🥜 Gak Jelas 2 ✔

685 31 0
                                    

Halooo, selamat datang kembali di 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca part Gak Jelas belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆

.
.
.
.
.
.
.

Entah apa yang terjadi, untuk sekarang saya belum mengerti

~Arcilla Farta Harsa









Malam yang sunyi dan sepi, tapi tidak untuk pikiran yang dari tadi berisik tak bertepi. Begitu kalut, sampai-sampai tak lagi bertaut. Haha- ini sederhana dan biasa, oh ayolah jangan dibuat seakan- akan tersiksa bisa kan?

Cilla. Didalam kamar, Cilla bergelut dengan pikirannya sendiri karena  kejadian sepulang sekolah.

Flasback on.

Cilla yang asik memainkan handphone dan mendengarkan lagu dengan headphone yang tertempel ditelinga tersentak karena ada yang menepuk bahunya. Begitu menoleh, ia membulatkan mata ketika melihat dua orang gadis yang asing.

"Ya, ada yang bisa saya bantu?" ucap Cilla formal sambil melepas headphone

"Lo cewek yang tadi disamperin sama Erick kan?" sarkas salah satu gadis didepannya

"Sabar Sil, nggak usah ngegas" ucap temannya sambil memegang bahu temannya

"Jawab dong, gue Sisil dan ini Cerlin kita kakak kelas lo jaga sopan santun" ucap Sisil sedikit menyombongkan diri

"Kalau boleh tahu Erick siapa ya? Jurusan apa?" tanya Cilla beruntun

"Erick Deston jurusan Manajemen Perkantoran" jawab Cerlin yang membuat Cilla mengangguk

"Saya kenal Erick, tapi dari tadi saya dikelas kok dan tidak bertemu Erick" jelas Cilla yang membuat mereka saling bertatapan

"Gak usah bohong, gue lihat dengan mata kepala gue sendiri kalau Erick nyamperin lo di taman belakang" ucap Sisil ketus

"Kakak suka sama Erick?" tanya Cilla

"Buk-

"Saya yang suka sama Erick" jawab Cerlin memotong kalimat Sisil

"Tapi saya tidak ke taman belakang kok kak hari ini" ucap Cilla

"Bisa nggak sih, jujur. Gue nggak bakal marah kok" ucap Cerlin dengan nada yang mulai berbeda

"Bener kak saya tidak ke tam-

"JUJUR" bentak Cerlin yang mulai kehilangan kesabaran

Cilla gelagapan sendiri mendengar bentakan dari Cerlin, orang tuanya saja tidak pernah membentak kenapa orang lain demikian. Itu yang dipikirkan Cilla sekarang

"Ngapain?" ucapan datar membuat mereka mengalihkan pandangan

"Kak Zeyn, nggak ngapa-ngapain kok. Kita pamit dulu" ucap Cerlin dan menarik tangan Sisil keluar gerbang

Mengalah? Gak papa (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang