Chapter 17.
I love you, but I hate to admit it. And my arrival marks the beginning of your downfall..
..
"Sayang," panggil lelaki itu dengan kepala yang sedikit miring kebawah menangkap bagaimana pintu kamar mereka terbuka dan di sana istrinya sedang sibuk merapikan kasur mereka dengan sprai yang baru.
"Kak sudah pulang."
Taehyung tak mengatakan apapun selain terus berjalan mendekat dan memeluk sebentar pinggang itu lalu dengan mudah segera menyudutkan dia antara tembok dan tubuhnya yang menjulang. Satu tangan menumpu di atas kepala sebagai kuncian agar istrinya tidak bisa lari ke mana-mana.
"Aku pergi ke kantor dan Seoha bilang kau sudah pulang sejak siang. Mungkin aku yang keliru tapi sama sekali tidak ada pesan dan telpon darimu yang mengatakan kau sudah di rumah. Oke, bisa jelaskan itu lebih dulu nyonya?"
Yang ditekan seperti itu hanya mengulum bibir dan mendorong dada suaminya agar sedikit menjauh untuk mengurasi kesan intimidasi yang terasa kuat di sini. "Aku akan menjelaskannya jika kau sudah tidak marah."
"Dan kau juga tahu dengan jelas aku berhak marah untuk itu."
"Ini bukan masalah besar di mana kau-"
"Tidak- jelaskan! Sekarang!"
Jungkook menghela napas sekali memilih merundukkan kepala kebawah dan kabur dari kuncian satu tangan suaminya. Ia duduk disisi ranjang dan menatap jengkel lelaki yang sepertinya sungguh tak sabaran dengan penjelasan kejadian yang menimpanya tadi siang.
"Awalnya semua baik-baik saja saat pagi dan aku duduk di kursiku mengerjakan beberapa pekerjaan kecil karena mereka lebih senang mendengarkanmu agar aku tidak lagi meng-handle pekerjaan seperti biasa. Semua benar-benar berjalan dengan normal. Namun setelah jam makan siang dan aku duduk kembali di kursi aku tiba-tiba merasa pusing dan lemas. Seoha dan Minah mengantarku ke rumah karena aku bahkan tak kuat berjalan. Di rumah aku langsung tidur dan baru saja bangun sore tadi. Ponselku mati dan aku tak ingat apapun bahkan hanya untuk menghubungimu. Aku minta maaf soal itu dan mengakui bahwa itu sebagai keteledoranku."
"Sehari saja tidak membuatku khawatir, bisa?" Taehyung berlagak serius. Diraihnya dua tangan cantik itu lalu dia bawa untuk digenggam. "Sayang untuk saat ini ada atau tidaknya kau di kantor itu tidak lagi ada artinya. Pekerjaan dan tugas-tugasmu bisa orang lain kerjakan dan kau bisa fokus dengan kesehatanmu. Pergi saja menemui Sojung di tempatnya jika kau bosan atau menghabiskan waktu dengan temanmu yang lain dengan catatan beritahu aku dan pulang sebelum malam menjelang. Aku tidak mau mendengar hal seperti ini sekali lagi di mana kau pusing atau bahkan pingsan saat sedang bekerja."
"Bukan karena pekerjaan tapi memang karena tubuhku saja yang siang tadi sedang tidak maksimal. Percaya padaku ini tak akan terulang. Dan aku janji tidak akan melewatkan dan cepat menghubungimu jika sesuatu terjadi padaku lain kali."
KAMU SEDANG MEMBACA
(Im) Perfect Ways to Kill My Wife [TAEKOOK•AU]
Hayran Kurgu"𝑰𝒇 𝒘𝒆 𝒂𝒓𝒆 𝒓𝒆𝒃𝒐𝒓𝒏 𝒔𝒐𝒎𝒆𝒅𝒂𝒚, 𝒍𝒆𝒕 𝒅𝒆𝒔𝒕𝒊𝒏𝒚 𝒘𝒆𝒂𝒗𝒆 𝒐𝒖𝒓 𝒑𝒂𝒕𝒉𝒔 𝒃𝒂𝒄𝒌 𝒕𝒐𝒈𝒆𝒕𝒉𝒆𝒓. 𝑩𝒖𝒕 𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒕𝒊𝒎𝒆, 𝒍𝒆𝒕 𝒐𝒖𝒓 𝒔𝒐𝒖𝒍𝒔 𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒕𝒘𝒊𝒏𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝒓𝒆𝒎𝒂𝒊𝒏 𝒕𝒐𝒈𝒆𝒕𝒉𝒆𝒓 𝒖𝒏𝒕𝒊𝒍 𝒕𝒉...