Halooo, selamat datang kembali di 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca part Don't touch belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆.
.
.
.
.
.
."Bukannya nggak sopan tapi
kakak yang udah nuduh sembarangan"~Arcilla Farta Harsa
Sabtu, hari ini trio kembar les di tempat biasa. Jika Sabtu kemarin Leno sendirian kini tidak lagi, jika kemarin berangkat dengan Pak Jaki sekarang tidak karena Ayah langsung yang mengantarkan. Itu semua juga karena Ayah ada urusan di suatu tempat yang memang berdekatan dengan tempat les trio kembar.
Perjalanan yang mereka tempuh tidak lebih dari tiga puluh menit jika dalam kecepatan normal.
Mobil berhenti di depan pintu gerbang bercat hitam pekat. Trio kembar masuk setelah Ayah melajukan mobilnya. Betapa terkejut trio kembar saat melihat teman-teman mereka sudah sampai semua.
Biasanya kan mereka yang pertama, ya ... biasanya. Karena mereka belakang jadilah duduk belakang juga. Lebih dari 30 anak satu angkatan mengisi kekosongan ruang kelas. Mereka duduk di lesehan dengan meja kecil didepannya.
Tak butuh waktu lama pelajaran dimulai. Guru paruh baya itu menjelaskan dengan rinci apa yang dipelajari sekarang. Pembawaannya yang lugas memberikan kesan khusus untuk mereka.
"Heh- sist"
Merasa dipanggil Disa dan Cilla mengalihkan pandangannya, yang semula kearah papan tulis sekarang tidak. "Ada apa" ucap Disa dan Cilla yang hanya menggerakkan bibirnya tanpa suara
"Lo pada tau kan si Bino?" ucap orang yang memanggil Disa dan Cilla dengan berbisik. Sedangkan yang diajak bicara hanya mengangguk pertanda jika mereka tau
"Dia punya pacar baru lagi we" ucapnya lagi
"Siapa" Disa yang mulai terpancing pun bertanya pelan
"Gue" ucap orang tersebut sambil menunjuk dirinya sendiri.
Jawaban itu tentunya membuat Disa dan Cilla merasa cengo. Bukan apa-apa pasalnya Boni adalah salah satu playboy terkenal dalam satu angkatan saat SMP. Saking playboynya dia mendapat julukan si buaya darat. Tapi memang si dia tampan dan .. setengah pintar.
"Bisa-bisanya si kutub kecantol sama playboy" gumam Disa dan diangguki Cilla. Sedangkan orang yang memulai pembicaraan mengendikkan bahunya acuh
"HEH- ini waktunya belajar bukan curhat" tegur Guru yang berada didepan.
Mereka pun gelagapan dan jadi pusat perhatian. "Maaf Bu" ucap mereka bertiga menyesal
"Kita lanjutkan" lanjut Guru
Pelajaran kembali dilanjutkan.
Tak terasa dua jam berlalu, dan pelajaran pun kini usai. Ayah terlambat menjemput karena pertemuan mundur dari jam yang seharusnya selesai.
Tempat les mereka di sebuah perumahan, meskipun begitu tempat itu kosong karena pemilik rumah berada diluar negeri. Dari pada dibiarkan begitu saja, pemilik meminta Bu Sari selaku pengelola tempat les itu memanfaatkan rumahnya.
Les dimulai dari kelas 1 SD sampai SMA/SMK dengan jadwal dan hari yang berbeda-beda. Bu Sari telah merekrut sekitar 30 guru umum untuk membantu mengajar. Juga sudah ada petugas keamanan dan kebersihan yang akan menjaga dan membersihkan tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengalah? Gak papa (END)✔
General Fiction"Mengalah itu tidak mudah, makanya orang yang bisa mengalah itu hebat" ___ Note. Judul awal "Keluarga Harsa" yang sekarang author ganti menjadi "Mengalah? Gak papa" Mungkin masih ada teks yang masih menggunakan Keluarga Harsa, jadi mohon dimaklumi...