Halooo, selamat datang kembali di cerita 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca part 2 tembakan belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆.
.
.
.
.
.
.Aku memang merindukanmu tapi tak bisakah kembali dalam keadaan baik-baik saja.
Setelah selesai makan, Zeyn kembali menuju ruangan operasi. Seperti dugaannya, ternyata di depan sudah banyak yang menunggu. Sepertinya itu adalah keluarga gadis yang Zion sebut sebagai Aza atau ... beneran Cilla?
Zeyn mendekat dan duduk di samping bundanya. Dirinya diam menatap seorang perempuan yang seumuran dengan bundanya tengah menangis di pelukan yang ia yakini adalah sang suami.
"Cilla akan selamat Bun. Kesayangan kita akan selamat" ucap Alec berjongkok dihadapan sang bunda
Deg.
'Ternyata beneran kamu' batin Zeyn
Senang? Tentu. Sosok gadis yang ia rindukan selama ini sudah ada di jangkauannya.
Clek.
"The operation went smoothly." ucap Dokter yang keluar dari ruang operasi. Kemudian dokter menjeda bicaranya sebentar. "But the patient fell into a coma." lanjut beliau
Bibi Rika terkejut bukan main, tangisannya kembali membuncak. Semua yang di sana menegang dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Cilla yah" ucap bibi Rika di sela isak tangisnya
"Please come with me" ucap dokter memberi isyarat kepada paman Andra
Paman Andra menitipkan istrinya kepada sang putra. Lalu dirinya mengikuti sang dokter untuk mendengar kabar selanjutnya.
Tak lama setelah kepergian paman Andra, brangkar di dorong oleh perawat untuk pemindahan ruang perawatan. Semua orang menatap sendu gadis yang terbaring pucat.
___
Indonesia (04.00)Dringgg
Panggilan telepon membuat Ayah Zero terbangun dari tidurnya. Kemudian beliau mengusap icon hijau dan menempelkan handphonenya di telinga.
"Cilla koma, dia di rumah sakit"
"Apa?" ucap Zero reflek bangun dan terduduk
"Susul ke sini, putrimu membutuhkanmu"
Panggilan telpon terputus, kemudian beliau membangunkan istrinya guna untuk memberitahukan keadaan putrinya.
Bunda menangis sejadi-jadinya setelah mendengar apa yang suaminya ucapkan. Beliau langsung saja meminta kepada suaminya untuk berangkat pagi ini.
"Ada apa Bun?" tanya Leno yang sudah sampai di kamar orang tuanya setelah mengetuk pintu
"Iya, ada apa Bun?" tanya Disa yang juga menghampiri
"Adik kalian koma, pagi ini kita berangkat" bukan bunda melainkan Ayah
Bunda hanya mampu menangis, bibirnya terlalu kelu untuk mengeluarkan suara.
"Tapi yah, kita kan ada agenda ke taman pagi ini" ucap Disa mengingatnya agendanya
Memang, keluarga harsa memiliki agenda untuk pergi ke taman pagi ini. Mumpung sang ayah cuti kerja. Disa tentu sangat bersemangat, karena hari ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu.
"Disa ngertiin ya, adik kamu butuh kita sekarang" ucap Ayah menasihati
"Pokoknya Disa mau pagi ini yah. Aku sudah menunggu hari ini, jadi tolong jangan kecewain Disa. Lagi pula di sana Cilla koma kan? Jadi mana mungkin membutuhkan kita, secara dia nggak sadar" ujar Disa bersendekap dada
"DISA" bentak Leno
"Kalau nggak ada yang mau, aku pergi sendiri. Kalian pergi saja nyusul Cilla, nggak usah peduliin aku. Di sini memang nggak ada yang sayang sama aku kan" ucap Disa dan berlalu keluar dari kamar
"Kita langsung nyusul Cilla kan yah?" tanya Leno
"Kita ke taman dulu"
___
LondonSeorang pemuda menatap sendu di balik jendela kecil yang menempel di ruangan. Dia memang menginginkan cintanya kembali, namun bukan kembali dalam keadaan seperti ini.
'
'
'
'
'
'
''Cepat sembuh, aku menunggumu'
~Alzeyn Catsa
End.
Endingnya gantung nggak?
Aku harap nggak sih🥲
Beginilah ending dari sebuah cerita Mengalah? Gak papa.
Menurut aku ini ending yang pas. Karena sesuai judulnya 'mengalah' so, tidak hanya waktu sehat namun di berbagai keadaannya. Salah satunya saat koma. Dia harus kembali mengalah karena keegoisan dari saudari kembarnya.
Semoga kalian nggak kecewa ya teman☺
Maaf jika nggak sesuai keinginan kalian, karena aku buatnya juga sesuai judul dan alur yang ada hehe😁
TUNGGU YA, ADA INFORMASI YANG MENARIK SETELAH INI.❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengalah? Gak papa (END)✔
General Fiction"Mengalah itu tidak mudah, makanya orang yang bisa mengalah itu hebat" ___ Note. Judul awal "Keluarga Harsa" yang sekarang author ganti menjadi "Mengalah? Gak papa" Mungkin masih ada teks yang masih menggunakan Keluarga Harsa, jadi mohon dimaklumi...