🥜 Bukan ilusi ✔

893 40 0
                                    

Halooo, selamat datang kembali di cerita 'Mengalah? Gak papa'. Sudah baca part kepergian belum nih? Pasti sudahlah ya? Oke, itu saja kalimat pertama dari saya.
Happy Reading😆

.
.
.
.
.
.
.

Hakikat keluarga itu selalu ada









Beberapa menit yang lalu Cilla bersama salah satu bodyguard Ayahnya sampai di Bandara terbesar London. Dirinya sedang menunggu jemputan dari sepupunya. Ia menatap bandara penuh kagum.

Sebenarnya ia bosan, bayangkan saja dari berangkat hingga sekarang tidak bermain hp. Sedangkan bodyguard ayahnya ini malah sibuk dengan gadget. Ia melamun sambil memikirkan kakaknya yang tak tahu tentang kepergiannya.

"Ayo nona, tuan Arce sudah menunggu di depan" ajak bodyguard yang membuat Cilla mengangguk

Koper di seret oleh bodyguard sedangkan Cilla hanya mengekor sambil membawa tas kecil. Dirinya tidak menyuruh, itu inisiatif bodyguardnya sendiri. Awalnya Cilla yang membawanya sendiri namun lama kelamaan diambil alih.

"Paman, kenapa bang Arce tidak menjemput kita dari sini? Kenapa kita harus ke sana sendiri?" tanya Cilla random

"Tuan Arce sedang sibuk nona" jawab bodyguard seadanya

"Paman, apakah bang Arce bekerja di mobil?" tanya Cilla yang membuat bodyguard di depannya berhenti

"Mengapa begitu?"

"Kata paman bang Arce sibuk"

"Terserah nona saja"

Setelah itu bodyguard kembali berjalan dan meninggalkan Cilla yang terlihat kebingungan.

"Paman tungguin, aku aduin ayah nanti" ucap Cilla sedikit berlari mengejar

"Emang nona nggak takut Bapak marah gara-gara nona mengadu" celetuk bodyguard ketika melihat Cilla berada di sampingnya

Cilla nampak berpikir sebentar lalu mengangguk "Paman tahu?"

Bukannya menjawab beliau malah diam saja, dan itu membuat Cilla jadi kesal. Lihat saja nanti, dirinya akan juga diam jika ditanya.

Bodyguard yang bersama Cilla sekarang bukanlah Leo melainkan anak buahnya. Cilla sudah mengenal dekat meskipun tak tahu namanya. Ia biasa memanggil dengan sebutan paman, itu karena beliau yang tak mau menjawab saat ditanya siapa namanya.

"Permisi tuan Arce" ucap bodyguard mengetuk kaca jendela depan mobil Arce

"Suruh Cilla masuk aja Pak" jawab Arce mengalihkan pandangannya setelah menurunkan kaca jendela

Bodyguard mengangguk kemudian menatap Cilla "Kopernya mau ditaruh mana nona?"

Sesuai batinnya, Cilla diam saja. Tentu itu membuat tanda tanya besar bagi Arce.

"Kenapa Pak?" tanya Arce penasaran

"Hehe, sepertinya nona ngambek sama saya tuan" jawab Bodyguard terkekeh

Arce menggelengkan kepalanya "Taruh bagasi saja Pak"

Sementara bodyguard meletakkan koper di bagasi, Cilla berjalan dan masuk ke dalam mobil kursi belakang.

"Sudah tuan" ucap bodyguard

"Terima kasih Pak" ucap Arce tulus dan mendapat anggukan kepala

"Terima kasih paman" celetuk Cilla sambil menyembulkan kepalanya di jendela

Mengalah? Gak papa (END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang