Halooo, selamat datang kembali di cerita 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca part Marga Harsa kak belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆Sedikit info, mungkin dari part ini sudah terlihat perbedaan terkait perubahan judul ya guys.
Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.Terkadang yang hanya sebatas kenal perhatiannya mengalahkan saudara
Malam itu identik dengan sunyi, sunyi belum tentu sepi. Mereka hanya tidak bersuara bukan hilang begitu saja. Kiasan jika tidak percaya, bahwa malam itu menenangkan. Pasalnya semua orang memahami bahwa gelapnya tak semenakutkan itu.
Meskipun begitu, malam dengan keindahannya tidak gagal membuat hati terisi dengan gemerlap lintangnya.
"Apa mungkin benar yang tadi di kantin bukan Cilla? Tapi wajahnya sama kok kayak Cilla" gumam Zeyn menatap indahnya langit yang bertabur bintang
Kejadian hari ini membuat Zeyn bingung, sudahlah kalah main gunting batu kertas eh- malah kata Vitore salah kasih coklat. Yang seharusnya untuk Cilla tapi ia kasih ke orang lain. Sebenarnya siapa yang salah, dirinya atau Vitore?
___
"Aku panggilin kembaran kamu ya"
Tepukan pelan membuat Cilla bangun dari tidurnya. Matanya menatap orang tersebut lalu tersenyum dan menggelengkan kepalanya tanda tidak usah.
"Kamu panas lo"
Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba saja pagi ini tubuh Cilla panas dan ia kedinginan. Ia tak tahu apa penyebabnya.
"Nanti turun sendiri kok, ohya tadi sekertaris di panggil di suruh kumpul di ruang tata usaha" ucap Cilla memberi tahu Dira selaku sekretaris kelas
"Ohya lupa, ya udah deh aku kesana dulu ya. Cepat sembuh" ucap Dira lalu berjalan ke luar kelas
Cilla mengangguk dan kembali menelungkupkan kepalanya di lipatan tangan. Jujur kepalanya pusing saat ini, matanya juga berat dan panas.
Ting
Sebuah notifikasi pesan masuk membuat Cilla lagi-lagi harus terbangun. Tidak marah hanya saja itu membuatnya kurang nyaman.
Pesan masuk > kak Leno
|ke uks sekarang, pentingCilla hanya menatap pesan tersebut dari notifikasi tanpa berniat membalasnya. Uks? Cilla saja lebih milih di dalam kelas supaya tidak berjalan ke sana yang lumayan jauh dari kelasnya. Dan dengan sebuah pesan saja kakaknya ini menyuruhnya untuk ke uks.
Cilla segera berdiri dan memakai jaketnya yang tadi ia gunakan untuk menutupi tangannya saat tidur. Kemudian berjalan ke luar kelas setelah meminta izin kepada ketua kelas.
Sekolahnya masih full jam kosong, sebelum besok UAS. Di perjalanan Cilla sesekali menyapa teman-teman yang ia kenali atau sekedar tahu namanya.
Setelah cukup lama ia berjalan, akhirnya sampai. Kemudian ia masuk dengan mengucap salam. Di sana ia melihat Disa yang terbaring di kasur dan Leno yang ada di kursi samping kasur.
"Ada apa kak?" tanya Cilla kepada Leno
"Tadi mau minta tolong ambilin jaket kakak di kelas, tapi berhubung kamu sudah bawa jaket jadi tidak jadi" jawab Leno
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengalah? Gak papa (END)✔
General Fiction"Mengalah itu tidak mudah, makanya orang yang bisa mengalah itu hebat" ___ Note. Judul awal "Keluarga Harsa" yang sekarang author ganti menjadi "Mengalah? Gak papa" Mungkin masih ada teks yang masih menggunakan Keluarga Harsa, jadi mohon dimaklumi...