-chapter 04

310 35 3
                                    

Chapter 04

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 04.
"The woman's name is Anna."

...

Bukan akhir pekan tetapi malam ini setelah sehari dia di push untuk bekerja jam sembilan Taehyung menelpon meminta kesediaannya apakah dia ingin ikut atau tidak menemani pacarnya itu bermain bola. Bukan untuk mencari makan malam atau sengaja pergi malam bermain-main melainkan sebuah kegiatan yang acapkali Taehyung lakukan dan Jungkook ingin dilibatkan.

Mereka tak bertemu pagi, siang, atau jam pulang kantor karena Taehyung tak bisa dan Jungkook juga tidak meminta apakah lelaki itu bisa datang atau tidak mengantar dia pulang. Sebagai temu rindu hari ini sebelum memasuki hari baru ada baiknya Jungkook iyakan hitung-hitung sebagai hiburan suntuk dengan pekerjaan. Maka karena itulah dengan tatanan gaya sederhana menunggu jemputan datang ke rumah sang ibu, jam setengah 11 malam Jungkook sudah duduk di salah satu barisan dudukan memanjang yang sengaja digunakan sebagai tempat penonton. Di sana di lapangan hijau dengan rumput sepuluh orang gencar saling memperebutkan bola dan salah satunya ada Taehyung di sana lengkap dengan gaya sporty dan headband di kepala di atas dahinya yang basah.

Rusuh, dan teriakan-teriakan gelak tawa menguar nyaring di lapangan. Antar teman tapi daya saing untuk memenangkan tim terpancar kuat sekali dalam lapangan itu. Meski mereka juga menjunjung keamanan bahwa tidak boleh ada yang sampai cidera. Ini permainan. Bukan kompetisi betulan.

"Hallo Jungkook!" sapa seseorang yang tiba-tiba saja mendudukan diri di samping tanpa menunggu izin apapun. Toh tempat ini juga bukan milik Jungkook seorang mereka dan terutama dia bisa duduk di mana saja semaunya.

"Oh hai!" sapa Jungkook kembali ramah. Sudah berapalama dia diam membisu tanpa teman karena sisi kanan kirinya kosong sedang orang lain yang juga ikut menunggu dan sebagai penonton banyaknya membuat gerombolan. Meski sudah larut malam di sini masih dibilang tak terlalu sepi dan ramai.

"Aku menegurmu di sini karena mungkin kau bosan jika harus mengawasi sepanjang pertandingan. Lelaki itu kalau sudah menyentuh bola mana mungkin kenal waktu. Lupa satu dunia dan bersemangat ingin menang saja, tidak tahu memangnya ada orang yang menunggu sampai bosan di sini."

"Aku bosan tapi tidak terlalu. Aku menganggap ini hiburan saja karena seharian aku suntuk dengan kerjaan." Jungkook mencoba memberi alasan.

"Aku Sharen aku temannya Minwoo." perempuan itu mengulurkan tangan dan Jungkook langsung membalasnya.

"Teman mana yang menemani temannya bermain bola sampai larut malam? Bukankah teman terlalu biasa untuk hal seperti ini."

Sharen menyapu tangan kedepan. "Ya, anggap saja teman tapi dekat. Aku dan dia tak pernah ada ucapan langsung berpacaran jadi kami sama lain saling menganggap teman. Meski begitu dia tak suka aku terlalu dekat dengan lelaki lain dan Minwoo pun tak suka aku kedapatan mesra dengan lelaki selainnya."

"Seperti lirik lagu."

"Yang mana?" tanya Sharen.

"You ain't my boyfriend and I ain't your girlfriend. But you don't want me to see nobody else and I don't want-" Jungkook ringan bersenandung. "Maaf, aku jadi tak sengaja bernyanyi karena kalian betul-betul mendefinisikan lirik itu."

(Im) Perfect Ways to Kill My Wife [TAEKOOK•AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang