🥜 Hari terakhir ✔

1.3K 45 0
                                    

Halooo, selamat datang kembali di 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca part Trio Kembar Vs Kakak Pembimbing belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆

.
.
.
.
.
.
.






"Mencemaskan sesuatu hal secara berlebihan itu sangat menyakitkan"

~Arcilla Farta Harsa










Rabu, hari terakhir mereka melakukan kegiatan MPLS di SMK 2 NABASTALA. Banyak dari mereka yang menunggu hari ini tiba, selain karena melelahkan ternyata mereka merasa tidak sabar untuk mencoba kelas dengan jurusan masing-masing. Entah kelasnya atau pelajarannya, yang pastinya mereka sangat antusias menyambut sesuatu hal baru.

Untuk per kelas disediakan 1 kantin dalam 1 lantai, lantai dasar sendiri sebagian diisi pintu masuk, ruang pertemuan, ruang guru umum, ruang tata usaha dan beberapa ruang lainnya. Sedangkan lantai dua ditambah ruang guru per jurusan dan beberapa ruang organisasi. Kemudian lantai ketiga yang ditambah dengan lab komputer, praktik jurusan, dan ruang ujian.

Semuanya memiliki alasan tersendiri mengapa dipilih seperti itu, tentunya dengan mempertimbangkan kondisi dan lingkungan yang ditempati. Untuk ruang kelasnya sendiri memiliki keadaan yang sangat bagus, dimana kursi dan meja sudah menggunakan besi sebagai bahan.

Meja yang lebar dan tinggi serta kursi yang sangat nyaman jika diduduki. Kursi dan meja siswa tentunya berbeda dengan guru. Meja guru lebih lebar dibandingkan meja siswa dan kursi guru dipasang busa yang mengelilingi kursi.

Kelas sendiri dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, kelompok 4 dan kelompok 5. Semua penghuni kelas diacak dan tidak berdasarkan nilai rata-rata dari SMP.

Mereka tahu? Tentu saja, karena hari ini mereka diajak untuk melihat kelas dengan kejuruan masing-masing.

Dikarenakan berbeda jurusan maka Trio Kembar pun berpisah. Disa memilih mengambil jurusan Manajemen Perkantoran, Leno memilih jurusan Multimedia dan Cilla memilih jurusan Akuntansi.

Ya mereka mengambil kejuruan sesuai minat atau keinginan sendiri tanpa paksaan dari siapapun.

Sisi Disa.

Setelah berjalan-jalan menyusuri setiap kelas dan ruangan yang ditunjukkan, mereka diberikan waktu untuk melihat nama mereka menunjukkan kelas apa.

Banyak siswa yang berdesak-desakan demi melihat nama mereka diurutan keberapa dan memasuki kelas apa.

Melihat itu Disa memilih duduk dan enggan berdesak-desakan. Perlu diketahui bahwa Disa itu sangat tidak suka antri, tapi kalau begini ya apa boleh buat. Ingat bahwa Cilla pernah mengatakan bahwa Disa tidak suka antri waktu mau beli es cendol favorit? Yaps, itu contohnya

Setelah lumayan sepi Disa melihat namanya. Matanya membulat sempurna ketika ia satu kelas dengan siapa.

"Kenapa harus satu kelas dengan Erick?" gumamnya ketika menemukan namanya di kelompok 2. Ia menghela nafas "Huft, menyebalkan" lanjutnya

Sisi Leno

Sekarang ia ikut berdesak-desakan untuk melihat pembagian kelas, perlu ditulis bahwa ia menginginkan kelompok 5. Sebenarnya setiap kelas itu sama, yang membedakan adalah siapa yang menempati.

Mengalah? Gak papa (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang