Mereka banyak" ucapnya

"Di mana? Di mana kamu sekarang?"

"Lumayan dekat dengan rumah kamu"

"Aku jemput, tetap lari dan jangan berhenti"

Setelah itu panggilan terputus, Cilla kembali memasukkan handphonenya ke dalam saku. Soal kenapa dirinya bisa tahu rumah Zion, itu karena waktu kerja kelompok dengan ke lima temannya mereka kerja kelompok di rumah Zion.

Cilla semakin mempercepat larinya ketika sudah melihat orang-orang itu semakin dekat. Cepat, cepat dan yah sedikit lagi ia akan sampai di rumah Zion. Tinggal sedikit lagi, dirinya juga sudah melihat Zion yang menunggunya di depan gerbang.

Di sisi Zion, dirinya menghela napas lega karena melihat Cilla yang sudah dekat dengannya. Di belakang Cilla dapat dirinya lihat itu adalah orang yang selalu mencari gara-gara dengannya dan teman-temannya.

"Syukurlah, ayo cepat masuk" ajak Zion kepada Cilla yang sudah didekatnya

Dor.

Dor.

Tembakan itu terdengar, mereka berdua terjatuh di aspal. Zion masih sadar karena tembakan itu hanya mengenai sedikit kakinya. Sepertinya tembakan itu meleset. Kemudian dirinya melirik kearah Cilla yang sudah tak sadarkan diri. Tembakan itu mengenai punggung Cilla.

"Den, Astaghfirullah. Buk, Den tolong" teriak seorang wanita paruh baya yang Zion yakini adalah mbok Salem

"Ada apa mbok? Zion, Astaghfirullah" ujar bunda Fera melihat anaknya yang terduduk

Sebenarnya ia tadi sudah di balik pintu ketika mendengar suara tembakan. Ia bermaksud mengecek, namun sepertinya sudah keduluan mbok Salem asisten keluarganya

"Bunda tolongin Aza" pinta Zion

Bunda Fera segera menghampiri gadis yang sudah tak sadarkan diri tepat di samping Zion. Ia tersentak kala melihat siapa gadis yang Zion panggil dengan sebutan Aza.

"Ada apa mbok?" tanya kakak dari Zion yang sudah keluar dari rumah

"Zeyn tolong angkat gadis ini" pinta Fera

Zeyn mendekat kearah gadis yang kini bersama bundanya. Sedangkan mbok Salem langsung memanggil supir untuk segera menyiapkan mobil.

"Dia Cilla bun?" ucap Zeyn dengan suara yang bergetar

"Tanyakan nanti, cepat angkat dia ke dalam mobil" perintah Fera dan langsung diangguki oleh Zeyn

"Maaf, tolong bertahan" gumam Zeyn lirih

Mengalah? Gak papa (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang