🥜 Drama nonton film ✔

690 32 0
                                    

Halooo, selamat datang kembali di 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca part Kakel belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆

.
.
.
.
.
.
.

Awal kehidupan orang itu sama, namun untuk selanjutnya mereka akan baik atau jahat tergantung mata yang memandangnya

~Anonymous










Malam, keluarga harsa berkumpul diruang keluarga sambil menonton televisi. Gambar manusia berperan itu memenuhi setiap sudut layar. Berbagai lakon diperankannya, dan berbagai peran ada. Baik Protagonis, Jahat Antagonis, Netral Tirtagonis

Semua tampak serius menonton agedan yang semakin memanas dan menegangkan, dimana semua keburukan sang antagonis akan terbongkar. Jika seperti ini bukannya film hampir selesai?

"Nah gitu dong ketahuan, sat set" celetuk Bunda ketika melihat antagonis terpojokkan karena ulahnya sendiri. "Awas aja nanti kalau nggak dihukum, tak komplain"

"Sabar Bun namanya juga Film, kalau nggak gitu nggak seru dong" ujar Ayah yang tadi hanya diam ketika Bunda terus saja mengomel sendiri

"Seru sih seru, tapi kesal" ujar Bunda kesal

Seperti prediksi sebelumnya, antagonis akan mendapatkan hukuman karena telah berani meracuni orang tua protagonis wanita hingga tewas. Ia divonis dipenjara paling lama 20 tahun.

Disini antagonis masih enggan untuk meminta maaf, malah ia mengatakan bahwa tidak menyesali perbuatannya. Di kantor polisi ia mengatakan dan menjelaskan mengapa berbuat demikian.

Hampir satu jam antagonis menceritakan semuanya, polisi mengambil kesimpulan bahwa ini adalah sebuah bentuk balas dendam sang antagonis karena dulu orang tua antagonis dibunuh oleh mereka (orang tua protagonis).

Dulu Antagonis sudah melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib namun mereka belum menemukannya.  Dan ternyata pembunuh itu mengganti identitasnya sampai tidak ada yang mengenali.

Keterangan ini akan digunakan sebagai pertimbangan jika sidang nanti.

"Antagonisnya kok jadi melow gini, kasihan banget" ujar Bunda melihat antagonis menangis dihadapan polisi

Raut muka yang awalnya datar dan kejam kini menyurut sendu. Korban merupakan pelaku pembunuhan berencana dari orang tua antagonis. Karena tidak ada gerak dari pihak berwajib setelah kehilangan jejak, terpaksa antagonis menyusuri sendiri jejak yang telah lama menghilang.

"Volumenya Yah, tambah" seru Leno melihat antagonis sudah ancang-ancang untuk memarahi polisi

"Disini saya memang salah, saya akui itu. Dengan saya meracuni bukan berarti saya ingin beliau meninggal, saya hanya ingin beliau merasakan penderitaan orang tua saya dulu. Disaat pihak berwajib sudah tidak lagi mengusut, saya dengan kebencian yang tidak pernah surut memilih bergerak sendiri untuk mencari. Keterangan terakhir dari saya, racun yang saya gunakan tidak membuat beliau meninggal. Beliau meninggal karena dibunuh oleh salah satu musuh terbesarnya dengan memasukkan racun ular ke cairan infus.

Mengalah? Gak papa (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang